Headlines News :
Home » » Pastor Nicholas Strawn, SVD: Bayar dengan Patah Pinggang

Pastor Nicholas Strawn, SVD: Bayar dengan Patah Pinggang

Written By ansel-boto.blogspot.com on Thursday, December 11, 2008 | 7:01 PM

BAYAR dengan patah pinggang. Lho, apa urusannya? Dalam urusan transaksi dagang, uang tentu menjadi alat ukur sah. Tapi, ini malah bayar pake patah pinggang. Jadi, jangan berburuk sangka. Ini sebuah cerita ringan Pastor Nicholas Strawn, SVD, pastor di Rumah Sakit Bukit Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur. Pastor ini dari Ohio, dekat Ilinois, "daerah pemilihan" senator Barack Husein Obama, yang kini jadi Presiden AS.

Dalam perayaan ekaristi pada Malam Natal nanti, tuan atau magun Niko akan berdoa agar Maria, Bunda Yesus menjadi sadar bahwa ia sangat berharga di hadapan Yesus. Sekadar tahu saja. Tuan atau Magun adalah sapaan akrab umat di Paroki Lerek dan Paroki Santu Joseph Boto. Dua wilayah gerejani ini yang pernah ia gembalakan sebagai imam tatkala menjadi misionaris di Indonesia.

Nah, kembali soal “agenda mulia” Malam Natal. Pastor Niko ingin bersyukur karena kita semua dicintai oleh Yesus seperti adanya. Maka kita harus mencintai setiap orang sama seperti Yesus mencintai kita, teristimewa dalam Misa Natal.

Lewat surat yang beliau kirim pada saya, Magun ingin menyampaikan beberapa peristiwa yang ia alami selama tahun ini (2008). Rangking pertama adalah kunjungan keponakannya, Rosemery dan suaminya, Tom Mulligan pada bulan April 2008 lalu.

Magun menjemput Rosemery dan Tom di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Lalu selama empat hari mereka pesiar keliling pulau “paradise” dan menonton beberapa tarian khas Bali. Ia merasa senang akan tetapi kenyataan Tom dan Rosemery mau cepat sampai ke Lembata, “paradise” yang kedua.

Maka mereka take off ke Flores lalu terus ke Lembata. Untung, Pater Ande Mua, SVD rela menjadi guide. Selama tujuh hari keponakan Rosemery dan Tom mengalami kebaikan hati dari orang-orang di Paroki Lerek dan Paroki St Joseph Boto.

Mereka ikut tarian adat, makan nasi, ikan, ayam, sayuran, dan buah-buahan. Coba juga makan siri pinang dan minum tuak. Syukur karena mereka ingin menjadi SATU dengan orang-orang di sana dan berhasil.

Sebagai kenangan, orang Lerek menyerahkan dua lipa tenunan asli dan langsung dipakai. Akibatnya, Rosemery tak mau pulang ke Amerika lagi. Jadi, sekarang mereka tahu mengapa pastor tua itu tidak mau pensiun di Amerika. Di sini (Lembata) ia punya rumah dan keluarga.

Yang berikut, pada 24 September 2008, Magun Niko merayakan Pesta HUT yang ke-74. Perayaan inti mulai dari pada jam 5 sore dengan Perayaan Ekaristi di Kapel Rumah Sakit Bukit Lewoleba, Lembata, NTT. Lalu, sesudahnya ada perjamuan bersama dengan imam, suster, dokter, perawat, karyawa-karyawati, dan beberapa undangan khusus.

Makanannya berlimpah-limpah. Penutupnya ada potong kue tar dan makan es krim. Dan seperti sudah biasa sebelum pulang semua harus membayar dengan patah pinggang seperti judul tulisan di atas. Ya, patah pinggang artinya menari. “Ramai-ramai betul,” kata Magun Niko.

Selama tahun ini (2008), Magun Niko harus ke Surabaya supaya ada pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Sesudah pemeriksaan jantung (electro-cadiogram) laboratorium, dan USG, kenyataannya semua masih baik. Syukur! Maka ia tetap berjuang supaya dapat merayakan Pesta Emas imamat pada 2012.

Lalu satu peristiwa penting adalah retret pada bulan Oktober. Temanya, God of Life atau Allah Kehidupan. Selama enam hari ada acara padat. Dua hari konferensi, empat jam berdoa secara pribadi, share pengalaman bersama, Misa Konselebrasi, membaca Injil Yohanes seluruhnya dan sebelum tidur ada adorasi di depan Sakramen Maha Kudus.

Hasilnya, cerita Magun Niko, mereka semua harus sadar bahwa sungguh Yesus mencintai mereka seperti adanya. Lalu mereka harus berusaha mencintai setiap orang sama seperti Yesus mencintainya.

Demikian beberapa peristiwa penting tahun ini. Tidak lama lagi kita akan merayakan Pesta Natal dan Tahun Baru. Pada kesempatan yang berbahagia ini, Magun menyampaikan Merry Christmas and Happy New Year kepada keluarga saya.

O, Magun juga mengabarkan saya bahwa Pater Ande Mua, SVD, rekan imamnya, sedang menyiapkan buku: Semerbak Kerajaan Allah, Profil Misionaris yang Lembut dan Bersahaja. Buku ini menceritakan rekam jejak Magun Niko selama menjadi gembala umat di Lembata, Indonesia. Selamat Natal dan Tahun Baru 2008, Magun! 
Ansel Deri
Ket foto: Magun Niko berpose bersama Rosemery dan Tom Mulligan di Gereja Lerek, Lembata, NTT
SEBARKAN ARTIKEL INI :

2 comments:

  1. Rosemary and I had a most wonderful visit to Indonesia. We are very proud of Father Nick and are grateful to him and Father Ande for taking the time to share their country and people with us. The people we met were so kind to us. Thank you for your blog, it takes us back to Lembata, Flores and Bali. I was able to translate using the google translator.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, Tom. Thank for your visiting in Lembata island to meet Fathre Nick. May you send your email or WhattApp Number for me? Thank you.

      Delete

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger