Dalam beberapa
bulan terakhir, nama "Raja Dangdut" Rhoma Irama kerap
disangkut-pautkan dengan pernyataannya soal Joko Widodo atau Jokowi. Apa
komentar Rhoma setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta?
Beberapa waktu lalu
Rhoma dipanggil oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terkait
ceramahnya mengenai Jokowi dan pasangan Jokowi dalam pemilihan kepala daerah
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Saat itu Rhoma menyatakan bahwa sebaiknya
warga Jakarta memilih gubernur dan wakil gubernur yang seiman.
Oleh sejumlah pihak,
pernyataan itu dianggap menyinggung masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA). Setelah Panwaslu memeriksa kasus tersebut, Panwaslu memutuskan Rhoma
tidak bersalah dan ceramah itu tidak melanggar isu SARA.
Setelah Jokowi dan
Basuki dinyatakan menang dalam Pilkada DKI Jakarta, Rhoma sempat menolak
memberikan komentarnya. Kini, setelah Jokowi dan Basuki memasuki usia dua pekan
menjabat sebagai pemimpin Jakarta, Rhoma ingin melihat apakah Jokowi-Basuki
dapat merealisasikan janji-janji mereka saat berkampanye.
"Kita lihat
seratus harilah, apakah benar-benar mereka membawa perubahan secara fisik dan
nonfisik. Nanti kita lihatlah," kata bintang film "Dawai Dua
Asmara" itu saat ditemui di kawasan Cipayung, Jakarta, Minggu
(28/10/2012).
Rhoma berharap Jokowi-Basuki
dapat menata dan menyelesaikan permasalahan kota Jakarta. Ia juga berharap
Jokowi bisa menciptakan Jakarta sebagai kota yang berlandaskan agama.
"Harus mampu menciptakan masyarakat Jakarta yang agamis, yang (sesuai)
Pancasila. Seharusnya, ya perubahan fisik dan nonfisik yang signifikan sesuai
janji mereka," ujarnya.
Sumber: Kompas.com,
28 Oktober 2012
Ket foto: Rhoma
Irama
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!