FORUM Peduli Lewotana Lembata (FP2L) melaporkan Bupati Lembata, Eliazer Yantje Sunur atau biasa disapa Yance Sunur ke Polres Lembata karena diduga menggunakan ijazah palsu.
"Ijasah sarjana atau S1 teknik Yance Sunur yang diperoleh dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta Timur," kata Pelaksana harian FP2L, Bernadus Sesa Manuk saat dikonfirmasi via telepon dari Lewoleba, Rabu, (27/1) pagi.
Menurut Bernadus, ijasah S1 teknik Yance Sunur itu diduga kuat palsu. Karena saat pihaknya menemui Dirjen dan Dikti di Jakarta guna mencari tahu keabsahan ijazah itu, ternyata ijazah S1 teknik atas nama Yance Sunur tidak terdaftar di pangkalan data pihak Dikti.
“Kami sudah temui pihak Dikti dan tidak ada nama Yance Sunur tertera di data. Saya menduga ijazah itu palsu, sehingga kami mengambil keputusan untuk lapor ke polisi,” kata Bernadus Manuk.
Sebelum melaporkan kasus itu ke polisi, FP2L terdahulu mengadukan kasus itu ke DPRD Lembata. “Kami juga sudah mengadu ke DPRD Lembata. Saya harap DPRD dan Polres Lembata segera merespons laporan kami,” jelasnya.
Selain dugaan ijazah palsu, kata Manuk, pihaknya juga akan berjuang menuntaskan kasus pembunuhan Lorens Wadu yang diduga melibatkan Bupati Yance Sunur.
Ketua DPRD Lembata, Ferdinandus Koda saat dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Menurut dia, atas pengaduan itu, pihaknya akan menggunakan hak angket guna memanggil Bupati Yance Sunur.
“Memang benar kami sudah dapat pengaduan dari FP2L terkait dugaan penggunaan ijazah palsu bupati dan kami akan gunakan hak angket memanggil Yance Sunur,” katanya.
Kapolres Lembata, AKBP Wresni H.S Nugroho, membenarkan bahwa pada tanggal 26 Januari 2016 pihaknya sudah didatangi dan telah mendapat laporan dari FP2L terkait kasus dugaan ijazah palsu oleh Bupati, Yance Sunur sejak 21 januari 2016 lalu.
Menurut Kapolres, saat ini pihaknya sedang mempelajari laporan pihak FP2L dan dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan terhadap pihak pelapor (FP2L) dan Bupati Yance Sunur sebagai terlapor guna mengambil keterangan.
“Saat ini kami masih pelajari laporan, kemungkinan minggu depan kedua pihak sudah kami panggil untuk meminta keterangan,” jelasnya.
Secara terpisah Pater Vander Raring, SVD, mengatakan, masyarakat Lembata akhir-akhir ini dihebohkan berbagai masalah dugaan pembunuhan dan penggunaan ijazah palsu oleh orang nomor satu di Lembata NTT.
“Dimana-mana masyarakat memperbincangkan penggunaan ijazah palsu dan kasus pembunuhan yang diduga melibatkan Bupati Yance Sunur. Kami berharap pihak Kepolisian harus menuntaskan kasus-kasus yang belum diselesaikan oleh Polres Lembata,” kata Pater Vander.
Bupati Lembata, Yance Sunur, saat dikonfirmasi SP via telepon genggamnya belum berhasil dihubungi. [158/L-8]
Sumber: beritasatu.com, 27 Januari 2016
Ket foto: Bupati Eliaser Yentji Sunur
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!