Keluarga besar
Societas Verbi Divini (SVD) dan umat Katolik Nusa Tenggara Timur kehilangan lagi
salah seorang imamnya, Pastor Yohanes Perason Bataona, SVD.
Pastor Yan Perason
meninggal di penginapan (Soverdi) SVD di Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/5) sore.
“Pastor Yan meninggal di Soverdi sekitar Senin sore. Saat hendak dipanggil di
kamarnya untuk makan malam, ternyata beliau sudah tidur manis. Kemungkinan
beliau sudah meninggal sore hari,” ujar Sr Mikaela Beding, ADM, kerabat
Almahrum, saat dihubungi melalui telepon genggam (handphone) dari
Jakarta, Selasa (8/5) pagi.
Sr Mikaela,
biarawati asal Lamalera, yang saat ini bertugas di Gombong, Jawa Tengah,
mengemukakan, Pastor Yan bertolak dari Flores ke Surabaya dan tiba Jumat,
(4/5). Ia hendak memeriksakan kesehatan (medical check-up) di rumah
sakit di Surabaya.
“Tanggal 1 Mei
beliau masih mempersembahkan Misa lefa (Misa pembukaan musim
perburuan ikan paus) di Gereja Santo Petrus-Paulus Lamalera. Kemudian beliau
bertolak ke Surabaya dan tiba hari Jumat,” lanjut Sr Mikaela.
Pastor Paroki
Juanda Surabaya, Sony Keraf SVD menambahkan, jenazah Pastor Yan rencananya akan
dimakamkan di Surabaya. Selasa (8/5) malam diadakan Misa Requiem.
Kemudian Kamis
(10/5) pukul 09.00 WITA diadakan lagi Misa Requiem sebelum jenazah dibawa ke
tempat peristirahatan terakhir. “Jenazah akan dimakamkan di Kembang Kuning
Surabaya,” ujar Pastor Sony Keraf melalui pesan singkat (SMS) Selasa (8/5)
pagi.
Pastor Yan Perason
adalah salah seorang imam senior kelahiran Lamalera, Lembata. Ia anak pasangan
guru agama dan tokoh pendidikan Guru Atalema Bataona dan Mama Odi Oleona.
Seorang saudarinya,
Sr Anita CB, juga memilih bekerja di kebun anggur Tuhan sebagai biarawati.
Setelah ditahbiskan, Pastor Yan sempat bertugas di Generalat SVD di Roma,
Italia, selama 12 tahun (dua periode).
Sekembali dari
Roma, ia tinggal di penginapan jompo milik SVD di Waikomo, Lewoleba, Lembata.
Beliau juga masih memberi pelayanan rohani di beberapa paroki di wilayah
Dekanat Lembata, Keuskupan Larantuka.
Pada Minggu (4/7
2010), Pastor Yan menghadiri Misa Syukur 25 Tahun Imamat Pastor Petrus Payong
SVD di Gereja St Yosep Boto, Lembata. Misa Konselebrasi bertema Syukur
Atas Kasih Setia dan Karya Agung Allah dihadiri puluhan imam, biarawan/biarawati, bruder, suster, dan frater
asal Paroki Boto baik yang bertugas di dalam maupun luar negeri seperti
Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika.
Dalam kotbahnya, Pastor Yan mengajak
umat untuk merenungkan peran seorang imam sampai keabadian
seperti Kristus. Seorang imam
mengambil bagian dalam imamat
Kristus yang satu-satunya.
“Imam yang
benar adalah Kristus sendiri, sedangkan
yang lain adalah pelayan. Kurban yang benar adalah satu yaitu kurban Kristus di Salib,” kata Pastor Yan.
Sekalipun kurban Kristus itu unik,
yang dilaksanakan hanya satu kali dan untuk selamanya, namun kehadirannya ada pada setiap kurban Ekaristi. Demikian pula berlaku, imamat Kristus adalah imamat yang satu-satunya namun
dihadirkan pula oleh imamat
jabatan tanpa menghilangkan keunikan imamat Kristus.
Karena itulah, imamat Kristus yang benar dan yang lain adalah pelayannya (Ibrani: 7:4).
Maka seorang imam tampil sebagai pelayan atas nama Kristus sebagai kepala tubuh
mistik Kristus.
Imam ditahbiskan dalam gereja dan Kristus tampil
sebagai kepala tubuhnya, sebagai gembala kawanan, Imam Agung, kurban penebusan, dan guru kebenaran. Demikian juga seorang imam.
Berkat
Sakramen Tahbisan, ia bertindak
atas nama Kristus Kepala. Dia bertindak dalam kekuatan dan pribadi Kristus sendiri.
Kehadiran Kristus dalam seorang imam tidak berarti bahwa dia kebal terhadap
segala kelemahan manusiawi.
“Kelemahan
manusiawi itu, misalnya terhadap nafsu kuasa karena dia diberi kuasa untuk
memerintah sebagai raja. Dan biasanya timbul nafsu kuasa itu di dalam diri
seorang imam,” katanya.
Selamat jalan,
Pastor Yan! Doa umatmu dan orang-orang terkasih nun di lefo (kampung)
Lamalera dan Lembata, ikut meringankah langkahmu menuju rumah Bapa di Surga.
Beristirahatlah dalam Damai di sisi-Nya.
Ansel Deri
Sumber: Flores Pos,
9 Mei 2012
Ket foto: Pastor
Yohanes Perason Bataona, SVD (gbr 1) dan bersama (dari kiri) Sekda Lembata Piet Toda Atawolo, Lazarus Baon, dan Pastor Piet Payong SVD saat ramah tamah usai Misa Syukur di Gereja St Joseph Boto, 4 Juli 2010 (gbr 2).

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!