Korban luka akibat
bentrokan antara Desa Wulandoni dan Desa Pantai Harapan, Kecamatan Wulandoni,
Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, bertambah tiga orang lagi. Dengan
demikian, sudah lIma orang yang luka dan satu tewas.
Hal tersebut
disampaikan Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (17/8/2014) malam.
Viktor mengatakan,
kelima korban yang mengalami luka berat itu adalah Yoseph Kewoi (warga Desa
Belobao), Romanus Atawolo (Desa Atawolo), Rinhus (Desa Wulandoni), Dore asal
(Desa Pantai Harapan) dan Jamal Taran (Desa Pantai Harapan). Sementara itu
korban bernama Karinus Manuk tewas di tempat akibat serangan parang.
Para korban yang
menderita luka parah akibat sabetan parang, saat ini sudah dilarikan ke Rumah
Sakit setempat untuk menjalani perawatan medis.
“Masalahnya adalah
batas wilayah desa dan ini sudah berlangsung lama dan tidak pernah diselesaikan
sehingga puncaknya terjadi bentrokan. Apalagi pada saat penyelesaian camatnya
menghindar sehingga membuat warga kesal,” beber Viktor.
Pemda Lembata pun
pernah turun langsung ke lokasi sengketa untuk menyelesaikannya, namun tetap
saja tidak ada titik temu. Menurut Viktor, aparat kepolisian sudah bisa
mengendalikan situasi.
”Tadi Pak Kapolres
Lembata sudah turun ke lokasi untuk mengamankan situasi,” ujarnya
Diberitakan
sebelumnya bentrokan terjadi antara dua desa di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten
Lembata, Nusa Tenggara Timur. Camat Wulandoni, Yohanes Dedeo Arimon kepada
Kompas.com, Minggu (17/8/2014) malam mengatakan dua desa yang terlibat bentrok
itu adalah Desa Wulandoni dan Desa Pante Harapan.
“Bentrokan terjadi
dari siang tadi sampai sekarang. Penyebab utamanya adalah masalah tanah dan
juga batas antara kedua desa,” kata Yohanes.
Sumber: Kompas.com, 17 Agustus
2014
Ket foto: Wakil Bupati Viktor Mado Watun
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!