Headlines News :
Home » » Djarot Sebut 3 Persoalan yang Menjadi PR untuk Anies-Sandi

Djarot Sebut 3 Persoalan yang Menjadi PR untuk Anies-Sandi

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, October 09, 2017 | 11:36 AM

GUBERNUR DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan masih banyak pekerjaan yang belum selesai selama masa kepemimpinannya bersama Basuki Tjahaja Purnama. Setidaknya ada tiga persoalan pokok yang harus diteruskan oleh pemenang Pilkada 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. "Satunya, masalah kemacetan," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin 9 Oktober 2017.

Menurut Djarot, selama ini pihaknya sudah berusaha maksimal menata dan mengelola sistem transportasi publik. Namun masalah kemacetan belum teratasi dengan baik. Sejumlah proyek transportasi massal berbasih rel, seperti Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan Light Rail Transit (LRT), sudah dibangun namun pekerjaan dipastikan belum rampung hingga Djarot meletakan jabatan pada 16 Oktober nanti.

Djarot menambahkan pemerintah DKI Jakarta saat ini juga tengah berupaya mengintegrasikan sistem transportasi yang ada di ibu kota. “Sehingga kami harapkan lima tahun ke depan kemacetan Jakarta sudah terurai. Apalagi nanti akan kami pasang ERP (electronik road pricing)," ujar Djarot.

Masalah lain yang belum tuntas, kata Djarot, adalah permukiman. Sebab saat ini masih banyak penduduk yang tinggal di kolong jembatan dan bantaran sungai. Pemerintah DKI Jakarta telah membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai alternatif untuk memindahkan mereka. Namun langkah ini belum bisa menjangkau seluruhnya.

Persoalan sampah ibu kota juga masih menjadi masalah yang bakal dihadapi pasangan Anies-Sandi. Selama ini, kata Djarot, sampah warga Jakarta bermuara di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan intermediete treatment facility (ITF) sebagai fasilitas pengolahan sampah sampai saat ini belum tercapai.

Pemerintah DKI baru merencanakan pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, yang akan dikerjakn oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai badan usaha milik daerah (BUMD). Selain itu, Pemprov juga berencana untuk membangun tempat pengelolaan sampah dengan skema kerjasama pmerintah dengan badan usaha (KBPU). "Ini kan mau kami mau dorong ke sana," ujar Djarot.

Di luar itu, Djarot Saiful Hidayat mengatakan penataan kaki lima di Jakarta juga belum maksimal. Sebab masih banyak pelanggar yang memanfaatkan trotoar untuk berdagang. Djarot menyebutkan, lima tahun saja tidak cukup untuk membenahi seluruh masalah ibu kota. "Dan tentunya harus berlanjut untuk 15-20 tahun karena pembangunan Jakarta ini tidak bisa sepotong-sepotong. Termasuk mengintegrasikan pembangunan Jakarta dengan daerah penyangganya," ujar Djarot. 
Sumber: Tempo.co, 9 Oktober 2017 
Ket foto: Djarot Saiful Hidayat (Djarot) dan Basuki Thahaja Purnama (Ahok)
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger