Headlines News :
Home » » RSU Lewoleba Tanpa Ruang Jenazah

RSU Lewoleba Tanpa Ruang Jenazah

Written By ansel-boto.blogspot.com on Friday, June 18, 2010 | 11:14 AM

Rumah Sakit Umum (RSU) Lembata ternyata diselimuti aneka masalah. Selain ruang paviliun belum rampung, di RSU itu pun belum ada ruang jenazah. Makanya setiap pasien yang meninggal dunia, diupayakan segera dikembalikan.

Direktur RSU Lewoleba, drg. Arnold Marbun yang dikonfirmasi FloresStar di kediamannya, Minggu (13/6/2010) malam, membenarkan hal itu. "Sampai sekarang belum ada ruang jenazah di rumah sakit ini," ujarnya.

Pantauan FloresStar siang kemarin kompleks rumah sakit yang berlokasi di wilayah batas kota itu, belum ada bangunan untuk ruang jenazah. Padahal ruangan itu merupakan bagian penting dari sebuah rumah sakit.

Sejumlah warga mengatakan ketiadaan ruang jenazah itu, akan menyulitkan warga jika ada sanak keluarga yang meninggal dunia di rumah sakit itu.

Menurut Marsel Werang (34), seharusnya pemerintah daerah dan DPRD mengalokasikan dana untuk membangun ruang jenazah di rumah sakit tersebut. Hal itu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kalau tidak ada upaya pemerintah membangun ruang jenazah, bagaimana kalau ada pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan meninggal dunia tapi yang bersangkutan tidak membawa identitas diri berupa KTP atau SIM dan lainnya. Jenazah itu akan disemayamkan di mana?" tanyanya.

Direktur RSUD Lewoleba, drg. Arnold Marbun, yang dikonfirmasi FloresStar di kediamannya, Minggu (13/6/2010) malam, mengakui kekurangan fasilitas di rumah sakit itu.

Dia mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kepada Pemkab Lembata untuk dibangun secepatnya. Ruang jenazah merupakan salah satu bagian penting dari rumah sakit.

"Untung saja tingkat lakalantas di Lewoleba sangat minim. Kalau lakalantasnya tinggi seperti di Maumere dan kota lainnya di NTT, kami kelabakan mengurus jenazah," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan ruang jenazah itu, selain jadi tempat penitipan jenazah, juga digunakan untuk kepentingan otopsi. Contoh kasusnya, seperti yang dilakukan terhadap korban pembunuhan Yoakim Laka Langodai.

"Waktu otopsi itu, kami terpaksa menggunakan bangunan yang diperuntukkan bagi klinik VCT. Itu sempat diprotes keluarga korban. Namun setelah dijelaskan, mereka mengerti," ujarnya.

Sedangkan pasien yang meninggal di rumah sakit, lanjut dia, diupayakan agar dimandikan secepatnya untuk diantar ke rumah duka dengan mobil ambulans rumah sakit.
Sumber: Pos Kupang, 16 Juni 2010
Ket foto: Salah satu ruang jenazah. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RS UD) Lewoleba, Lembata, NTT, tak ada ruang jenazah. Bagaimana Ibu Menteri Kesehatan RI? Foto ilustrasi: google.co.id
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger