Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi
Yahya mengatakan, partainya membuka peluang untuk meninggalkan koalisi yang
dibangun dengan oleh Partai Gerindra jika pasangan yang mereka usung, Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa, kalah dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
Partai Golkar bisa saja masuk dalam pemerintahan
dengan masuk ke koalisi yang dipimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan
mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di parlemen.
"Koalisi itu terbagi menjadi dua, yakni koalisi
di pilpres dan koalisi di parlemen. Bukan suatu hal yang baru jika Golkar
kemudian bergabung ke dalam pemerintahan terpilih dalam koalisi di
parlemen," kata Tantowi di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (22/5/2014)
malam.
Pada Pemilu 2004, Golkar mengusung pasangan calon
presiden dan wakil presiden Wiranto-Salahudin Wahid.
Pasangan itu kalah dan Golkar akhirnya bergabung
dengan gerbong partai pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla
di parlemen.
Pada Pemilu 2009, Golkar mengusung pasangan Jusuf
Kalla-Wiranto yang kembali kalah, sehingga di parlemen akhirnya Golkar
bergabung dengan pemerintahan SBY-Boediono.
"Sekarang apakah Golkar akan bergabung dengan
partai atau pemerintahan yang terpilih, sangat terbuka kemungkinan untuk itu.
Politik itu semua peluang, semua kemungkinan bisa terjadi," ujarnya.
Sumber:
Kompas.com, 22 Mei 2014
Ket foto:Tantowi Yahya
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!