KEPALA Biro Penerangan Masyarakat
Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pihaknya sudah memeriksa
18 saksi terkait teror di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rumah Agus Rahardjo dan Laode M Syarif diteror bom.
"Sudah 18
orang kita periksa. Sebanyak 12 di TKP kediaman Pak Laode dan enam di TKP
kediaman Pak Agus," kata Dedi saat dikonfirmasi Medcom.id, Sabtu (12/1).
Dedi mengaku dari
keterangan itu belum ada fakta baru. "Nanti saya sampaikan kalau sudah
ada," imbuh dia.
Meski demikian, keterangan
dari tukang bubur menjadi salah satu kunci polisi. Diketahui, tukang bubur yang
berjualan di depan rumah Agus Rahardjo sempat ditanyai rumah ketua KPK oleh
orang tak dikenal.
Dua orang
mendatangi tukang bubur berboncengan menggunakan motor. Pengendara menggunakan
helm full face, sedangkan yang dibonceng yakni selaku penanya itu tidak
menggunakan helm. Alhasil wajahnya terlihat jelas oleh tukang bubur.
Kemudian, dari
keterangan tukang bubur ini lah polisi membuka pintu masuk mengungkap pelaku
teror. Hal itu dilakukan dengan membuat sketsa wajah orang penanya tersebut.
Sementara
keterangan saksi di rumah Laode, polisi belum bisa membuat sketsa wajah terduga
pelaku. Dedi meminta waktu bagi Inafis Mabes Polri untuk bekerja.
Rumah pimpinan KPK
diteror bom pada Rabu, 9 Januari 2019 pagi. Pagar rumah agus dicantel tas yang
isinya bom palsu dan rumah Laode dilempar bom molotov.
Sumber: mediaindonesia.com,
12 Januari 2019
Ket foto: Brigjen Dedi Prasetyo
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!