SULTAN Brunei Hassanal Bolkiah
memiliki kekayaan senilai 19,5 miliar dollar AS (atau setara Rp 253,1 triliun),
tinggal di istana dengan 1.700 kamar tidur, memanjakan diri di kemewahan gaya
Barat, dan mempunyai reputasi menikmati para wanita cantik.
Dalam sebuah
laporan di program "60 Minutes" di televisi Amerika, CBS, para
pemirsa dapat menyaksikan bagaimana Sultan Brunei menjalani kehidupan yang
sangat mewah, tetapi agak moderat secara Islam. Namun, tahun lalu, Sultan itu
memperkenalkan Hukum Syariah.
Berdasarkan hukum
itu, pencuri akan dipotong tangannya dan pezinah serta kaum homoseksual akan
dirajam hingga mati. Menurut laporan tersebut, sebagaimana dikutip news.com.au, hal itu berlaku bagi semua
orang yang tinggal di Brunei, kecuali Sultan dan keluarga kerajaannya.
Walau sebagian
hukum kuno dalam Islam itu diterapkan secara bertahap, Brunei kini di ambang
untuk mengadopsi hukum rajam di depan umum.
Alison Langdon dari
program "60 Minutes" pergi ke negara kecil itu dengan menyamar
sebagai turis guna melihat bagaimana rezim itu memengaruhi warganya dan
berbicara dengan seorang perempuan yang pernah menjadi anggota harem (gundik) Sang Sultan untuk mengungkapkan
kemunafikan dari kondisi sekarang.
"Kami berusaha
selama enam bulan untuk mendapatkan akses dan izin mengunjungi Brunei guna
berbicara dengan Sultan, tetapi hal itu ditolak, sehingga pada akhirnya kami
memutuskan untuk pergi sebagai turis," kata Langdon kepada news.com.au.
Dia menjelaskan,
apa yang mereka temukan adalah sebuah negara yang indah tetapi ditekan. Di sana
warga tidak pernah mengkritik keluarga kerajaan, terutama karena hal itu
merupakan kejahatan, dan tampaknya tidak menyadari pesta pora Sultan dan
saudaranya yang playboy, Pangeran Jefri.
Kakak beradik itu
memiliki reputasi dalam memanjakan para wanita cantik.
Majalah Vanity Fair menjuluki mereka
"sahabat karib dalam hedonisme" pada tahun 2011 karena gaya hidup
mewah dan kesukaan mereka mengumpulkan perempuan seperti anak-anak mengumpulkan
mainan.
Pangeran Jefri
lebih sering berada di luar negeri. Ia diduga telah menyedot dana dari kas
negara sejumlah 15 miliar dollar AS.
Menurut Jillian
Lauren, perempuan Amerika yang berbicara kepada "60 Minutes" tentang
waktu setahunnya bersama Pangeran Jefri dan sebagai harem Sultan, kedua orang
itu memanjakan banyak perempuan dan keduanya tidak peduli berapa umur
gadis-gadis itu.
"Dia (Lauren)
menjadi harem ketika berusia 18 tahun dan saat dia berada di sana, ada antara
30 sampai 40 gadis lain, beberapa berusia 15 tahun," kata Langdon.
"Dia menghabiskan satu tahun di sana. Dia menerima hadiah ratusan ribu
dollar, perhiasan, dan pakaian. Dia menerima perlakuan yang baik, tetapi itu
karena dia mendapat perhatian adik Sang Sultan, yaitu Pangeran Jefri. Dia
adalah mainan Jefri. Mereka berhubungan seks ratusan kali dan kemudian Pangeran
Jefri menyerahkannya sebagai hadiah kepada Sultan dan dia (Lauren) dapat
merinci (tentang) aktivitas seksual yang dia lakukan bersama Sultan."
Langdon mengatakan,
kru "60 Minutes" menghabiskan waktu lima hari di Brunei. Mereka
secara diam-diam merekam, mencoba untuk mencari tahu apakah rakyat merasa marah
terhadap perubahan baru itu. Namun, mereka justru menemukan bahwa warga
tampaknya apatis terhadap Hukum Syariah.
Brunei memiliki
populasi lebih dari 415.000 orang dan, menurut majalah Forbes, negara itu
merupakan negara terkaya kelima di dunia berkat cadangan minyak dan gas yang
besar.
Warga Brunei
menikmati biaya kesehatan dan pendidikan gratis, kebanyakan bekerja di sektor
publik dan tidak satu pun dari mereka mengecam keluarga kerajaan karena mereka
memang tidak diperbolehkan untuk itu.
Saat kru "60 Minutes" pergi ke sana, mereka kesulitan menemukan orang yang bersedia mengatakan hal buruk apa pun terkait penerapan Hukum Syariah atau keluarga kerajaan.
Sepertinya hanya
kalangan elite Hollywood yang merasa muak dengan penerapan hukum Islam kuno
tersebut. Tahun lalu, para bintang Hollywood, seperti Ellen DeGeneres, Jay
Leno, Sharon Osborne, Elton John, dan pengusaha Richard Branson, memboikot
Beverly Hills Hotel yang terkenal yang dimiliki Sultan Brunei sebagai bagian
dari jaringan hotel mewah Dorchester Hotel miliknya. Mereka semua berjanji
untuk mengalihkan acara bisnis mereka ke tempat lain. Menurut majalah Vanity
Fair tahun lalu, sikap itu memang diterapkan para bintang Hollywood tersebut.
Langdon mengatakan,
"Brunei merupakan tempat yang sungguh aneh. Tidak ada yang tahu tentang
apa yang Sultan dan saudaranya telah lakukan. Mereka tidak tahu tentang para
perempuan, aksi seks, dan minum alkohol. Mereka tidak tahu tentang itu."
Sumber: Kompas.com,
27 April 2015
Ket foto: Jillian
Lauren
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!