Headlines News :
Home » » Romanus Muda Kota, Ciptakan Kegaduhan Individu

Romanus Muda Kota, Ciptakan Kegaduhan Individu

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, November 12, 2007 | 3:48 PM

IA selalu mengawal pergerakan anak buahnya saat turun merumput di Stadion Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur selama berlangsung kompetisi Copa Florete I. “Saya memerintahkan mereka agar selalu menciptakan kegaduhan individu,” ujar Pelatih Tim Nagekeo Romanus Muda Kota.

Disiplin dan semangat juang. Ini yang selalu ditanamkan Roman kepada anak buahnya. Bahkan dua hal itu bahasa wajib bagi anak asuhnya. Saat melawan tim Manggarai Timur saat partai awal, ia tak mau kecolongan dari para pemain Manggarai Timur.

Apalagi para hampir semua pemain lawan itu memiliki postur tubuh ideal. Mereka sangat berbahaya dalam membangun serangan. Kapan pun bisa mengobrak abrik semua lini pertahanan Nagekeo sehingga kegaduhan individu para pemain Nagekeo menjadi taruhan.

Tak gentar dengan kenyataan itu, pelatih kelahiran Mbay 14 Juli 1966 ini juga tak mau kehilangan momentum bersejarah bagi tim yang baru “merdeka” dari Kabupaten Ngada ini.

Ia mengaku menerapkan beberapa pola yang pas: melatih anak asuhnya secara tim dan individu. Secara individu, misalnya, ia sudah memilih pemain-pemain berku

alitas. Namun, jika secara tim tidak qualified maka ia tak segan-segan untuk tidak memasukkan dalam tim.

Roman sadar karena secara fisik kecil, tetapi ia harus mencari keunggulan lain. Ia melihat, semua tim memiliki pola permainan yang hampir sama yakni pola-pola panjang, long pass. Ini justru akan menyulitkan jika pelatih manapun menerapkan pola-pola pendek, short pass.

Pengalaman ini ia petik dari permainan tim Samba, Brasil. Nah, ada satu hal yang ia tekankan kepada anak buahnya. Bahwa tak perlu khawatir dengan besar-kecilnya badan, tetapi butuh mental yang kuat.

Roman malah mau orang takut dengan timnya kala merumput. Bukan sebaliknya. Karena itu, dalam permainan satu hal yang mereka pegang adalah setiap individu harus menciptakan satu harmoni dari kegaduhan, kekacauan. Ibarat musik di mana harus ada conductor. Dan pelatih adalah conductor yang mampu meramu setiap instrumen menjadi sebuah harmoni yang hebat.

“Kami punya satu tekad yakni bermain indah untuk menang. Jika sudah bermain indah dan menang maka sesungguhnya di sana kita sedang menghibur. Jadi, jika penonton hadir di sana (lapangan) maka mereka mau menikmati keindahan atau kesenangan dari bola,” kata Roman yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Eksekutif News Jakarta.

Tak ayal, ketika mempermalukan Manggarai Timur dengan gol semata wayang Marianus Gewa, itu tak lepas dari taktik kegaduhan individu tadi. Karena itu, bagi sang eksekutor, Marianus, gol yang ia ciptakan merupakan kebanggaan bagi tim dan orang-orang Nagekeo tercinta baik yang bermukim di Jabodetabek maupun di kampung halamannya, Nagekeo.

“Gol saya ini menjadi kebanggaan bagi saya dan rekan-rekan. Kami sudah sepakat untuk terus mengecohkan setiap pergerakan lawan. Kami tidak mau kecolongan sedikit pun. Tim Manggarai Timur tidak boleh dianggap sepele. Nah, ke depan kami harus selalu kompak dan waspada dalam menghadapi tim manapun,” kata Marianus.

Gol itu juga tak lepas dari instruksi sang pelatih, Roman Kota. Sejak awal ia dan rekan-rekannya diinstruksikan untuk terus menciptakan kegaduhan individu. Karena jika tidak demikian, pertahanan timnya bisa dibikin kocar kacir. Dan bukan tidak mungkin gawang Nagekeo terancam.

Kebanggaan juga datang dari kapten tim, Alfons Atu Kota. Alfons yang juga seorang wartawan ini mengaku bangga dengan pola permainan yang diterapkan rekan-rekannya saat menjamu Manggarat Timur pada awal kompetisi.

Taktik dan strategi sang pelatih, Roman Muda Kota, ternyata menjadi senjata pemusnah gerak-gerik lawan. Toh, sebuah benturan keras terjadi hingga ia harus ditarik keluar lapangan.


“Toh, rekan-rekan seperti haus gol. Mudah-mudahan kami tetap menciptakan permainan yang indah ditonton,” kata Alfons, jurnalis yang humoris ini. Nah, provokasi rekan-rekan agar setia dengan kegaduhan individu, Eja! (
Ansel Deri)
Ket foto: Romanus Muda Kota
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger