Headlines News :
Home » » Thamsir Rachman: Seperti Ayam Mati di Lumbung Padi

Thamsir Rachman: Seperti Ayam Mati di Lumbung Padi

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, August 04, 2008 | 12:42 PM

Ia sukses memimpin Indragiri Hulu, Riau. Ini karena ia punya komitmen kuat dalam memimpin rakyatnya. “Saya tidak mau mengikuti program-program yang tidak menyentuh rakyat,” ujar Drs H.R. Thamsir Rachman, MM, Bupati Indragiri Hulu.

SSUMBER daya alam (SDA) Provinsi Riau sangat besar. Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, misalnya, menyimpan deposit minyak dan gas terbesar di Indonesia. Di sana beroperasi beberapa perusahaan besar seperti PT Chevron dan PT Pertamina serta beberapa perusahaan lain. Riau juga termasuk provinsi penghasil minyak mentah atau crude palm oil (CPO) terbesar di Indonesia karena perkebunan kelapa sawit sangat luas.

Kota Pekanbaru pun terus berdandan. Gedung-gedung besar dan terkesan mewah bisa disaksikan di sana. Kini, di bawah kepemimpinan Gubernur H.M. Rusli Zainal ada beberapa gedung bertingkat sedang dirampungkan. Misalnya, pembangunan Gedung Perpustakaan dan Kantor Gubernur Riau masing-masing 8 lantai. Tak ayal, siapapun yang menjejakkan kaki di kota terbesar Negeri Melayu itu bakal dibuat terkagum-kagum.

“Barangkali kalau melihat Kota Pekanbaru maka kita bisa manggut-manggut. Tetapi, kalau meninggalkan Pekanbaru dapat kita saksikan masih banyak persoalan dihadapi masyarakat. Ada banjir, demam berdarah. Ada kelaparan dan ancaman flu burung. Belum lagi, di pedesaan. Banyak anak kurang gizi. Angka kematian ibu melahirkan tinggi. Ini persoalan serius yang mesti diatasi,” kata H.R. Thamsir Rachman kepada penulis di rumahnya, Kelurahan Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru.

Pelayanan terbaik

Kritik H.R. Thamsir Rachman yang ditujukan kepada pengambil kebijakan di Riau itu bukan tanpa alasan. Ia pernah memimpin Indragiri Hulu 1999-2004. Kemudian pada periode kedua, 2005–2010 masih mengemban tugas yang sama. Jauh sebelum itu, sejak 1976-1978, ia menjabat Kepala Urusan Pembangunan Desa Kecamatan Dumai (kini Kota Dumai).

Karir dan kepercayaan terus singgah di pundaknya. Sejak 1985-1993 menjadi camat di beberapa daerah. Misalnya, Camat Simpang Tiga, Siak Hulu, Bangkinang (Riau), dan Karimun (kini Provinsi Kepulauan Riau). Sempat pula mendapat tugas sebagai Kepala Biro Pemerintahan Desa Kantor Gubernur Riau periode 1996-1999 sebelum akhirnya menjadi Bupati Indragiri Hulu.

Pengabdian panjang itu makin menumbuhkan rasa cinta masyarakat Riau. Hal yang berbeda dengan kondisi saat ini. Di mana masih saja ditemukan berbagai persoalan busung lapar, kematian ibu saat melahirkan, kurang gizi, dan ancaman berbagai macam penyakit. Sehingga, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah penanganan terbaik.

“Kita harapkan agar saat ini waktu yang tepat untuk menumbuhkan rasa cinta masyarakat. Mereka menunggu uluran tangan kita. Saat ini masyarakat menunggu perubahan. Saya berharap sudah saatnya rasa cinta kepada masyarakat ditumbuhkembangkan. Potensi Riau sangat besar tapi ibarat ayam mati di lumbung padi,” kata Thamsir, raja muda Indragiri.

Pengalaman memimpin Ingradiri Hulu membuktikan bahwa suami Hj. Mastiati Sriningsih ini seorang pemimpin kreatif yang dicintai masyarakat. Kabupaten yang ia pimpin saat ini terus menggeliat meski dengan dana yang pas-pasan. Sumber daya manusia (SDM) masyarakatnya ditingkatkan melalui pendidikan yang tepat sasaran dan tepa guna.

“Memasuki periode kedua memimpin Indragiri Hulu, saya bangun dengan kerja keras dan hati yang tulus. Saya juga tidak mau mengikuti program-program dari atas yang tidak menyentuh kepentingan rakyat banyak. Ngapain kita bangun gedung tingkat 9 kalau di pedesaan masyarakat tidak punya sekolah. Jumlah kemiskinan, angka kurang gizi, dan kemiskinan bertambah. Pasti kita bertanya apa persoalannya,” ujar Thamsir, penerima Satia Lencana Wira Karya Presiden RI 2007.

Jadi gubernur

Ayah empat anak: Raja Karmina Dharma Santi SSP, Raja Vivi Olivia Reindra Lestari, SIP, Raja Corina Bebrianty, SH, dan Raja Mambang Indra Satria memiliki pengalaman panjang pengabdian di birokrasi.

Tak ayal, ia menjadi sosok yang sangat familiar dan dicintai masyarakat. Ditunjang posisinya sebagai Raja Muda Indragiri yang masih memiliki hubungan dengan raja-raja Malaka yang sudah sangat kesohor di Riau.

Hampir sebagian besar desa di Riau pernah ia kunjungi. Hal itu terjadi selama ia bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) bahkan hingga saat ini. Modal itu yang membuat masyarakat meminta kesediaannya menjadi calon Gubernur Riau.

“Dalam setiap kunjungan, saya selalu menyampaikan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kita sampaikan apa adanya. Juga hal-hal lain yang masih butuh penanganan lebih lanjut. Begitu pula keberhasilan yang sudah saya raih selaku Bupati Indragiri Hulu,” katanya.

Tapi, sekalipun hal itu ia sampaikan, masih ada saja yang sirik dengan keberhasilan tersebut. Begitu pula saat ia sampaikan bahwa masyarakat menginginkan dirinya masuk bursa calon Gubernur Riau. Toh, pihaknya tetap tegar menghadapi gangguan seperti itu.

Keinginan masyarakat mencalonkan Thamsir bukan tanpa alasan. Thamsir adalah sosok pemimpin yang sudah teruji kepemimpinannya selama bertugas di Riau. Ia sudah familiar dengan masyarakat di sejumlah wilayah seperti Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan lain-lain.

Mendapat dukungan

Sejumlah masyarakat Kabupaten Rokan Hulu menyatakan dukungannya agar Thamsir masuk sebagai calon Gubernur Riau 2008. Dukungan itu tak hanya dari masyarakat. Sejumlah tokoh adat menyatakan dukungan dan simpatinya agar ia memimpin Bumi Lancang Kuning mendatang.

“Pak Thamsir sosok yang santun dan sangat memasyarakat. Ia dikenal di hampir semua kabupaten dan kota di Riau. Tentu kita bisa mengerti karena sudah puluhan tahun beliau mengabdikan diri di sejumlah instansi pemerintah. Beliau juga pernah di Kantor Gubernur Riau sebelum akhirnya menjadi Bupati Indragiri Hulu dan kini memasuki periode kedua. Ya, banyak masyarakat di daerah ini mendesak beliau maju jadi calon Gubernur Riau tahun 2008,” kata Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau Rokan Hulu, H. Tengku Azuwyr di Ujung Batu, Rokan Hulu.

Aspirasi masyarakat juga terasa di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Sejumlah masyarakat yang tahu prestasi Thamsir Rachman selama jadi PNS di Riau, meminta agar pria kelahiran Rengat 1 Januari 1950 itu menjadi calon Gubernur Riau. Apalagi, pergaulannya luas tanpa memandang suku, agama, ras, dan lain-lain. Ini merupakan peluang baginya untuk ikut membangun tata dunia baru yang damai dan lebih bermartabat.

“Masyarakat menginginkan perubahan. Masih banyak persoalan pembangunan yang butuh gubernur yang mau bekerja dengan agenda rakyat. Masyarakat mengidamkan pemimpin yang mau bekerja dengan hati dan menjadikan rakyat kiblat pengabdiannya,” kata tokoh politik Rokan Hilir, Mohammad Ridwan di Bagansiapiapi.

Tak hanya itu. Thamsir juga sudah memperlihatkan ciri seorang pemimpin yang yang diandalkan jika dipercaya menjadi gubernur. Ini tentu melihat salah satu track record-nya memimpin Indragiri Hulu hingga periode kedua.

Juga keteladanannya sebagai tokoh masyarakat dan tokoh adat Riau yang berbilang etnis. Ia juga birokrat tulen di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan berbagai jabatan diharapkan bisa jadi pemimpin.

“Kami memberikan suara bulat melalui pernyataan tertulis kepada Pak Thamsir Rachman untuk menjadi calon Gubernur Riau 2008. Kami mengharapkan agar suara masyarakat ini diteruskan ke Jakarta,” kata Tarmizi Achmad di Hotel Sahid Jaya Pekanbaru.

Tarmizi menyampaikan pernyataan dukungan kepada sejumlah anggota DPR RI yang tengah melakukan kunjungan kerja di Pekanbaru, Riau. Mereka adalah Max Sopacua, Hakim Sorimuda Pohan, dan Jumaeni Andriana. (Ansel Deri)
Ket foto: Drs HR Thamsir Rachman MM (gbr 1) dan (gbr 2) bersama sejumlah raja se-Nusantara dalam sebuah acara di Jakarta. 
Foto: dok. Ansel Deri
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger