PARTAI Amanat Nasional (PAN)
menolak permintaan Amien Rais agar menarik menterinya keluar dari kabinet.
Permintaan Ketua Dewan Kehormatan PAN itu dipastikan tak akan dilakukan karena
kursi menteri diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo.
"Kalau masalah
itu kan terserah Pak Jokowi. Urusannya di Pak Jokowi," kata Ketua DPP PAN
Yandri Susanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/7/2017) malam.
Yandri mengatakan,
DPP PAN melihat permintaan Amien Rais itu sebagai sebuah saran dan masukan.
Namun, Yandri menegaskan bahwa saat ini PAN tetap memposisikan diri sebagai
parpol pendukung pemerintah.
Oleh karena itu,
PAN menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi apakah akan mempertahankan atau
mencopot kadernya dari posisi menteri. "Ya saran kan biasa, tapi urusan
Menteri itu urusan Presiden," tambah Yandri.
Saat ini, PAN
memiliki satu pos menteri di kabinet, yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditempati oleh Asman Abnur. Selain itu, ada
juga Kepala Ekonomi dan Industri yang diisi oleh Soetrisno Bachir. "Hak
prerogatif Pak Jokowi, hak tunggal Pak Jokowi," kata dia.
Pernyataan agar PAN
mundur dari kabinet disampaikan Amien Rais usai menghadiri halalbihalal di
Pondok Pesantren Al-Ishlah, Bondowoso, Minggu (23/7/2017) kemarin.
Amien mengatakan,
PAN harus menentukan sikap politik untuk tidak berkoalisi dengan pemerintah
yang berkuasa saat ini. "Saya usul supaya Asman Abnur segera keluar dari
kabinet. Titik," ucap Amien Rais seperti dikutip dari Kompas TV.
Saat ditanya apakah
selanjutnya PAN akan kembali bergabung dengan koalisi oposisi yang dimotori
Partai Gerindra, Amien tak menjawabnya secara tegas. "(Koalisi) dengan
rakyat," ucap dia.
Sebelumnya, PAN
memang kerap beda sikap dengan pemerintah dan partai koalisi lainnya. PAN
memilih walk out dalam pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang Pemilu
bersama partai non pemerintah karena mendukung presidential threshold 0 persen.
Padahal, pemerintah
dan partai koalisi kompak mendukung presidential threshold 20 persen kursi dan
25 persen suara sah nasional.
Selain itu, PAN
juga dianggap tidak loyal karena menyatakan penolakan terhadap Perppu Nomor 2
Tahun 2017 tentang organisasi kemasyarakatan.
Padahal, seluruh
parpol koalisi mendukung perppu yang memudahkan pembubaran ormas itu. Sejumlah
elite parpol pendukung pemerintah meminta PAN keluar dari koalisi.
Sumber: Kompas.com,
25 Juli 2017
Ket foto: Ketua Majelis
Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!