MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengingatkan agar seluruh desa di Bali tetap
berfokus pada empat program prioritas yang telah ditetapkan pemerintah.
Keempat program itu
adalah menentukan produk unggulan kawasan perdesaan (prukades), mengembangkan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), membangun embung air desa, dan membangun
sarana olahraga desa.
"Saya selalu
mengingatkan agar dana desa yang telah digelontorkan bisa difokuskan kepada
empat program prioritas yang kita berikan," ujarnya saat menghadiri The
4th Ubud Royal Weekend di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali, Sabtu, 20 Mei 2017.
Dia pun meminta
klasterisasi di desa segera dibuat, baik di sektor pertanian, perikanan, maupun
pariwisata, agar desa dapat semakin mengembangkan potensinya.
Dengan demikian,
kata Eko, para pemangku kepentingan akan lebih mudah menentukan pengembangan
apa yang dapat dilakukan di desa.
"Konsentrasi
dan fokus pada produk unggulannya. Nanti, kita akan kumpulkan kementerian
terkait, dunia usaha, dan perbankan untuk membantu mengembangkan produk
unggulan desa," katanya.
Menurutnya, Desa
Ubud di Bali dapat menjadi salah satu model pengembangan desa wisata di
Indonesia. Dia menilai pembangunan embung juga potensial untuk semakin
meningkatkan pengembangan pariwisata di lokasi ini.
"Untuk Ubud,
karena pertanian masih sedikit, embung bisa untuk pariwisata atau perikanan
yang dapat meningkatkan gizi masyarakat. Ini juga sejalan dengan program
prioritas percepatan pembangunan desa," tuturnya.
Selain itu, Menteri
Eko berharap ada pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di kawasan ini.
Dia juga meminta PT Mitra BUMDEs di kabupaten turut membentuk mitra BUMDes di
desa-desa sehingga ada pendampingan di setiap desa. Ke depan, standar yang
diterapkan di BUMDes pun diharapkan dapat mengikuti perusahaan besar.
"Dengan
begitu, bisa terjadi link and match antara perusahaan besar, UKM, dan pengusaha
kecil di desa-desa. Sebab, yang selama ini menjadi problem UKM dan pengusaha
kecil ini adalah mereka tak memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik,
distribusi, dan pemasaran," katanya.
Melalui link and
match antara perusahaan besar dan UKM atau pengusaha kecil, UKM atau pengusaha
kecil dapat menjadi pemasok bagi perusahaan-perusahaan besar.
“Dengan demikian,
para pelaku usaha pun tak lagi kesulitan menemukan pasar bagi produk-produk
unggulannya,” tuturnya.
Sumber: Tempo.co, 22 Mei 2017
Ket foto: Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!