FRONT Pembela Islam (FPI)
Jawa Tengah akan melaporkan penulis buku Ahmad Fauzi ke Kepolisian Kota
Semarang. Ahmad Fauzi adalah lulusan Aqidah Filsafat Universitas Islam Negeri
Walisongo, Semarang, yang menulis buku Tragedi Incest Adam dan Hawa dan Nabi
Kriminal dan buku Agama Skizofrenia: Kegilaan, Wahyu dan Kenabian.
Ketua
Tim Advokasi FPI Jawa Tengah Zainal Abidin Petir menyatakan, buku Ahmad Fauzi
telah menodai agama. “Penodaan agama tidak bisa dibiarkan. Bisa bahaya jika ada
pembiaran yang membelokan Islam,” kata Zainal, Jumat, 2 Oktober 2015.
Zainal
mempersoalkan beberapa isi pemikiran dalam buku tersebut. Misalnya, kata
Zainal, Nabi Ibraham dianggap telah melakukan tindakan kriminal karena telah
menyembelih anaknya. Zainal mengaku sudah membaca buku yang ditulis Fauzi itu.
“Pemikirannya telah jelas-jelas penistaan nilai-nilai agama,” kata Zainal.
Beberapa
waktu lalu, antara FPI Jawa Tengah dengan Ahmad Fauzi sebenarnya sudah bertemu.
Mereka berdialog dengan dimediasi pihak kepolisian Semarang. Tapi, FPI tetap
akan melaporkan Ahmad Fauzi ke polisi. Sebab, kata Zainal, cara berpikir Ahmad
Fauzi hanya ilusi-ilusi saja. Kata-katanya pun, kata Zainal, cenderung puitis
dan nyeniman.
Padahal,
kata Zainal, terkait dengan wahyu-wahyu agama harus dengan cara ilahi bukan
puisi. Soal pasal yang hendak dijeratkan ke Fauzi, Zainal belum bisa
menyampaikan. “Ini kami masih berkoordinasi dengan teman-teman di kepolisian,”
katanya.
Ahmad
Fauzi menilai FPI tidak dewasa dalam menyikapi perbedaan. “Kalau ada pemikiran
ya mari kita diskusikan. Tidak dengan cara-cara kekerasan dengan melapor ke
polisi segala,” kata Fauzi.
Fauzi
mengaku sudah berusaha menjelaskan pemikirannya ke FPI. Tapi, kata Fauzi,
mereka tidak mau. Justru mereka melakukan pernyataan dengan cara interograsi.
Fauzi merasa seluruh pemikirannya tentang agama ada dasar argumentasinya.
Misalnya,
penggunaan judul Nabi Kriminal juga ada argumentasinya. Pernyataan nabi mendapat
wahyu dengan cara kesurupan juga ada dasar argumennya. Fauzi menyebut dalam
Al-Quran Surat As-Syuro ayat 182 juga disebutkan jika seorang nabi mau
mendapatkan wahyu maka seperti dirasuki ruh halus. Dalam perspektif sosiologi
primitif, kata Fauzi, kerasukan ruh halus itu juga bagian dari kesurupan.
Tapi,
Fauzi mengakui penggunaan nabi kesurupan memang agak negatif. Sebab, selama ini
kesurupan itu kesannya negatif. Atas laporan FPI ke polisi, Fauzi
mempersilakan. “Itu hak mereka,” kata Fauzi. Tapi, Fauzi juga berpesan
seharusnya pemikiran dilawan dengan pemikiran. “Bukan lapor ke kepolisian,”
ujarnya.
Sumber: Tempo.co, 2 Oktober 2015
Ket foto: Ratusan orang dari FPI dan
GMJ mengikuti aksi menolak kepemimpinan Gubernur Ahok di depan Gedung DPRD DKI
Jakarta, 1 Juni 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!