Ia sukses memimpin
Indragiri Hulu, Riau. Ini karena ia punya komitmen kuat dalam memimpin
rakyatnya. “Saya tidak mau mengikuti program-program yang tidak menyentuh
rakyat,” ujar Drs H.R. Thamsir Rachman, MM, Bupati Indragiri Hulu.
SSUMBER daya alam
(SDA) Provinsi Riau sangat besar. Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, misalnya,
menyimpan deposit minyak dan gas terbesar di Indonesia. Di sana beroperasi
beberapa perusahaan besar seperti PT Chevron dan PT Pertamina serta beberapa
perusahaan lain. Riau juga termasuk provinsi penghasil minyak mentah atau crude
palm oil (CPO) terbesar di Indonesia karena perkebunan kelapa sawit sangat
luas.
Kota Pekanbaru pun
terus berdandan. Gedung-gedung besar dan terkesan mewah bisa disaksikan di
sana. Kini, di bawah kepemimpinan Gubernur H.M. Rusli Zainal ada beberapa
gedung bertingkat sedang dirampungkan. Misalnya, pembangunan Gedung
Perpustakaan dan Kantor Gubernur Riau masing-masing 8 lantai. Tak ayal,
siapapun yang menjejakkan kaki di kota terbesar Negeri Melayu itu bakal dibuat
terkagum-kagum.
“Barangkali kalau
melihat Kota Pekanbaru maka kita bisa manggut-manggut. Tetapi, kalau
meninggalkan Pekanbaru dapat kita saksikan masih banyak persoalan dihadapi
masyarakat. Ada banjir, demam berdarah. Ada kelaparan dan ancaman flu burung.
Belum lagi, di pedesaan. Banyak anak kurang gizi. Angka kematian ibu melahirkan
tinggi. Ini persoalan serius yang mesti diatasi,” kata H.R. Thamsir Rachman
kepada penulis di rumahnya, Kelurahan Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru.
Pelayanan terbaik
Kritik H.R. Thamsir
Rachman yang ditujukan kepada pengambil kebijakan di Riau itu bukan tanpa
alasan. Ia pernah memimpin Indragiri Hulu 1999-2004. Kemudian pada periode
kedua, 2005–2010 masih mengemban tugas yang sama. Jauh sebelum itu, sejak
1976-1978, ia menjabat Kepala Urusan Pembangunan Desa Kecamatan Dumai (kini
Kota Dumai).
Karir dan
kepercayaan terus singgah di pundaknya. Sejak 1985-1993 menjadi camat di
beberapa daerah. Misalnya, Camat Simpang Tiga, Siak Hulu, Bangkinang (Riau),
dan Karimun (kini Provinsi Kepulauan Riau). Sempat pula mendapat tugas sebagai
Kepala Biro Pemerintahan Desa Kantor Gubernur Riau periode 1996-1999 sebelum
akhirnya menjadi Bupati Indragiri Hulu.
Pengabdian panjang
itu makin menumbuhkan rasa cinta masyarakat Riau. Hal yang berbeda dengan
kondisi saat ini. Di mana masih saja ditemukan berbagai persoalan busung lapar,
kematian ibu saat melahirkan, kurang gizi, dan ancaman berbagai macam penyakit.
Sehingga, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah penanganan terbaik.
“Kita harapkan agar
saat ini waktu yang tepat untuk menumbuhkan rasa cinta masyarakat. Mereka
menunggu uluran tangan kita. Saat ini masyarakat menunggu perubahan. Saya
berharap sudah saatnya rasa cinta kepada masyarakat ditumbuhkembangkan. Potensi
Riau sangat besar tapi ibarat ayam mati di lumbung padi,” kata Thamsir, raja
muda Indragiri.
Pengalaman memimpin
Ingradiri Hulu membuktikan bahwa suami Hj. Mastiati Sriningsih ini seorang
pemimpin kreatif yang dicintai masyarakat. Kabupaten yang ia pimpin saat ini
terus menggeliat meski dengan dana yang pas-pasan. Sumber daya manusia (SDM)
masyarakatnya ditingkatkan melalui pendidikan yang tepat sasaran dan tepa guna.
“Memasuki periode
kedua memimpin Indragiri Hulu, saya bangun dengan kerja keras dan hati yang
tulus. Saya juga tidak mau mengikuti program-program dari atas yang tidak
menyentuh kepentingan rakyat banyak. Ngapain kita bangun gedung tingkat 9 kalau
di pedesaan masyarakat tidak punya sekolah. Jumlah kemiskinan, angka kurang
gizi, dan kemiskinan bertambah. Pasti kita bertanya apa persoalannya,” ujar
Thamsir, penerima Satia Lencana Wira Karya Presiden RI 2007.
Jadi gubernur
Ayah empat anak:
Raja Karmina Dharma Santi SSP, Raja Vivi Olivia Reindra Lestari, SIP, Raja
Corina Bebrianty, SH, dan Raja Mambang Indra Satria memiliki pengalaman panjang
pengabdian di birokrasi.
Tak ayal, ia
menjadi sosok yang sangat familiar dan dicintai masyarakat. Ditunjang posisinya
sebagai Raja Muda Indragiri yang masih memiliki hubungan dengan raja-raja Malaka
yang sudah sangat kesohor di Riau.
Hampir sebagian
besar desa di Riau pernah ia kunjungi. Hal itu terjadi selama ia bekerja
sebagai pegawai negeri sipil (PNS) bahkan hingga saat ini. Modal itu yang
membuat masyarakat meminta kesediaannya menjadi calon Gubernur Riau.
“Dalam setiap
kunjungan, saya selalu menyampaikan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kita sampaikan apa adanya. Juga hal-hal lain
yang masih butuh penanganan lebih lanjut. Begitu pula keberhasilan yang sudah
saya raih selaku Bupati Indragiri Hulu,” katanya.
Tapi, sekalipun hal
itu ia sampaikan, masih ada saja yang sirik dengan keberhasilan tersebut.
Begitu pula saat ia sampaikan bahwa masyarakat menginginkan dirinya masuk bursa
calon Gubernur Riau. Toh, pihaknya tetap tegar menghadapi gangguan seperti itu.
Keinginan
masyarakat mencalonkan Thamsir bukan tanpa alasan. Thamsir adalah sosok
pemimpin yang sudah teruji kepemimpinannya selama bertugas di Riau. Ia sudah
familiar dengan masyarakat di sejumlah wilayah seperti Kota Dumai, Kota
Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri
Hilir, Indragiri Hulu, dan lain-lain.
Mendapat dukungan
Sejumlah masyarakat
Kabupaten Rokan Hulu menyatakan dukungannya agar Thamsir masuk sebagai calon
Gubernur Riau 2008. Dukungan itu tak hanya dari masyarakat. Sejumlah tokoh adat
menyatakan dukungan dan simpatinya agar ia memimpin Bumi Lancang Kuning
mendatang.
“Pak Thamsir sosok
yang santun dan sangat memasyarakat. Ia dikenal di hampir semua kabupaten dan kota
di Riau. Tentu kita bisa mengerti karena sudah puluhan tahun beliau mengabdikan
diri di sejumlah instansi pemerintah. Beliau juga pernah di Kantor Gubernur
Riau sebelum akhirnya menjadi Bupati Indragiri Hulu dan kini memasuki periode
kedua. Ya, banyak masyarakat di daerah ini mendesak beliau maju jadi calon
Gubernur Riau tahun 2008,” kata Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau Rokan
Hulu, H. Tengku Azuwyr di Ujung Batu, Rokan Hulu.
Aspirasi masyarakat
juga terasa di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Sejumlah masyarakat yang tahu
prestasi Thamsir Rachman selama jadi PNS di Riau, meminta agar pria kelahiran
Rengat 1 Januari 1950 itu menjadi calon Gubernur Riau. Apalagi, pergaulannya
luas tanpa memandang suku, agama, ras, dan lain-lain. Ini merupakan peluang baginya
untuk ikut membangun tata dunia baru yang damai dan lebih bermartabat.
“Masyarakat
menginginkan perubahan. Masih banyak persoalan pembangunan yang butuh gubernur
yang mau bekerja dengan agenda rakyat. Masyarakat mengidamkan pemimpin yang mau
bekerja dengan hati dan menjadikan rakyat kiblat pengabdiannya,” kata tokoh
politik Rokan Hilir, Mohammad Ridwan di Bagansiapiapi.
Tak hanya itu.
Thamsir juga sudah memperlihatkan ciri seorang pemimpin yang yang diandalkan
jika dipercaya menjadi gubernur. Ini tentu melihat salah satu track record-nya
memimpin Indragiri Hulu hingga periode kedua.
Juga keteladanannya
sebagai tokoh masyarakat dan tokoh adat Riau yang berbilang etnis. Ia juga
birokrat tulen di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan
berbagai jabatan diharapkan bisa jadi pemimpin.
“Kami memberikan
suara bulat melalui pernyataan tertulis kepada Pak Thamsir Rachman untuk
menjadi calon Gubernur Riau 2008. Kami mengharapkan agar suara masyarakat ini
diteruskan ke Jakarta,” kata Tarmizi Achmad di Hotel Sahid Jaya Pekanbaru.
Tarmizi
menyampaikan pernyataan dukungan kepada sejumlah anggota DPR RI yang tengah
melakukan kunjungan kerja di Pekanbaru, Riau. Mereka adalah Max Sopacua, Hakim
Sorimuda Pohan, dan Jumaeni Andriana. (Ansel Deri)
Ket foto: Drs HR
Thamsir Rachman MM (gbr 1) dan (gbr 2) bersama sejumlah raja se-Nusantara dalam
sebuah acara di Jakarta.
Foto: dok. Ansel Deri
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!