Koordinator Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga pengamat ekonomi nasional Prof Dr MS Tumanggor mengemukakan, Gubernur NTT mendatang perlu serius mengembangkan sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan di wilayah itu.
Jika hal itu dilaksanakan maka image NTT yang identik dengan kemiskinan akan hilang.
“Sektor pertanian harus dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Begitu pula dalam sektor kesehatan gubernur mendatang harus memikirkan dalam penyakit tertentu pasien rumah sakit dari kalangan masyarakat kecil harus digratiskan. Gubernur mendatang juga harus berani mengatakan bahwa dari SD hingga SMA harus gratis,” kata Tumanggor kepada FLORES POS di Jakarta, Sabtu (2/2).
Selain itu, gubernur mendatang juga harus ekstra keras mencari dana dari Pemerintah Pusat guna memajukan tiga sektor tersebut. Jika tak ada usaha untuk itu maka jangan berharap NTT melangkah maju dengan daerah-daerah lain.
“Perjuangan memperoleh dana dari pusat harus menjadi komitmen gubernur mendatang. Intinya, gubernur mendatang harus fight mencari dukungan dana dari pusat,” tandas dosen di sejumlah perguruan tinggi (PT) di Jakarta ini.
Tumanggor mengharapkan agar gubernur NTT mendatang perlu mengembangkan tiga sektor di atas.
“Gubernur NTT mendatang juga perlu memasukkan investor dari luar namun jangan sampai mematikan investor lokal yang mau berwirausaha di daerah itu. Intinya, gubernur harus menyeimbangkan investor lokal dan luar,” tandasnya.
Sepaham
Sekretaris Jenderal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Watch Konradus Danggur SH, MH sependapat dengan Prof Tumanggor.
Danggur mengharapkan agar gubernur mendatang harus mampu memberdayakan sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan guna mengejar ketertinggalan.
“Kita tahu, masyarakat NTT adalah masyarakat agraris. Oleh karena itu, gubernur mendatang harus memfokuskan diri untuk memberdayakan sektor pertanian yang merupakan sektor utama guna mengejar ketertinggalannya,” kata yang juga pengacara dan advokad nasional asal Manggarai, NTT kepada Flores Pos di Jakarta.
Selain itu, gubernur juga harus mengembangkan sektor pendidikan. Hal ini penting karena sebelum tahun 1970-an NTT menjadi icon pendidikan di Indonesia.
Gubernur mendatang juga diharapkan mampu membangkitkan terus semangat kerja sama dan gotong-royong di kalangan masyarakat.
Hal ini penting karena jika tidak dilakukan gubernur maka justru menjadi awal kegagalan dalam memimpin daerah.
“Gubernur juga harus bekerja sama dengan masyarakat dan elemen-elemen masyarakat. Ia mesti bertindak sebagai manajer yang memberdayakan bupati dan para kepala dinas. Begitu pula mampu bersinergi dengan para tokoh agama dan masyarakat,” katanya. (Ansel Deri)
Jika hal itu dilaksanakan maka image NTT yang identik dengan kemiskinan akan hilang.
“Sektor pertanian harus dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Begitu pula dalam sektor kesehatan gubernur mendatang harus memikirkan dalam penyakit tertentu pasien rumah sakit dari kalangan masyarakat kecil harus digratiskan. Gubernur mendatang juga harus berani mengatakan bahwa dari SD hingga SMA harus gratis,” kata Tumanggor kepada FLORES POS di Jakarta, Sabtu (2/2).
Selain itu, gubernur mendatang juga harus ekstra keras mencari dana dari Pemerintah Pusat guna memajukan tiga sektor tersebut. Jika tak ada usaha untuk itu maka jangan berharap NTT melangkah maju dengan daerah-daerah lain.
“Perjuangan memperoleh dana dari pusat harus menjadi komitmen gubernur mendatang. Intinya, gubernur mendatang harus fight mencari dukungan dana dari pusat,” tandas dosen di sejumlah perguruan tinggi (PT) di Jakarta ini.
Tumanggor mengharapkan agar gubernur NTT mendatang perlu mengembangkan tiga sektor di atas.
“Gubernur NTT mendatang juga perlu memasukkan investor dari luar namun jangan sampai mematikan investor lokal yang mau berwirausaha di daerah itu. Intinya, gubernur harus menyeimbangkan investor lokal dan luar,” tandasnya.
Sepaham
Sekretaris Jenderal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Watch Konradus Danggur SH, MH sependapat dengan Prof Tumanggor.
Danggur mengharapkan agar gubernur mendatang harus mampu memberdayakan sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan guna mengejar ketertinggalan.
“Kita tahu, masyarakat NTT adalah masyarakat agraris. Oleh karena itu, gubernur mendatang harus memfokuskan diri untuk memberdayakan sektor pertanian yang merupakan sektor utama guna mengejar ketertinggalannya,” kata yang juga pengacara dan advokad nasional asal Manggarai, NTT kepada Flores Pos di Jakarta.
Selain itu, gubernur juga harus mengembangkan sektor pendidikan. Hal ini penting karena sebelum tahun 1970-an NTT menjadi icon pendidikan di Indonesia.
Gubernur mendatang juga diharapkan mampu membangkitkan terus semangat kerja sama dan gotong-royong di kalangan masyarakat.
Hal ini penting karena jika tidak dilakukan gubernur maka justru menjadi awal kegagalan dalam memimpin daerah.
“Gubernur juga harus bekerja sama dengan masyarakat dan elemen-elemen masyarakat. Ia mesti bertindak sebagai manajer yang memberdayakan bupati dan para kepala dinas. Begitu pula mampu bersinergi dengan para tokoh agama dan masyarakat,” katanya. (Ansel Deri)
Sumber: harian Flores Pos Ende
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!