Headlines News :
Home » » Suster Ludgardis, CIJ: Mereka Takut Kembali ke Masyarakat

Suster Ludgardis, CIJ: Mereka Takut Kembali ke Masyarakat

Written By ansel-boto.blogspot.com on Wednesday, June 02, 2010 | 3:45 PM

"Semua pasien yang ada di sini baik. Sebagian dari mereka sudah sembuh. Hanya terkadang kembali muncul gejala sehingga perlu diberikan perhatian. Ada beberapa orang eks pasien yang kembai jadi karyawan di sini. Mereka takut kembali ke masyarakat yang pernah menolak mereka."

Demikian penjelasan dari Suster Kepala Rumah Sakit (RS) Lepra St.Damian- Lewoleba, Suster Ludgardis, CIJ, saat ditemui FloresStar di ruang tata usaha rumah sakit itu, Rabu (26/5/2010).

Saat ini RS Lepra St. Damian, yang berada di jalan Trans Nagawutung, Kabupaten Lembata, merawat 20 pasien lepra. Rumah sakit ini juga melayani puluhan pasien rawat jalan khusus untuk wilayah Kabupaten Lembata.

Suster Ludgardis menjelaskan, untuk merawat semua pasien yang ada membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Sebab, setiap pasien yang datang ada beban psikologis-traumatik karena mereka ditolak masyarakat tempat mereka tinggal.

Suster Ludgardis mengatakan, perkembangan pasien di RS Damian, sangat bergantung keadaan. Semua pasien yang ada dilayani dengan baik. Sebagian pasien yang sudah sembuh, kata Suster Ludgardis, kembali menjadi karyawan di rumah sakit ini.
Dia menjelaskan, kebanyakan pasien yang ada berasal dari Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Menurut dia, pasien enggan kembali ke daerahnya karena rasa takut berlebihan, dan adanya tindakan pengucilan yang terjadi di lingkungan asal para poasien itu. Pasien asal Kabupaten Lembata sendiri, hanya beberapa orang yang sudah
memasuki usia lanjut.

Suster Ludgardis mengatakan, pasien berusia muda sudah sadar memeriksakan diri saat ada gejala pada kulit sehingga lebih cepat terdeteksi. Karena itu, lebih banyak dari mereka mendapat status rawat jalan dan mendapat obat untuk dikonsumsi di rumah.

"Untuk Lembata sudah lebih mengerti sehingga ketika ada gejala bercak di kulit, mereka langsung datang. Tetapi, karena lepra itu khas dengan gejala mati rasa, sehingga kalau ada yang datang dengan gejala mati rasa, kami langsung melakukan pemeriksaan laboratorium. Kalaupun didapati negatif, tetap diberikan perawatan karena itulah ciri khas lepra. Yang banyak saat ini dari Sumba, Flores Timur (Adonara, Solor, Boru), dan Kabupaten Sikka (Talibura, Pemana dan Palue)," kata Suster Ludgardis.
Sumber: Pos Kupang, 28 Mei 2010
Ket foto: Suster Ludgardis, CIJ dan sejumlah perawat bersama para penghuni RS St Damian Lewoleba. Foto: Dok. Pos Kupang & Ansel Deri
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger