GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
sempat adu mulut dengan pegawai dan satpam Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Sebab, tim video
dan foto dari Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI
sempat dihalangi oleh satpam ketika masuk ke dalam lift.
Cerita bermula
ketika salah seorang juru kamera Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Harun,
masuk bersama Basuki di lift yang sama.
Namun, satpam
menghalangi langkahnya.
"Kenapa
ini, enggak boleh direkam? Ini Humas Pemprov (DKI)," kata Basuki dengan
nada tinggi kepada pegawai dan satpam BPK.
"Sudah
pokoknya enggak boleh, keluar-keluar. Nanti ada bagiannya sendiri untuk media
ya," kata seorang pegawai BPK.
Kemudian, ada
staf Pemprov DKI lain yang mengatakan bahwa juru kamera tersebut resmi dari
pemerintah.
Akhirnya, salah
seorang pengawal pribadi Basuki menarik Harun masuk ke dalam lift dan ikut
meliput pemeriksaan.
Hanya seorang
staf Humas DKI dan juru kamera yang diizinkan mengikuti Basuki ke lantai 12
atau lokasi pemeriksaan.
Namun, beberapa
menit kemudian, kedua staf Diskominfomas DKI tersebut tidak diizinkan meliput
pemeriksaan Basuki.
Berdasarkan
aturan, hanya Basuki yang boleh mengikuti pemeriksaan. Selain itu, tidak ada
pejabat Pemprov DKI yang mendampingi dirinya saat pemeriksaan.
Adapun
pemeriksaan Basuki ialah terkait pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber
Waras.
Pengadaan lahan
ini terindikasi kerugian daerah senilai Rp 191 miliar dalam APBD Perubahan
2014. Hingga pukul 10.15, pemeriksaan masih berlangsung secara tertutup.
Sumber: Kompas.com, 23 November 2015
Ket foto: Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama jalan kaki menuju Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI,
Senin (23/11/2015).
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!