Ada yang Bajak Demokrat Flotim

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Flores Timur, Theodorus M. Wungubelen, SH, mengatakan, ada pihak tertentu yang membajak Partai Demokrat.

Selaku Ketua DPC Partai Demokrat, hingga Kamis (11/3/2010) siang, Wungubelen belum menerima SK pembatalan balon bupati-wakil bupati yang ditetapkan DPP Partai Demokrat atas nama Johny Odjan-Ludin Lega dan mengalihkan ke Drs. Simon Hayon-Fransiskus Diaz Alffi, MM.

"Sampai langit runtuh pun saya tetap dukung Johny Odjan- Ludin Lega. Dan, kalau benar bahwa DPP Partai Demokrat sudah mengeluarkan SK menggantikan Johny Odjan ke Simon Hayon, sebagai politisi saya punya sikap dan siap menerima risiko yang paling buruk. Karena keputusan menetapkan Johny Odjan berproses mulai dari bawah hingga ke DPP melalui proses yang panjang. Dan, itu suara ribu ratu (rakyat, Red).

Tapi ketika mengalihkan ke Simon Hayon, pihak DPC dan sebagai ketua saya tidak tahu. Saya hanya terima SMS dari teman-teman kalau sudah ada SK pengalihan dari paket Johny Odjan ke Simon Hayon. Dan, memang jauh-jauh hari sudah ada prediksi bahwa bakal ada pemalak dan pembajak yang membajak Demokrat di tengah jalan," kata Theodorus M Wungubelen, Kamis (11/3/2010).

Menurut Wungubelen, partai sudah menetapkan balon yang pantas dan layak sesuai aspirasi ribu ratu (rakyat) Flores Timur. Walau jauh-jauh hari, sudah ada prediksi bahwa Demokrat akan berhadapan dengan pembajak.

Ia mengakui, sebagai Ketua DPC Partai Demokrat dirinya memiliki sikap yang berpihak pada ribu ratu (rakyat) dan sedang berhadapan dengan kelompok-kelompok pragmatis yang mencari keuntungan di antara rintihan ribu ratu.

"Karena itu, sampai langit runtuh pun sikap saya tidak berubah. Saya berpihak pada aspirasi rakyat dan partai. Apalagi sampai dengan saat ini saya belum menerima surat keputusan yang membatalkan Johny Odjan, termasuk klarifikasi pembatalan. Kalau itu benar saya tetap berharap Johny Odjan-Ludin Lega tetap mendapat pintu dari rekan-rekan partai lain," harap Ruth begitu Theodorus M. Wungubelen disapa.

Walau demikian ia meminta kepada 17 PAC dari 18 PAC yang menyatakan mendukung Johny Odjan-Ludin Lega untuk tidak melakukan gerakan apa-apa hingga ada instruksi partai.

"Saya minta kepada teman-teman PAC untuk tidak melakukan gerakan-gerakan hingga ada instruksi dari DPC. Karena saat ini kita sedang berhadapan dengan pembajak dan kelompok pragmatis. Kita yakin bahwa 'lewo tanah noon mata dan noon tilu' (punya mata dan punya telinga) untuk melihat dan mendengar. Karena ketika Johny Odjan diisukan diganti, banyak partai yang merapat. Dan, biarlan ini indah pada waktunya," kata Ruth.

Ketika ditanya siapa yang membajak Partai Demokrat, Wungubelen mengakui, rakyat Flores Timur sudah paham siapa orangnya. "Siapa pembajak, publik sudah tahu. Karena orang yang katanya politisi kawakan yang selama ini mendengungkan konsep atadike, kenabian dan kerasulan ternyata politisi yang selalu menutup belang. Karena itu, ribu ratu harus satu kata untuk Lewotana agar Flotim tidak dipimpin oleh politisi yang membawa konsep atadike," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Partai Demokrat mencabut dukungan untuk pasangan Johny Odjan-Ludin Lega sebagai balon bupati-wakil bupati dan mengalihkan dukungannya ke Simon Hayon-Fransiskus Alffi Diaz, MM.

Pencabutan dukungan DPP Demokrat terhadap Jhony Odjan-Ludin Lega tertuang dalam SK Nomor: 101/RKMD/DPP.PD/III/2010 tentang pencabutan persetujuan penguatan calon bupati dan wakil bupati yang ditandatangani Ketua Umum, Hadi Utomo dan Sekjen, Drs. Amir Syafrudin, SH, MH tanggal 5 Maret 2010.

Dengan demikian rekomendasi DPP Partai Demokrat Nomor 73/RKMD/DPP.PD/II/2010 tanggal 19 Februari 2010 yang mendukung Johny Odjan-Ludin Lega, otomatis batal. (iva)

Sumber: Pos Kupang, 12 Maret 2010

Ket foto: Lambang Partai Demokrat. Foto: dok. google.co.id