Kasus pengeboman ikan menggunakan potasium di Lamalera, Lembata, Nusa Tenggara Timur, makin memprihatinkan. Sasaran pengeboman adalah ikan ekor kuning, tetapi semua jenis ikan dan habitat laut yang terkena bom ikut mati atau rusak.
Pengeboman dilakukan nelayan dari luar Lamalera, seperti Lamakera, Larantuka, Maumere dan Ende. Setiap hari mereka mencari ikan di perairan Lelata, Tapobali, sampai Wulandoni.
Camat Wulandoni yang berkantor di Lamalera, Kabupaten Lembata, Markus Labi Walen dihubungi lewat telepon, Jumat (3/7), mengatakan, kasus pengeboman ikan mengundang reaksi keras dari masyarakat Lamalera.
Pengeboman dilakukan nelayan dari luar Lamalera, seperti Lamakera, Larantuka, Maumere dan Ende. Setiap hari mereka mencari ikan di perairan Lelata, Tapobali, sampai Wulandoni.
Camat Wulandoni yang berkantor di Lamalera, Kabupaten Lembata, Markus Labi Walen dihubungi lewat telepon, Jumat (3/7), mengatakan, kasus pengeboman ikan mengundang reaksi keras dari masyarakat Lamalera.
”Masyarakat sangat marah, tetapi polisi belum mengambil sikap tegas menangkap atau mengusir para nelayan itu,” kata Labi. (KOR)
Sumber: KOMPAS, 4 Juli 2009
Ket. foto: Meski kerap dihantui pemboman ikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, Lamalera tetap menjadi surga bagi pelancong. Gambar di atas hasil jepretan seorang wartawan asing tatkala menyaksikan nelayan beraksi di atas laut Lamalera.
Ket. foto: Meski kerap dihantui pemboman ikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, Lamalera tetap menjadi surga bagi pelancong. Gambar di atas hasil jepretan seorang wartawan asing tatkala menyaksikan nelayan beraksi di atas laut Lamalera.
Sumber foto: www.indonesia-zsolt72.blogspot.com
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!