INDUK Koperasi Unit
Desa (Inkud) dan Universitas Negeri Nusa Candana (Undana) Kupang menjalin
kerjasama dalam program Lahan Kering Kepulauan. Kerjasama itu diwujudkan dalam
penandatanganan nota kesepahaman di Aula Rektorat Undana Kupang, Jumat, 10 Juli
2015.
Penandatangan nota
kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU itu dilakukan Ketua Inkud,
Herman Yoseph Loli Wutun dan Rektor Undana Kupang, Frederik Benu. Kerjasama ini
difokuskan pada sektor peternakan dan perikanan dan tidak tertutup kemungkinan
untuk sektor lainnya.
Ketua Inkud, Herman
Yoseph Loli Wutun pada kesempatan itu mengatakan, Inkud memilik pengalaman yang
sangat luas dalam dunia peternakan. Karena itu, niatnya untuk menjalin
kerjasama dengan Undana karena Undana memiliki tenaga-tenaga profesional yang
akan mampu memberikan nilai yang besar bagi daerah dan masyarakat Nusa Tenggara
Timur.
Mantan Dirut Pusat
Koperasi Unit Desa (Puskud) NTT ini mengatakan, selama 12 tahun ini Puskud NTT
telah mengembangkan sektor peternakan di daerah ini terutama di daratan pulau
Timor. Puskud bersama para petani ternak telah melakukan upaya penggemukan
sapi.
“Pengalaman ini
akan semakin diperkaya jika pihak Undana juga ikut serta dalam program ini.
Kaum profesional di Fakultas Peternakan Undana tentu akan mengimplementasikan
ilmunya untuk sektor peternakan ini. Karena itu Inkud memilih Undana dan ini
merupakan kerjasama perdana antara Inkud dengan perguruan tinggi di Indonesia,”
paparnya.
Dikatakannnya,
selama 12 tahun progam penggemukan sapi ini dilakukan setelah dievaluasi
ternyata peternak belum bisa mandiri. Mereka tidak mandiri karena hingga saat
ini masih menjadi kuli dari pemilik modal.
“NTT dikenal
sebagai salah satu gudang ternak di Indonesia, namun kenyataannya sapi-sapi di
daerah ini termasuk yang diantar pulaukan tidak lebih dari 300 kg. Sapi kita
tidak bisa cepat naik berat badannya karena banyak faktor antara lain bibit
yang kurang bagus, pakan ternak dan ketersediaan air yang tidak memadai,”
katanya.
Kerjasama dengan
Undana ini kata Herman, agar Undana bisa melakukan penelitan dan kajian-kajian
ilmiah tentang masalah-masalah ini. Para pakar peternakan di Undana akan
mengaplikasikan ilmunya untuk masyarakat melalui program kerjasama ini.
Herman mengakui,
kerjasama ini mendapat dukungan dari investor luar negeri yakni dari Cina,
Taiwan. Malaysia dan Singapura. Da mereka inilah yang mendanani program
kerjasama dengan Undana ini .
Sementara, Rektor
Undana, Frederik Benu mengatakan, Undana khususnya Fakultas Peternakan memiliki
tenaga dosen yang sangat handal dengan kapasitas ilmu yang memadai, karena itu
kerjasama dengan Inkud ini akan berjalan dengan baik.
Dia juga mengakui,
mutu sapi daerah ini memang masih sangat menyedihkan, karena itu perlu
penanganan yang serius. Karena itu kerjama dengan Inkud ini menjadi sebuah
moment penting untuk para ilmuwan di Undana ini mengaplikasikan ilmunya untuk
masyarakat di daerah ini. (iki)
Sumber: nttsatu.com, 10 Juli 2015
Ket foto: Ketua
Umum Induk KUD Herman Yosef Loli Wutun (kanan) dan Rektor Undana, Frederik Benu
(kiri) saat Penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding
(MoU di Aula Rektorat Undana Kupang,
Jumat, 10 Juli 2015.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!