Headlines News :
Home » » Ferdinand, Putra NTT yang Dalami Atom

Ferdinand, Putra NTT yang Dalami Atom

Written By ansel-boto.blogspot.com on Saturday, August 31, 2019 | 10:12 PM

NAMANYA Ferdinand Krisna Pukan. Ia berasal dari kampung Kluang, Desa Belabaja, Nagawutun, Lembata, NTT. Namun, lahir dan besar di Semarang, Jawa Tengah. Ayah dan ibunya dosen Universitas Negeri Semarang (Unes). Sang ayah, orang kampung Kluang. Sedang ibunya, putri Jawa kelahiran Semarang.

Saya bertemu dengan adik sekampung ini saat menghadiri sebuah acara pada 2 Desember 2007 di Gelanggang Olahraga (GOR) Jatidiri, Semarang. Bertemu dengan orangtua dan adik-adiknya, jadi momen reunian. Bahagia, tentu. Saya ayah, juga tak pernah bersua setelah ia meninggalkan Kupang untuk studi lanjut di Semarang. Kala itu, Ferdinand, masih di bangku sekolah menengah pertama di Semarang.

Selepas SMA di Semarang, Ferdinand melanjutkan studi di Unes. Ia tertarik pada bidang atom. Ia pun mengikuti praktek di kantor Badan Tenaga Nuklir (Batan) di Jakarta Selatan. Ketertarikan itu mengantarnya merampungkan studi di bidang atom dan meraih sarjana strata satu di bidang yang sama.

Selepas studi sarjana, cucu kakek-nene Adolfus Ado Pukan dan Ose Sakeng ini terus menuntuk ilmu. Ferdinan akhirnya mendalami studi magister bidang molekul di bidang kedokteran Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Jogjakarta. Selama studi magister, Ferdinand juga terlibat dalam penelitian terkait molekul di Universitas Gajah Mada. Ia juga terlibat dalam penelitian di Sulawesi Tengah.

Usai menggondol gelar S-2 bidang molekul, Ferdinand kembali ke Semarang. Berbekal disiplin ilmu yang langka, ia diterima di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranoto Semarang. "Saat ini dipercaya sebagai Kepala Laboratorium Molekul Unika Soegijapranoto. Saya dipercaya karena beberapa jenjang kursus bidang molekul sudah saya selesaikan," kata Ferdinand.

Jumat, 30/8 pagi ini, Ferdinan mengabari saya kalau ia mendapat tugas dari lembaganya ke kantor Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di kawasan Pasar Kemis, Jakarta Selatan. Ia meminta bertemu di stasiun Kereta Api Pasar Senen Jakarta sebelum ia bertolak ke Semarang.

Di tengah kesibukan, saya segera mencuri waktu, meluncur ke stasiun Senen. Sambil menikmati es ia menceritakan kesibukannya sebagai dosen dan berbagai kesibukan lainnya terutama di bidang penelitian atom. Meski masih beliau, ia bertekad melanjutkan studi bidang atom.

"Saya mesti mengabdi empat tahun dulu. Pingin juga segera studi doktoral bidang atom. Anak-anak NTT punya kemampuan luar biasa. Teman-teman mahasiswa perlu banyak tekun belajar, rajin membaca, tetap semangat dalam studi agar usai kuliah bisa berkompetisi dengan mudah," kata Ferdinand.

Ia pun berniat melewati masa liburan di Kluang, kampung halamannya. "Tahun depan saya cuti, jadi sudah ada rencana ke kampung. Liburannya dua minggu. Semoga tak ada kendala," kata Ferdinan sesaat sebelum masuk ruang tunggu stasiun. Pukul 15.40, kereta Umarang akan bergerak ke Semarang.

Makasih mas bro Ferdinand. Waktu singkat tetapi bermakna. Semoga kita senantisa diberi nikmat sehat untuk mengabdi negeri lewat tugas dan karya kita masing-masing. Berkah Dalem. 
Jakarta, 30 Agustus 2019 
Ansel Deri
Ket foto: Ferdinand Krisna Pukan
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger