Headlines News :
Home » » Dua Tersangka Sedang Mengangkat Orang di Rumah Jabatan

Dua Tersangka Sedang Mengangkat Orang di Rumah Jabatan

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, June 08, 2015 | 11:04 PM

SAKSI Surfa Uran yang dilebih dikenal Uga Uran, pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata mengatakan, dirinya pernah menonton rekamanan di handphone milik Irwan Paokuma.

Ada empat orang yang sedang mengangkat dan memegang orang yang tak dikenal yang dibungkus dengan kain di rumah jabatan. Dua orang yang dikenal oleh Uga adalah tersangka kasus pembunuhan Lorens Wadu. Dua orang ini mengangkat pada bagian kaki orang yang dibungkus dengan kain, sementara dua orang lainnya memegang kepalanya.

Hal ini disampaikan Uga setelah diperiksa dan dikonfrontasi dengan saksi Irwan Paokuma di Polres Lembatam, Rabu (3/6). Uga Uran dan Irwan diperiksa dan dikonfrotasi selama 3 jam.

Uga, usai diperiksa, kepada Flores Pos, mengatakan, ada sekitar 22 pertanyaan yang diajukan kepadanya terkait dengan kasus pembunuhan Lorens Wadu. Uga mengatakan, dirinya juga langsung dikonfrontasi dengan saksi Irwan Paokuma.

Uga mengatakan, pada September 2013 lalu, Irwan Paokuma menelponnya untuk memperbaiki mobilnya. Namun karena waktu itu dirinya masih ada di luar rumah, maka dirinya menyampaikan kepada Irwan bahwa setelah tiba di rumah baru menelepon balik Irwan.

Uga mengatakan, ketika dirinya tiba di rumah langsung menelepon Irwan. Irwan datang dan menyampaikan bahwa dirinya mau memperbaiki mobil. Waktu itu sudah malam sehingga ia memberitahukan bahwa mobil baru bisa diperbaiki esok harinya.

Uga mengatakan, sebelumnya, dirinya tidak pernah mengenal Irwan dan sempat menanyakan tempat kerja Irwan. Saat itu, Irwan menjelaskan kepada Uga bahwa dirinya pernah bekerja di rumah jabatan bupati dan menjaga rusa di rumah jabatan. Kemudian Irwan saat itu membuka rekaman di HP merk Cross berwarna putih.

Dirinya sempat menonton ada empat orang yang sedang mengangkat seseorang yang dibungkus dengan kain. Dirinya tidak tahu siapa yang mereka angkat karena tubuh orang tersebut dibungkus atau ditutupi dengan kain.

Ia mengatakan, ada empat orang yang mengangkat saat itu, dua orang yang memegang kaki orang yang dibungkus tersebut dan dua orang lain memegang kepalanya.

Dua orang yang memegang kaki tersebut adalah dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Lorens Wadu. Sementara dua orang yang memegang kepala  orang yang mereka angkat itu, Uga tidak mengenalnya karena mereka membelakangi kamera.

“Saya tidak mengenal dua orang itu. Saya hanya lihat bagian belakangnya saja, sementara dua orang yang memegang kaki, mukanya sangat jelas yaitu dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.

Ia mengatakan, Irwan saat itu tidak menyampaikan bahwa kasus tersebut di rumah jabatan bupati. Namun saat itu, saya melihat dalam rekaman itu di rumah jabatan. Ia mengatakan, empat orang yang mengangkat orang yang ditutup dengan kain itu di ruang belakang atau ruang tengah rumah jabatan bupati.

“Irwan tidak menyampaikan bahwa itu di rumah jabatan, tapi saya tahu persis bahwa itu di ruang tengah (antara dapur dengan rumah besar) rumah jabatan bupati,” ujarnya.

Uga mengatakan, dirinya pernah menelepon Irwan untuk mengklarifikasi soal rekaman itu, namun saat itu Irwan membohonginya.

“Saat saya telepon Irwan untuk klarifikasi soal rekaman itu, Irwan bilang dirinya ada di Adonara ternyata dia ada di rumahnya di Tanjung (Kecamatan Ile Ape). Saat konfrontasi, Irwan mengaku bahwa dirinya membohongi Ugakarena dihantui rasa takut,” katanya.

Lebih lanjut Uga mengatakan, saat konfrontasi dengan Irwan di hadapan penyidik, Irwan membantah soal rekaman tersebut. Irwan hanya mengaku bahwa dirinya pernah datang ke rumah Uga untuk memperbaiki mobil tetapi tidak pernah menunjukkan rekaman. Uga juga mengatakan bahwa Irwan juga membantah soal HP merk Cross berwarna putih.

Menurut Irwan bahwa dirinya hanya memilik satu HP Nokia. “Kami dua saja yang nonton, ketika dia membantah, saya tidak bisa memaksanya, dan saya tetap pada keterangan saya,” ujar Uga.

Sementara itu, Irwan Paokuma  yang mengenakan pakaian seragam PNS di halaman Polres Lembata ketika ditanya Flores Pos mengatakan, dirinya tidak tahu soal rekaman itu. Ia juga mengatakan, dirinya takut berurusan dengan polisi karena pernah dipenjara. Ketika ditanya lagi soal rekaman yang dia perlihatkan kepada Uga Uran, Irwan tetap tidak tahu.

“Saya tidak tahu, tanya saja ke Uga,” katanya singkat. Irwan langsung menghidupkan motornya dan langsung meninggalkan Flores Pos.

Irwan selama beberapa bulan sempat menghilang, dan saat ini ia diangkat menjadi tenaga KSO (kerja sama operasional) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Irwan berkerja di BPBD sebagai sopir mobil dinas. 
Sumber: Flores Pos, 4 Juni 2015 
Ket foto: Lorens Wadu 
Dok foto: Fb Payong Pukan Martinus
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger