LEBIH dari seperempat penumpang Air Asia QZ
8501 yang diduga jatuh di Selat Karimata, Ahad, 28 Desember 2014, ternyata
jemaat dari gereja yang sama. Mereka berasal dari Gereja Mawar Sharon. “Empat
puluh satu penumpang jemaat Gereja Mawar Sharon, dan sepuluh di antaranya
anggota gereja,” kata Pastor Caleb Natanielliem kepada NBC News, Senin, 5
Desember 2015.
Menurut
Natanielliem, para jemaat itu tidak sedang bepergian dalam satu rombongan untuk
menghadiri konferensi. Namun dia mengetahui bahwa beberapa keluarga memang
berencana menghabiskan liburan bersama di Singapura. Mereka semula akan
melewatkan pergantian tahun di negara belanja itu.
Saat ini, Gereja
Sharon menyediakan layanan doa bagi para keluarga korban. Berdasarkan informasi
dari laman Facebook resmi gereja itu, Mawar Sharon juga telah menyiapkan
pendampingan kepada 14 keluarga korban Air Asia QZ 8501. Satu keluarga
didampingi oleh satu pendeta.
Selain menasihati
keluarga korban untuk terus membaca Alkitab dan berdoa, pendeta juga terus
meyakinkan mereka bahwa para penumpang yang menjadi korban kini beristirahat
dengan tenang. Natanielliem juga memberi dukungan agar keluarga kuat melihat
berbagai tayangan yang disiarkan beberapa stasiun televisi terkait dengan
peristiwa nahas itu.
Pencarian korban
Air Asia kini terus mengalami kemajuan. Hingga Ahad, 4 Januari 2014, tim
Basarnas telah menemukan 37 korban. Kepala Basarnas Bambang Soelistyo
mengatakan, selain mengevakuasi korban, tim mulai berfokus menemukan badan
pesawat untuk mencari kotak hitam. Bambang berharap kotak hitam tersebut akan
ditemukan Senin ini.
Sumber: Tempo.co, 5 Januari 2015
Ket foto: Seorang kerabat
meyalakan dupa di atas jenazah Jie Stevi Gunawan yang disemayamkan di Rumah
Persemayaman Adi Jasa, Surabaya, Jatim, 4 Januari 2015. Jie Stevi Gunawan (10)
disemayamkan berdampingan dengan jenazah ibunya, The Meiji Thejakusuma yag juga
ditemukan meninggal dalam kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!