Headlines News :
Home » » Bupati Sunur Disandera Selama Lima Jam

Bupati Sunur Disandera Selama Lima Jam

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, April 27, 2015 | 3:04 PM

BUPATI Lembata, Eliaser Yentji Sunur "disandera" selama lima jam oleh pedagang yang belakangan ini berjualan di Pasar Lama, dekat Taman Swaolsa Titen, Lewoleba. Para pedagang itu "menyandera" bupati hingga gagal mengikuti sidang paripurna pelantikan anggota antarwaktu DPRD Lembata, Stanis Sabon, S,IP.

Para pedagang juga menuding pemerintah tidak memihak kepentingan pedagang di Pasar Pada. Bupati Sunur malah disebut pilih kasih, menganakemaskan pedagang di Pasar TPI Lewoleba.

"Kami ini orang kecil, tapi karena orang kecil inilah sekarang engkau duduk di kursi nomor satu di Lembata ini. Jadi kami minta jangan pilih-pilih kasih. Kalau kami ditertibkan dengan mengatasnamakan peraturan daerah, maka tertibkan juga pedagang di TPI karena mereka juga melanggar peraturan daerah."

Demikian kalimat yang meluncur dari mulut para pedagang yang berjualan sementara di pasar dadakan itu saat melakukan aksi di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Lembata, Senin (20/4/2015) pagi.

Para pedagang ke rujab dengan berjalan kaki dari lokasi tempat jualan di dekat Taman Swaolsa Titen, tak jauh dari Rujab Bupati Lembata. Awalnya mereka menyerbu Gedung DPRD Lembata yang sedang dalam persiapan pelantikan anggota DPRD Antarwaktu, Stanis Suban, S.IP, menggantikan Lambertus Bruno Demon yang meninggal dunia beberapa bulan lalu.

Namun berkat kesigapan aparat kepolisian, para pedagang itu berhasil dihalau dari Gedung Peten Ina, Lewoleba. Gagal menduduki Gedung Dewan, para pedagang itu langsung bergerak menuju Rujab Bupati Lembata. Mereka ingin bertemu dengan Bupati Sunur guna menumpahkan unek-uneknya.

Rupanya kedatangan "tamu" itu membuat aparat polisi pamong praja yang sedang bertugas kalang kabut. Pasalnya, agenda Bupati Sunur pagi itu, adalah menghadiri acara pelantikan anggota DPRD yang diagendakan sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat pedagang tiba di rumah jabatan bupati, aparat kepolisian dari Polres Lembata juga sudah mengamankan tempat itu. Bahkan aparat TNI dan Brimob pun siaga di rumah dinas yang ditempati orang nomor satu di Kabupaten Lembata itu.

Setelah tiba, para pedagang langsung menumpahkan semua kekesalannya terhadap Bupati Sunur. Mereka menilai Bupati Sunur berat sebelah, lebih memihak pedagang Pasar TPI ketimbang pedagang yang berjualan di Pasar Pada, menganakemaskan pedagang di TPI dan menganaktirikan pedagang di Pasar Pada, serta pelbagai penilaian lainnya.

Bahkan salah seorang penjual sayur, Mama Barek (45), namanya, melontarkan kalimat yang tak senonoh. Ia mencerca bupati dengan kata-kata yang tak elok didengar. Ternyata, mama Barek di kalangan pedagang, dikenal sebagai seorang pedagang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Meski diketahui sebagai orang kurang waras, namun para pedagang malah membiarkannya "beraksi". Dengan sebuah batu yang digenggamnya di tangan kanan, ia melontarkan berbagai kalimat, diantaranya mendesak Bupati Sunur bertemu dengan para pedagang itu.

Ia juga mengungkapkan pengalaman pahit yang dialaminya beberapa tahun lalu, saat ia juga masih ikut berjualan di Blok M Lewoleba. Meski dianggap kurang waras, tapi saat berkata-kata, malah apa yang disampaikannya diakui pedagang lainnya sebagai hal yang benar. 
Sumber: PosKupang.com, 21 April 2015 
Ket foto: Bupati Eliaser Yentji Sunur
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger