WAKIL Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali,
Priyo Budi Santoso, terkejut orang dekat Aburizal Bakrie turut hadir menemui
senior Golkar, Akbar Tandjung, di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis
(7/1/2016).
Kedua orang dekat
Aburizal itu ialah anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar hasil Munas Bali,
Hafidz Zamawi, dan Ketua DPP Munas Bali Indra Bambang Utoyo.
Priyo mengaku lebih
terkejut saat mereka memberikan pernyataan keras menyerang Aburizal.
Hafidz Zamawi
mengaku mulai gerah dengan sikap Aburizal Bakrie yang terus menolak upaya munas
rekonsiliasi.
Dia menilai,
Aburizal sudah menjadikan Golkar sebagai perusahaan yang seolah-olah hanya
dimiliki oleh pribadi, bukan partai politik yang dimiliki oleh banyak kalangan.
"Golkar itu
parpol, bukan perusahaan keluarga. Tidak ada satu orang pun punya saham
mayoritas. Tidak bisa parpol dikendalikan seperti perusahaan," kata
Hafidz.
Indra Bambang Utoyo
mengaku prihatin konflik internal Partai Golkar berlanjut ke tingkat fraksi di
DPR.
Terlebih lagi,
konflik justru sama-sama berasal dari pengurus Munas Bali di bawah kepemimpinan
Aburizal Bakrie.
"Tadinya saya
berpikir karena saya Bali, setelah pencabutan SK Munas Ancol mungkin tensi
konflik akan menurun. Ternyata, kita menemui di fraksi ribut-ribut lagi, dan
itu antar Bali," kata Indra.
Saat diberi
kesempatan berbicara, Priyo pun langsung mengungkapkan kedekatan Hafidz dan
Indra dengan Aburizal Bakrie.
Menurut dia, sejak
di kepengurusan Munas Riau 2009, Hafidz dan Indra yang menjabat sebagai Ketua
DPP kerap menjadi andalan Aburizal.
Keduanya, kata
Priyo, sama dengan Aburizal merupakan almamater ITB dan sama-sama berasal dari
Sumatera bagian selatan.
"Dua sahabat
kita ini kurang dekat apa dengan Pak Aburizal," ujar Priyo.
"Makanya, tadi
saya terkejut juga saat Pak Hafidz bilang Golkar bukan perusahaan keluarga.
Bagus itu, harus dikutip itu," kata mantan Wakil Ketua DPR ini.
Selain Hafidz dan
Bambang, pertemuan dengan Akbar Tandjung juga dihadiri oleh pengurus Golkar
hasil Munas Bali lain, seperti Mahadi Sinambela, Ibrahim Ambong, Riswantoni,
Gede Sumarjaya Linggih, Agusman Effendi, Irsyad Juweli, dan Anwar Arifin.
Ketua DPP Golkar
hasil Munas Ancol Agun Gunanjar menambahkan, sebenarnya saat ini mayoritas
pengurus Munas Bali juga sudah gerah dengan konflik dan segera ingin digelar
munas rekonsiliasi.
Hanya ada lima
orang di lingkaran Aburizal yang masih ngotot hendak mempertahankan keabsahan
Munas Bali.
Menurut Agun,
orang-orang ini membuat kisruh Golkar semakin panjang.
"Yang membuat
partai ini berantakan, tidak jauh-jauh, selain Aburizal Bakrie, hanya ada Idrus
Marham, Nurdin Halid, Setya Novanto, Syarif Cicip, dan Aziz Syamsuddin,"
ujar Agun.
"Silakan
dikutip, saya tidak masalah dituntut pencemaran nama baik," kata dia.
Sumber: Kompas.com, 8 Januari 2016
Ket foto:
Aburizal Bakrie
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!