SEKRETARIS Fraksi Partai Demokrat Didik
Mukrianto mengatakan TNI harus tetap terbebas dari politik praktis di bawah
kepemimpinan Panglima TNI yang baru.
Hal itu disampaikan
Didik menanggapi penunjukan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi
Tjahjanto oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglina TNI pengganti
Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pasa Maret 2018.
"Bagaimanapun
juga TNI harus terbebas dari kepentingan apapun, TNI harus netral dari
kepentingan apapun, termasuk dengan politik," kata Didik di Komplels
Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Ia pun meminta agar
Panglima TNI ke depan tidak tergoda dengan politik praktis dan fokus
meningkatkan profesionalitas TNI.
Apalagi mulai 2018
sudah memasuki tahun politik dan pada 2019 akan berlangsung pemilu, sehingga
Panglima TNI yang baru harus bisa menjaga netralitas.
"Prinsipnya
kami menginginkan panglima ke depan merepresentasikan sebuah institusi negara
yaitu TNI yang kuat dan solid dan netral di dalam perhelatan atau kepentingan
apapun di luar tupoksinya (tugas pokok dan fungsi)," lanjut dia.
Presiden Joko
Widodo resmi mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi
Tjahjanto sebagai calon panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo
yang akan memasuki masa pensiun.
Surat pengajuan
tersebut diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Senin (4/12/2017) pagi. Adapun
Pratikno meninggalkan gedung DPR sekitar pukul 08.50.
"Surat tadi
saya terima dan juga diserahkan langsung kepada Plt Sekjen DPR Ibu Damayanti
untuk kami proses," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Senin (4/12/2017)
Sumber: Kompas.com, 5 Desember 2017
Ket foto: Anggota Komisi
III dari Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto di Kompleks Parlemen, Senayan,
Jakarta, Selasa (4/10/2016)

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!