Headlines News :
Home » » Pemerintah Segera Bentuk Tim Khusus

Pemerintah Segera Bentuk Tim Khusus

Written By ansel-boto.blogspot.com on Saturday, October 06, 2012 | 7:54 PM

Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin mengaku sudah melaporkan masalah perang tanding antara dua desa yakni Desa Lewonara dan Desa Lewobunga kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya melalui jaringan telepon. Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan pemerintah Provinsi NTT segera membentuk tim untuk menelusuri keabsahan pemilikan tanah sengketa itu.

Lagadoni Herin mengatakan, sebelumnya Pemda Flotim sudah membentuk tim dengan tujuan yang sama. Tim itu ingin menelusuri keabsahan tanah ulayat seluas sekitar 15 hektare (ha) tersebut yang saling diklaim oleh warga dua desa itu sebagai milik mereka.

“Kami di Flotim telah membentuk tim untuk menelusuri kepemilikan tanah ulayat yang disengketakan dua desa itu,” kata Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin kepada wartawan di Kupang, Jumat, (5/10/2012) siang.

Tanah ulayat itu, lanjutnya,diklaim warga Desa Horinara sebagai milik Desa Lewonara, namun diatas tanah itu telah dibangun pemukiman warga diperkirakan mencapai 200 rumah, gedung sekolah dan sebuah gereja. Pemukiman baru itu terletak di dusun Riangbunga desa Lewobunga.

“Pemukiman warga itu dibangun oleh pemerintah daerah atas permintaan masyarakat. Ketika saya hendak turun meresmikannya bulan Juni lalu, masyarakat tidak menerima kehadiran saya, karena itu peresmian itu juga batal sampai saat ini,” katanya.

Menurutnya, karena ada penolakan itu maka, Pemda Flotim membentuk tim untuk menelusurinya. Wakil Bupati, Vales Tukan bertugas melakukan mediasi.

Hasil pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama di desa Lewobunga disepakati dua opsi yakni: penghetian pertikaian untuk mencari jalan damai dan harus menempuh jalur hukum.

Namun kemudian, dia opsi yang ditawarkan dari hasil pertemuan di Lewobunga itu tidak diterima warga Desa Lewonara. Mereka tetap berkeras kepada dan menolaknya karena menurut mereka itu tanah ulayat nenek moyang mereka yang tidak boleh dirampas oleh siapapun.

Kemudian lanjut Bupati, pemerintah daerah telah melakukan rapat dengan Muspida setempat untuk membentuk tim guna penyelesaian sengketa tanah itu, dan masyarakat dua desa meminta agar tim tersebut turun ke lokasi yang disengketakan. “Mereka minta tim ini harus benar-benar independen dan tidak hanya berada di Larantuka, Ibu Kota Flores Timur, tapi harus turun ke lokasi untuk menemukan masalahnya di lapangan,” katanya.

Ternyata, sebelum tim ini bekerja, sudah terjadi bentrokan antarwarga yang menyebabkan lima orang luka terkena panah dan peluru aparat, dan satu orang tewas.

Pada awal bentrokan pada 2-3 Oktober 2012, Wakil Bupati Flores Timur, Valentinus Tukan turun ke lapangan untuk meredakan bentrokan, sempat terjadi pertemuan dengan tokoh masyarakat dua desa itu.
Sumber: Floresbangkit.com, 5 Oktober 2012
Ket foto: Bupati Joseph Lagadoni Herin
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger