Headlines News :
Home » » Gereja: Jangan Ampuni Pengkudeta

Gereja: Jangan Ampuni Pengkudeta

Written By ansel-boto.blogspot.com on Tuesday, April 15, 2008 | 2:53 PM

MANILA - Uskup Katolik Roma di Filipina memperingatkan Presiden Gloria Macapagal Arroyo agar tidak mengampuni sembilan perwira militer yang divonis bersalah karena rencana kudeta. "Pemerintah tak akan mendapatkan apa-apa karena publik tak akan menyetujuinya," kata Sekretaris Eksekutif Konferensi Uskup Katolik Filipina Rodolfo Diamante kemarin.

Diamante mempertanyakan mengapa semua masalah yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan seperti sudah ada kesepakatan sebelumnya. "Permohonan maaf ini akan menjadi kebaikan hati pemerintah karena yang terlibat adalah tentara," ujarnya.

Menurut Diamante, adalah sikap yang bijak jika pemerintah memberikan grasi eksklusif karena ini bukanlah keinginan rakyat. Dia menggambarkan, jika pemerintah mengabulkan permintaan itu, akan dianggap berat sebelah karena hal ini telah menjadi proses yang dipolitisasi.

Pernyataan Diamante keluar setelah sehari sebelumnya pejabat tinggi militer meminta Arroyo memberi maaf kepada para pelaku kudeta yang diganjar hukuman amat berat. Dua orang perwira dijatuhi hukuman hingga 40 tahun penjara, sedangkan sisanya mendapat hukuman 20 tahun penjara.

Kapten Gerardo Gambala, Milo Maestrecampo, John Andres, Albert Baloloy, Alvin Ebreo, dan Lawrence Louis Somera, juga letnan satu Cleo Donga-as dan Florentino Somera Jr., serta Letnan dua Kristopher Bryan Yasay telah mengajukan grasi kepada Arroyo setelah dinyatakan bersalah atas peristiwa itu.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Hermogenes Esperon mengatakan para pelaku kudeta itu akan dikembalikan ke militer jika mereka dimaafkan. Namun, Menteri Pertahanan Gilbert Teodoro menekankan, "Mereka akan dilarang memegang posisi di militer."

Belum ada reaksi dari istana presiden. Pada 2003, sembilan perwira militer memimpin 300 tentara mengambil alih sebuah hotel--apartemen mewah di distrik Makati, Manila. Mereka meminta Arroyo dan para jenderalnya mundur karena dugaan korupsi.

Namun, pemberontakan mereka bisa dikendalikan kurang dari 24 jam. Dua puluh satu orang lagi kini masih dalam persidangan, sisanya akan menanti. Prajurit lainnya yang dianggap hanya ikut-ikutan kemudian dibebaskan setelah sempat mendekam dalam tahanan.

Esperon dan Teodoro mengatakan mereka telah meminta Arroyo, sebagai panglima tertinggi militer, memaafkan para terpidana dan mengembalikan mereka ke kesatuan. "Para perwira junior ini telah merasakan penahanan selama 4 tahun 9 bulan dan telah menunjukkan penyesalan atas tindakan ilegalnya serta meminta maaf kepada Presiden," kata Esperon.

Mereka, kata Esperon, tersesat oleh kepercayaan yang salah, tapi telah menyadari kesalahannya. "Mereka adalah prajurit berbakat dan kami ingin memberi mereka kesempatan kedua untuk membantu negeri ini melangkah ke depan," ujarnya.

Esperon menolak anggapan pemberian maaf akan meningkatkan kesalahan yang sama di militer pada masa yang akan datang. Arroyo selamat dari dua kali percobaan kudeta. Pendahulunya, Corazon Aquino, juga melewati beberapa percobaan kudeta berdarah pada 1980-an setelah kejatuhan diktator Ferdinand Marcos. (AFP, THESUN, JULI HANTORO)

Sumber: KORAN TEMPO, 15 April 2008
SEBARKAN ARTIKEL INI :

2 comments:

  1. Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Aluguel de Computadores, I hope you enjoy. The address is http://aluguel-de-computadores.blogspot.com. A hug.

    ReplyDelete

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger