Headlines News :
Home » » Kabar dari Gereja Kristus Raja Wangatoa

Kabar dari Gereja Kristus Raja Wangatoa

Written By ansel-boto.blogspot.com on Sunday, August 27, 2017 | 10:06 PM

JUMAT, 25/8 hari ini, 96 anak menerima Komuni Pertama di Gereja Kristus Raja Wangatoa, Lewoleba, Dekanat Lembata, Keuskupan Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Misa dipimpin Pastor Kepala RD Wens Herin, Pr didampingi sejumlah pastor antara lain RD Yermin Riang Hepat, Pr. Anak-anak calon sambut baru didampingi orangtua masing-masing.

Seorang warga Paroki Kristus Raja Wangatoa, Chalem Leba yang ikut dalam Misa mengabadikan Alexander Murin Putra Etoehaq (Putra Murin), seorang anak calon penerima Sakramen Komuni didampingi ayahnya (jauh sebelumnya saya sudah mengenal beliau), Aloysius Urbanus Uri Murin (Alwi Murin) dan sang ibu Lia Ladoangin. Ibu Putra Murin adalah seorang Muslimah taat; sedang sang ayah penganut Katolik. Putra Murin memilih jadi pengikut setia Kristus.

Saat pasutri ini dengan khusuk mendampingi Putra di depan altar Gereja untuk membaca Firman Tuhan, Chalem yang juga aktif di Komisi Sosial (Komsos) Paroki Kristus Raja Wangatoa, terkesan. Apalagi ibu si Putra dengan jilbab seorang Muslimah yang soleha menutup kepalanya. Chalem pun menuangkan pengalaman itu dalam laman akun Facebook-nya.

"Indahnya Toleransi Beragama di Lembata - Paroki Kristus Raja Wangatoa...... Ibu seorang Muslim mendampingi Anaknya menerima Sakramen Komunio 1 & Membaca bacaan di Gereja," demikian goresan Chalem.
Pemandangan seperti ini ada dalam keseharian hidup kami orang kampung, di mana warga yang menganut agama lain di luar Katolik. Begitu juga dalam keseharian kami, putera-puteri asal Lembata di rantau.

Beda agama, sudah pasti. Tapi, sikap menghormati dan menghargai saudara yang berlainan agama maupun suku, rasa persaudaraan, melihat satu sama lain sebagai ina ama, kaka-arik, opu lake, adalah nilai-nilai warisan leluhur dan orangtua dari tanah Lepanbatan sejak jaman baheula.

Tatkala menghadiri Misa Syukur Imamat dua pastor asal Lembata di Gereja Hati Kudus Kramat Jakarta Pusat, Pastor Josep Peleba (Tote) Tolok OFM dan Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi KWI Pastor Dr Bernardus Boli Udjan SVD, 19/8 2008, kami semua hadir dan ambil bagian dalam kegembiraan penuh syukur.

Para penari yang juga diisi gadis-gadis berjilbab bersama pria yang memegang parang, dorang menari hedung (tari perang) menjemput sang jubilaris dalam prosesi perarakan menuju Altar dalam sebuah Misa Konselebrasi yang dipersembahan tuan Tote Tolok OFM, Boli Udjan SVD, Jeremias Balapito Duan, MSF, Mike Peruhe Unarajan, OFM, Yohanes Laba Iri SVD, Petrus Payong Reko SVD, Edu Dosi SVD, dan Yoseph Jaga Dawan SVD.

Ya, inilah Lembata. Inilah wajah kami semua. Inilah modal yang Tuhan kasi ke kami semua. Tuhan tentu mau kami jadi pelita di bawah kolong langit kala malam menjemput. Siapa tahu Tuhan juga mau kami macam pelita kala toleransi antarumat beragama jadi barang langka plus mahal. Indah, bukan? 
Ansel Deri
Ket foto: Alexander Murin Putra Etoehaq atau Putra Murin (tengah) didampingi kedua orangtua, Aloysius Urbanus Uri Murin (Alwi Murin) dan Lia Ladoangin membacakan Firman Tuhan saat Komuni Pertama di Gereja Kristus Raja Wangatoa, Lewoleba, Lembata (gbr 1); dan Putra Murin didampingi kedua orangtua di dalam Gereja dengan teman-temannya peserta Komuni Pertama didampingi orangtua mereka (gbr 2)
Dok. foto: Chalem Leba
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger