Headlines News :
Home » » Hari Pertama Konklaf, Paus Baru Belum Terpilih

Hari Pertama Konklaf, Paus Baru Belum Terpilih

Written By ansel-boto.blogspot.com on Wednesday, March 13, 2013 | 12:31 PM

KONKLAF, yakni sidang para kardinal memilih pemimpin tertinggi Gereja Katolik atau Paus, pada pemilihan pertama Selasa, kemarin, belum menghasilkan Paus terpilih. Hal ini ditunjukkan oleh asap hitam yang keluar dari cerobong asap di atas Kapela Sixtina.

Ke-115 kardinal akan memilih sebanyak empat kali sehari sampai dua pertiga dapat menyetujui calon tunggal. Pemungutan suara adalah yang pertama diadakan oleh kardinal sejak mereka memasuki konklaf pada Selasa sore.

Penasihat Paus dalam bidang Dialog Antaragama, Markus Solo, SVD, dalam surat elektronik meluksikan, Misa Pembukaan Konklaf Selasa kemarin, berlangsung meriah. Basilika lumayan penuh. Hadir ke-115 Kardinal sebagai konselebran, dengan selebran utama Kardinal Sodano dalam kapasitasnya sebagai Kardinal Dekan. “Beda dengan Misa bersama Paus, perarakan para Kardinal ke Altar berlangsung tenang, tidak ada tepukan tangan,”tulisnya.

Markus mengatakan, dalam kotbahnya, Kardinal Sodano mengucapkan terima kasih kepada Paus emeritus Bendiktus XVI. Pada saat itu massa bertepuk tangan panjang. Liturgi dan bacaan-bacaan, katanya, mengedepankan penyerahan diri kepada penyelenggaraan Ilahi, di mana Paus terpilih menyadari diri sebagai orang pilihan Allah, diurapi dengan Roh Kudus untuk mewartakan kabar sukacita dan tahun pembebasan.

Setelah Misa, para Kardinal berduyun-duyun keluar melalui pintu samping menuju Domus Santae Marthae, tepat di samping Basilika. Mereka bersalaman dengan umat tetapi mengelakan pembicaraan panjang.

“Sempat berjabatan tangan dan berbicara sebentar dengan Kardinal Tagle dari Philippina. Beliau kelihatan ramah dan tanggap. Saya cuma menitip pesan doa dan mengucapkan all the best untuk beliau. Beliau berterima kasih lalu pergi,”katanya.

Sore sekitar pukul 15.45 waktu Roma, ke-115 Kardinal dijemput menuju Kapela Paulina lalu berarak secara meriah dan dalam suasana doa menuju Kapela Sixtina, tempat diadakan Konklaf.

Setelah tiba dilanjutkan dengan angkat sumpah satu demi satu. Selang kurang lebih 1 jam, diumumkan "Extra Omnes" (semua orang keluar) oleh Seremonial Paus, Monsignor Guido Marini, dan semua yang bukan 115 Kardinal pemilih, meninggalkan Kapela Sixtina. Pintu ditutup rapat, dikawal oleh dua tentara Swiss dalam posisi tegap dengan lembing di tangan kanan.

Sejak para Kardinal memasuki Kapela Sixtina, sekalipun hujan rintik-rintik, Lapangan Santo Petrus yang sudah dilengkapi dengan beberapa layar lebar, mulai dipadati manusia. Manusia berdatangan bercampur baur dengan wartawan-wartawan. Menariknya, massa didominasi oleh generasi muda dari berbagai bangsa dan negara.

Markus mengatakan, pandangan mata orang-orang umumnya hanya kepada dua titik, yakni ke layar lebar yang menampilkan tiang cerobong dalam gambar besar, dan ke cerobong asli di atas atap yang semakin samar-samar karena gelap.

Tepat pukul 19.41 malam waktu Roma, asap keluar dari cerobong. “Semua orang berteriak seperti gembira karena awalnya asap kelihatan putih. Tetapi semakin saat semakin pekat, dan semua akhirnya sadar bahwa asap pertama ini adalah asap hitam. Paus baru belum sukses terpilih. Massa pelan-pelan lerai dan pulang ke rumah sambil membawa harapan untuk melihat asap putih tidak terlalu lama lagi,” katanya.

Mulai Rabu, hari ini, akan terjadi empat kali pemilihan, pagi dua kali, sore dua. “Tetapi asap baru bisa dikeluarkan setelah dua kali putaran, artinya mulai besok, asap dari cerobong akan dilihat sebanyak dua kali dalam sehari,” katanya.

Prosesi pemilihan Paus kali ini diprediksi lama. "Entah kapan asap putih akan mengepul dari bubungan Kapela Sixtina, hanya Tuhan yang tahu, wallahualam,"ujar Pater Markus Solo, SVD.
Sumber: jurnas.com, 13 Maret 2013
Ket foto: Pastor Markus Solo SVD

SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger