Perpecahan di tubuh Partai Golkar
menyebabkan kader beringin di tingkat bawah, yakni Dewan Pimpinan Daerah I dan
II, terbelah. Golkar Nusa Tenggara Timur, misalnya, lebih banyak memiliki kader
di jajaran elite Golkar kubu Agung Laksono.
"Sekitar
tiga kader asal NTT menempati pucuk pimpinan di Golkar versi Munas Ancol,"
kata Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Golkar versi Musyawarah
Nasional Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Melky Laka Lena, di Kupang, Senin, 15
Desember 2014. (Kubu Ical: Golkar Agung cs Tak Punya Mandat)
Tiga kader
Golkar asal NTT yang bergabung ke kubu Agung Laksono yakni Melchias Mekeng
sebagai Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan, Melky Lakalena sebagai Ketua Bidang
Pemuda dan Olahraga, dan Romanus Ndau Lendong sebagai Wakil Bendahara Umum.
Sedangkan di kubu Aburizal Bakrie hanya ada satu kader yang menempati posisi
penting, yakni Emanuel Blegur sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.
Ihwal
terbelahnya kader dari daerah ini, Melky menyarankan pengurus Partai Golkar
tingkat provinsi dan kabupaten/kota tidak terjebak konflik internal yang
terjadi di Dewan Pimpinan Pusat Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung
Laksono. (Golkar Sulawesi Selatan Tolak Wacana Munas Islah)
Menurut Melky,
kubu mana pun yang disahkan pemerintah nanti hendaknya diakui. Hasil Munas
Golkar dari kedua kubu ini telah diserahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia. "Pemerintah pada 16 atau 17 Desember akan memutuskan kubu mana
yang dinyatakan sah."
Melky yakin
pemerintah akan mengakui kubu Agung Laksono yang melaksanakan munas secara
demokratis sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai dengan
melibatkan DPD I dan II serta organisasi sayap. "Kami yakin Kementerian
Hukum dan HAM akui Munas Ancol."
Melky
memprediksi Kementerian akan mengeluarkan tiga putusan, yakni tidak mengakui
keduanya, meminta keduanya berislah, atau menyelesaikan masalah di pengadilan.
Untuk
memastikan kubu mana yang disetujui masyarakat, kata dia, pihaknya bekerja sama
dengan sebuah lembaga survei untuk meneliti keinginan masyarakat terhadap kedua
kubu di Partai Golkar.
Adapun
pemecatan terhadap 15 kader Golkar yang mengikuti Munas Ancol, menurut Melky,
tidak sah. Sebab, menurut dia, munas bukan merupakan forum untuk memecat kader.
"Pemecatan kader Golkar ada mekanismenya, dan bukan di forum munas."
Wakil Ketua
DPD I Golkar NTT Bonefasius Pukan mengaku tidak mengetahui adanya 15 DPD II
yang menghadiri Munas Ancol. "Saya tidak tahu siapa saja yang ikut Munas
Ancol. Jadi belum tahu, apakah mereka telah dipecat atau belum."
Sumber:
Tempo.co, 15 Desember 2014
Ket foto: Ketum Partai Golkar versi Munas Jakarta
Agung Laksono, berikan keterangan kepada awak media, di kantor DPP Partai
Golkar, Jakarta, 12 Desember 2014. Dewan Pertimbangan Partai sampai Departemen
yang ada di DPP sebanyak 25 Departemen dengan total anggota di departemen
sebanyak 251 orang.

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!