Sebanyak 20 pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Lembata merasa ditipu Yanes Melki Mekeng (35), salah seorang pengurus Koperasi Pos Nusantara (Kopnas) Cabang Lembata.
Yanes Melki Mekeng diduga membawa lari uang nasabah koperasi itu sekitar Rp 300-an juta. Para nasabah adalah pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Lembata.
Dugaan penipuan ini diungakapkan salah seorang pensiunan PNS, Lukas da Silva kepada FloresStar di halaman depan PT Pos Indonesia Cabang Lembata, Sabtu (18/9/2010).
Lukas menuturkan, dia mengajukan pinjaman ke Koperasi Pos Nusantara sebesar Rp 20 juta. Dari jumlah itu, ia hanya dilayani Yanes Melki Mekeng senila Rp 3 juta. Sementara PT Pos Indonesia Lembata telah melakukan pemotongan. Padahal ia belum memperoleh buku koperasi dari Melki Mekeng.
"Saya pinjam Rp 20 juta tapi Melki Mekeng hanya kasih Rp 3 juta. Sampai sekarang buku tabungan koperasi saya itu masih di Melki Mekeng. Bagaimana saya bisa ambil uang kalau tanpa buku? Padahal tiap bulan PT Pos Indonesia Cabang Lembata sudah memotong gaji saya," kesal Lukas.
Hal senada disampaikan Frederikus Atawolo. Atawolo mengajukan pinjaman Rp 50 juta namun baru direalisasikan Rp 3 juta. Sisanya belum diterima dan sampai sekarang buku koperasi masih ada di tangan Melki Mekeng.
Lantaran merasa dipermainkan, Frederikus Atawolo berencana ke Maumere, Ibukota Kabupaten Sikka untuk menemui pimpinan Koperasi Pos Nusantara di sana menanyakan hal tersebut. "Saya akan ke Maumere menemui pimpinan Koperasi Pos Nusantara. Saya akan tanya masalah ini," ujarnya.
Informasi yang di himpun FloresStar di Lewoleba, korban penipuan Melki Mekeng 20 orang. Semuanya adalah pensiunan PNS di daerah itu.
Ada juga sejumlah pensiunan yang berkas pinjamannya sudah di tangan Melki Mekeng, namun belum diketahui sampai di mana proses peminjaman uang pada Koperasi Pos Nusantara tersebut.
Meski mereka baru mengajukan berkas pinjaman kepada Melki Mekeng dan belum mendapatkan realisasi pinjaman itu, tetapi manajemen PT Pos Indonesia Cabang Lembata sudah melakukan pemotongan dari gaji pensiun.
Total dana diduga yang raib mencapai Rp 300-an juta. Para pensiunan yang diduga ditipu oleh Yanes Melki Mekeng setiap bulan menerima gaji pensiunannya di Kantor PT Pos Indonesia Cabang Lembata.
Tidak Langsung
Kepala PT Pos Cabang Lembata, Simon Tolok mengatakan pihaknya tidak berhubungan langsung dengan para pensiunan PNS. PT Pos hanya menerima laporan dan permintaan dari Melki Mekeng selaku pengurus koperasi.
Melki Mekeng, lanjut dia, menjelaskan nama-nama pensiunan PNS yang telah mengambil pinjaman di Koperasi Pos Nusantara. Atas dasar itu PT Pos melakukan pemotongan gaji.
"Kami hanya mitra untuk memberikan pelayanan kepada pensiunan. Jadi untuk masalah pinjaman uang itu kami sulit berikan pendapat. Pada intinya PT Pos Indonesia Cabang Lembata tidak ada kaitan dengan koperasi itu," jelas Tolok saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (18/9/2010).
Dikatakannya, Koperasi Pos Nusantara hanya sewa pakai lahan milik PT Pos Indonesia Cabang Lembata untuk memberikan pelayanan kepada anggotanya. Jadi, kata Tolok, pihaknya hanya melakukan pemotongan terkait pinjaman yang dilakukan para pensiunan pada koperasi. Potongan gaji sesuai laporan yang masuk ke Kantor PT Pos Indonesia.
Terhadap hal tersebut, beberapa pensiunan PNS mengaku rugi dua kali. Soalnya uang pinjaman yang diminta dalam permohonan kredit tidak dikabulkan seluruhnya. Sementara pemotongan yang dilakukan PT Pos Indonesia Cabang Lembata sesuai usulan peminjaman.
Kepala Cabang Kopnas di Maumere, Paskal, yang dihubungi FloresStar melalui telepon selulernya, Senin (20/9/2010), mengatakan belum bisa memberikan komentar terkait masalah ini. Sebab dia masih menunggu informasi dari kantor pusat mereka di Jakarta.
Melki Mekeng sendiri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (20/9/2010) hingga pukul 19.35 Wita tidak ada jawaban sama sekali.
Sumber: Pos Kupang, 21 September 2010
Ket foto ilustrasi: Baner Koperasi Pos Nusantara
Wah harus ditindaklanjuti itu bos :)
ReplyDelete