Mantan Pemain Sepak Bola Jerman
Pada babak pertama, Anda harus segera menekan
Italia. Saya sudah menyarankan hal itu kepada tim Jerman sebelum mereka berlaga
di semifinal melawan tim ”Azzurri”. Tim Jerman tidak melakukan itu dan Italia
pun akhirnya melaju ke final.
Di Kiev, Ukraina, pada final Piala Eropa 2012,
tim Spanyol menyerang Italia sejak babak pertama bagai hiu kelaparan. Mereka
pun menggunakan keunggulan 2-0 di babak pertama sebagai landasan kemenangan
telak 4-0. Banyak sekali umpan cantik Andres Iniesta dan Cesc Fabregas. Selain
itu, kecermatan umpan Xavi Hernandez kepada Jordi Alba untuk gol kedua membuat
saya menjadikannya idola walau di usia saya sekarang yang menginjak 66 tahun.
Setelah laga final yang fenomenal itu, prediksi
saya terkait Piala Eropa kali ini agak lumayan. (Dalam tulisan yang dimuat di
Kompas edisi 1 Juli, Beckenbauer menyebut Spanyol sebagai tim favoritnya.)
Spanyol menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan gelar juara Eropa serta
berada di ambang kekalahan dari Kroasia pada babak grup dan nyaris tersisih.
Kembali ke penampilan fantastis Italia saat
menuju final dan aksi luar biasa oleh juara dunia Spanyol. Dalam berbagai
kesempatan, Anda mendapat kesan bahwa Xavi dan Iniesta kini bermain di ambang
batas kekuatan fisik mereka.
Kali ini semua berjalan baik lagi bagi Spanyol.
Namun, perlu disadari bahwa pola permainan Spanyol ini hanya terpelihara
sepanjang FC Barcelona terus memainkan kualitas seperti saat ini, dan itu
ditampilkan Barca dengan bintang asal Argentina, Lionel Messi. Dengan Messi,
semua menjadi jauh lebih mudah bagi Xavi dan Iniesta.
Seperti biasa, aksi setiap tim bergantung pada
apa yang bisa disumbangkan para pemainnya. Adalah pemain yang menentukan
bagaimana sistem permainan, bukan pelatih. Dan, figur paling flamboyan di Piala
Eropa 2012 adalah Mario Balotelli. Dengan dua golnya dalam kemenangan Italia
2-1 atas Jerman (di semifinal), hampir menjadi satu-satunya sosok yang menyingkirkan
”Der Panzer” dari kejuaraan.
Dengan usia 21 tahun, Balotelli masih bisa
berkembang. Pelatih Italia Cesare Prandelli adalah pendidik yang cerdas, salah
satu yang membuat para pemainnya tampil sesuai skema racikannya. Usia Balotelli
tentu terus bertambah dan ia bakal semakin dewasa. Bahwa pemain muda ini mampu
bermain impresif adalah sesuatu yang tidak perlu diragukan. Dia hanya perlu
lebih berhati-hati agar tidak berperilaku semau gua.
Hanya saja, klaim bahwa Italia adalah
satu-satunya tim yang bermain dengan dua striker kurang tepat juga. Balotelli
dan Antonio Cassano juga bekerja keras membantu pertahanan. Sementara Spanyol
tidak punya pemain yang khusus bersiaga di lini depan dalam formasi 4-6-0.
Fakta bahwa Fernando Torres adalah pencetak gol terbanyak, dengan lebih banyak
menjadi pemain pengganti, mewakili kelangkaan gol di turnamen ini.
Bagi saya, Piala Eropa kali ini bukan kejuaraan
luar biasa. Ada banyak laga yang kurang menarik. Juga, seputar debat terkait
apakah masuk akal menambah jumlah kontestan putaran final dari 16 ke 24. Jika
16 finalis kurang memenuhi harapan penggemar sepak bola, bagaimana dengan 24
tim nanti? Dalam kasus ini, lebih sedikit tim sebetulnya lebih baik.
Sumber: Kompas, 3 Juli 2012
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!