Headlines News :
Home » » Misa Syukur 25 Tahun: ‘Perang’ Menyambut Sang Jubilaris

Misa Syukur 25 Tahun: ‘Perang’ Menyambut Sang Jubilaris

Written By ansel-boto.blogspot.com on Thursday, October 07, 2010 | 10:54 AM

Ratusan umat Paroki St Joseph Boto, Lembata, Keuskupan Larantuka, NTT, tumpah di beranda kampung Boto, Sabtu, 3 Juli 2010. Mereka menyambut Pastor Petrus Payong, SVD untuk merayakan Misa Syukur 25 Tahun Imamat.

Pada sore yang cerah itu, ratusan umat sudah memadati kampung di lereng Gunung Labalekan dalam balutan panorama alam dan udara pegunungan yang sejuk. Mereka datang dari berbagai stasi seperti Puor, Imulolong, Posiwatu, Atawai, Liwulagang, Lamalewar, Bata, dan Belame di selatan Pulau Lembata.

Saat itu, jubilaris disambut dengan hedung, tari perang khas Adonara dan urulele serta namang –tari tradisional. Dua bersaudara: Korfandus Boge Ketoj dan Blasius Wurin Ketoj bersama tim penari menyuguhkan gerak yang indah. Sembari berjalan kaki, mereka bergerak menuju gereja. Di tengah jalan, Pater Piet sejenak berdoa di kompleks pemakaman umum di pinggir kampung.
Pada Minggu, (4/7), Pater Piet mempersembahkan Misa bertema Syukur Atas Kasih Setia dan Karya Agung Allah. Tampil sebagai selebran utama, ia didampingi 12 imam. Antara lain Sinyo da Gomez, Pr, Piet Dua Maing, Pr, Yohanes Prasong, SVD, Florianus Faor Wujon, Pr, Patrisius Breket Mudaj, SSCC, Tarsisius Tupeng, Pr, Pastor Kristo, SVD, Stefanus Smata Pukan, SVD, Ignasius Ledot Kobun, SVD, Karolus Emi Wadan, SVD, Robertus Laga Manu Sakeng, Pr, dan lain-lain.

Sejumlah suster, bruder, dan frater juga ambil bagian dalam Misa. Antara lain, Sr Maria Theresiani, SND, Sr Maria Sipriana, PRR, Sr Maria Goreti Kobun, SSpS, Sr Erenberta de Ona, SSpS, Br Dominikus Doron Botoor, SVD, Fr Niko Lamak, CMM, dan sejumlah frater lain.

Imam Abadi

Dalam kotbahnya, Pastor Yohanes Prasong, SVD mengemukakan, kehadiran umat dalam Misa ini bertujuan mengucap syukur kepada Tuhan selama 25 tahun pengabdian Pater Piet Payong, SVD sebagai imam.

“Kita bergembira, berpesta sekaligus bersyukur atas kesetiaan Tuhan yang dilimpahkan kepada Pater Pieter sebagai imam selama 25 tahun. Tema yang mau kita renungkan adalah engkaulah imam untuk selamanya. Imam sampai kekal, sampai keabadian seperti Kristus,” ujar Pater Yan Prasong, sapaan akrab Pastor Yohanes Prasong, SVD.

Ia meminta agar dalam Misa, umat juga berdoa agar pengabdian itu tidak hanya sampai 50 tahun tetapi sampai kekal. Jika dikaitkan 2010 sebagai Tahun Imam, kita kembali melihat identitas seorang imam. Siapa itu imam dan apa tugas-tugasnya.
“Seorang imam mengambil bagian dalam Imamat Kristus yang satu-satunya. Imam yang benar adalah Kristus sendiri. Sedangkan yang lainnya adalah pelayan. Kurban yang benar adalah satu yaitu kurban Kristus di Salib,” kata Pater Yan.

Sekalipun kurban Kristus adalah unik, yang dilaksanakan hanya satu kali dan untuk selamanya namun kehadirannya ada pada setiap kurban ekaristi gereja. Demikian pula berlaku, imamat Kristus adalah imamat yang satu-satunya namun dihadirkan pula oleh imamat jabatan tanpa menghilangkan keunikan imamat Kristus.

Karena itulah, imamat Kristus yang benar dan yang lain adalah pelayannya (Ibrani: 7:4). Maka seorang imam adalah dalam beberapa poin berikut. Seorang imam tampil sebagai pelayan atas nama Kristus sebagai kepala tubuh mistik Kristus.

Di sela-sela Misa, Pater Piet membaharui diri dan mengungkapkan janji imamat serta kaul-kaul kebiaraan. “Di hadapan Tuhan dan umat sekalian yang hadir saya, Pastor Petrus Payong, SVD memutuskan dengan mantap untuk membaktikan seluruh hidup saya untuk Allah dan mengikuti Yesus Kristus, Sang Imam Abadi dan misionaris Bapa dengan mengabdi gereja-Nya yang Kudus dalam bentuk kehidupan menurut Injil,” ujarnya mantap.

Pater Piet Payong SVD mengenyam pendidikan SD–SMP di Lembata. Ia kemudian menyelesaikan studi pada STFK Ledalero, Maumere, Flores. Pada 1 Juni 1985, ditahbiskan menjadi imam di Gereja St Maria dari Kanak-Kanak Yesus Kiwangona, Adonara. Motto tahbisan diambil dari Injil Lukas Pasal 21:19, “…..Ikutilah Aku….

Setelah ditahbiskan, ia diutus sebagai misionaris di Mindanao, Filipina. Saat merayakan Misa Syukur Imamat, ia menjabat Pastor Paroki St Maria Parish, Trenyo, Agusan del Sur, Filipina. (Ansel Deri/Paulus Lima)

Sumber: HATI BARU edisi Oktober 2010
Ket foto: Sesepuh Desa Belabaja (Boto) Titus Wolorua de Ona dan istrinya, Theresia Ose Lota Baon bersiap mengalungkan kain khas Boto kepada Pastor Petrus Payong, SVD dan ayahnya, Fransiskus Ola Ebang di gerbang masuk Boto (gbr 1). Korfandus Boge Ketoj dan para penari menyambut Pastor Piet Payong SVD (gbr 2). Para imam sedang berarak menuju Gereja untuk melangsungkan Misa Syukur (gbr 3).
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger