KEGIATAN sosialisasi empat pilar kebangsaan yang
dilakukan anggota MPR/DPR RI dalam masa reses ini tidak harus dilakukan di
gedung mewah, hotel tetapi bisa dilakukan di mana saja.
Seperti yang
dilakukan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Honing Sani di mana dia
memanfaatkan kesempatan usai Doa Rosario untuk melakukan tugas tersebut.
“Meskipun tidak
memiliki Fraksi dan Komisi di DPR RI namun sebagai anggota DPR RI, saya tetap
turun ke daerah pemilihan pada saat reses sekalian menjelaskan posisi politik
saya di DPR RI saat ini termasuk keputusan politik PDIP pasca kongres terhadap
saya,” ujar Honing menuliskan rilis yang dikirim melalui email kepada NTTsatu.com di Kupang.
Dia menjelaskan, berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota MPR dia juga harus melakukan
sosialisasi empat pilar kebangsaan di hadapan masyarakat di Kelurahan
Potulando.
Uniknya, dia tidak
melakukan kegiatan itu di tempat-tempat khusus, tetapi dia memanfaatkan
kesempatan ketika masyarakat setempat usai melakukan sembayang Rosario.
“Saat ini memang
bagi orang Katolik sedang menjalankan ibadah doa Rosario khusus bulan Rosario
yang terjadi selama bulan Mei dan Oktober setiap tahunnya. Ketika reses seperti
ini dan bertepatan dengan bulan Rosario dimana masyarakat terutama umat Katolik
akan melakukan doa Rosario dari rumah ke rumah, maka saya menggunakan
kesempatan ini dengan baik. Memang ini sengaja saya lakukan karena sulit untuk
mengumpulkan masyarakat untuk melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan
tersebut,” kata Honing.
Dia menjelaskan,
semangat kebangsaan perlu terus dikembangkan dan dipertahankan karena saat ini
semangat kebangsaan itu sudah mengalami krisis makna dalam berbangsa dan
bernegara.
NTT sebagai
propinsi yg secara ekonomi tertinggal harus bangga menjadi bagian dari NKRI.
Dan Pancasila sebagai ideologi negara perlu tetap kita jaga terutama masyarakat
Ende dan NTT secara umum.
Sedangkan tentang
keberagaman sdh menjadi fakta yg tdk terbantahkan sebagai bangsa. Indonesia
menjadi besar dan kuat dikarenakan keberagaman. Pluralisme itu harus kita jaga.
Hanya dengan cara itu kita sama-sama akan menjaga Indonesia yang kita cintai
ini.
Hal terakhir yang diingatkan Honing Sanny kepada masyarakat Kabupaten Ende, bahwa Bung Karno dalam menyusun cita-cita Negara Merdeka Indonesia memulainya dari Ende. Di tempat inilah Bung Karno merenung dan menemukan butir-butir Pancasila.
Karena itu sebagai
orang Ende, seharusnya Pancasila itu tetap berada di depan untuk menunjukkan
kepada bangsa dan negara ini bahwa Ende yang menjadi tempat lahirnya Pancasila.
“Kita orang Ende
harus bangga karena Bung Karno menemukan butir-butir Pancasila itu di daerah
kita ini. Tetapi kita hanya stop dengan berbangga saja, tetapi marilah kita
amalkan Pancasila itu, Karena Pancasila itu menjadi Pemersatu bangsa, Pancasila
itulah yang menyatukan perbedaan-perbedaan di negeri ini sehingga negara ini
tetap kuat berdiri hingga saat ini,” pesan Honing. (bop)
Sumber: NTTsatu.com,
11 Mei 2015
Ket foto: Anggota DPR Dapil NTT 1 Honing Sanny bersama masyarakat/umat Kelurahan Potulando,
Ende.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!