Warga Lamaholot
atau disebut juga Watan Lema yang terdiri dari Flores Bagian Timur, Solor,
Adonara, Lembata dan Alor tidak bakal utuh untuk calon gubernur dari Lamaholot,
Frans Lebu Raya. Pasalnya ada beberapa persoalan yang mengganjal yang akan
mempengaruhi keutuhan warga Lamaholot dalam Pemilukada gubernur NTT saat ini.
Pernyataan itu
disampaikan tiga tokoh Lamaholot masing-masing
Mikhael Masa Patty dari Watan Adonara dan Ibrahim Imang serta H. Saleh
Orang dari Watan Alor yang dihubungi secara terpisah, Minggu (23/12) melalui
telepon seluler.
Masan Patty yang
juga sebagai salah satu inisiator pembentukan Ikatan Keluarga Asal Lamaholot
(IKAL) Kupang tahun 2007 lalu mengatakan,
tujuan pembentukan IKAL saat itu adalah sebagai wadah berhimpun
masyarakat Watan Lema yang sedang mengadu nasib di kota Kupang.
Kemudian lanjut
mantan Kapolres Timor Tengah Utara ini,
setahun kemudian yakni 2008 bersamaan dengan digelarnya Pemilukada
Gubernur NTT, warga IKAL diarahkan untuk memenangkan Frans Lebu Raya yang saat
itu berpasangan dengan Esthon Foenay. Perjuangan itupun membuahkan hasil dan
mengantar mereka menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2008-2013.
“Kekompakan hingga
keberhasilan itu kemudian muncullah ikhtiar warga IKAL saat itu memenangkan
figur Lamaholot yang akan maju bertarung dalam even pemilukada. Namun, ketika
pilkada Kota Kupang yang diikuti oleh salah seorang anggota IKAL yakni Daniel
Hurek, komitmen awal itu tidak dikobarkan. Orang Lamaholot di kota Kupang
dikotak-kotakkan oleh kepentingan orang perorangan dan Parpol tertentu.
Akhirnya orang Lamaholot terjun bebas. Karena itu jangan berharap banyak bagi
warga Lamaholot baik di kota Kupang dan dimana saja untuk bersatu mendukung
figur Lamaholot yang bertarung saat ini,” kata Masan Patty.
Hal senada juga
disampaikan Ibrahim Imang dan Saleh Orang. Menurut mereka, warga Lamaholot baik
yang berada di Watan Lema dan di Kota Kupang serta daerah lainnya di NTT tidak
bisa diharapkan untuk secara bulat mendukung Frans Lebu Raya warga Lamaholot.
“Tentu siapa yang
menabur angin akan menuai badai. Kalau kemarin pilkada Kota Kupang semua warga
Lamaholot disatukan untuk mendukung orang Lamaholot yang bertarung sesuai
dengan komitmen awal pembentukan IKAL, maka Pilgub ini tentu akan berlanjut.
Ya, kita lihat saja nanti,” kata Saleh Orang.
Mantan Anggota DPRD
Kota Kupang dari Fraksi Partai Golkar ini berpendapat, untuk menyatukan kembali
keutuhan Lamaholot, semua tokoh di Kota Kupang harus duduk bersama dan
menyatukan pikiran.
Berbeda dengan
Saleh Orang, Ibrahim Imang menegaskan, sudah sangat terlambat untuk
mempersatukan kembali warga IKAL di Kupang juga di daerah Watan Lema, karena
sebagian besar sudah “terluka”.
“Kita sekarang
terjun bebas. Yang pasti kami dari watan Alor sudah tidak akan diajak kompromi
lagi mendukung figur Lamaholot dalam Pilgub tanggal 18 Maret 2013 mendatang. Kenapa harus terjadi seperti ini,
saya harap petinggi Lamaholot merefleksikan diri dengan baik,” kata mantan
Direktur Pemasaran PT Bank NTT ini (Oni).
Sumber:
floresbangkit.com, 24 Desember 2012.
Ket foto: Frans
Lebu Raya
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!