Koordinator
Propinsi (Kaprop) DPP Partai Golkar, Drs. Melchias Markus Mekeng Bapa, menilai,
Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, tidak dewasa dalam
berpolitik.
Menurut Mekeng,
alasan Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, tidak
menerima SK DPP Partai Golkar karena dia sendiri akan ke Jakarta mengambil SK
DPP sekaligus untuk membicarakan berbagai hal menyangkut pemenangan pilgub
sebagai alasan yang dibuat-buat.
Mekeng menegaskan,
sikap Ketua DPD I Golkar NTT, Drs. IA Medah, dan pengurus DPD I Golkar NTT tidak menerima SK DPP Golkar mencerminkan
tidak dewasa dalam berorganisasi.
"Mau bicarakan
apalagi. Soal SK sudah diputuskan. Kalau sampai harus begini terus,
bertele-tele, saya selaku Kaprop bisa mengusulkan mengambil tindakan organisasi
yang lebih tegas," tandas Mekeng, ketika dihubungi dari Kupang ke Jakarta,
Rabu (12/12/2012) siang.
Mekeng dihubungi
terkait kedatangan Wakil Sekretaris
Koordinator Propinsi NTT Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar,
Herman Hayong, membawa surat keputusan (SK) penetapan Ibrahim Agustinus Medah
dan Melki Lakalena sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur
(bacagub/bacawagub) NTT tahun 2013 dari Partai Golkar.
Tetapi, SK tersebut
tidak diterima oleh Ibrahim Agustinus
Medah dan pengurus DPD I Partai
Golkar NTT. Akhirnya, Herman Hayong membawa pulang ke Jakarta SK penetapan
Ibrahim Agustinus Medah dan Melki Lakalena, Rabu (12/12/2012).
"Tidak
menerima SK itu menunjukkan ketidakdewasaan dalam berorganisasi. Dalam
berorganisasi itu banyak dinamikanya. Golkar adalah partai besar yang sudah
eksis puluhan tahun, yang sudah biasa dalam dinamika. Karena itu, kader dan
pengurus harus memahami dinamika itu," tegas Mekeng.
Mekeng menyatakan,
jika sudah ada SK dari DPP Golkar, maka
hal itu harus ditaati oleh setiap kader, apalagi pengurus. "Herman datang
membawa SK itu bukan atas nama pribadi dia atau saya. Herman datang sebagai wakil dari DPP
Golkar," kata Mekeng.
Sumber: Pos Kupang,
13 Desember 2012
Ket foto: Melchias Mekeng
dan Ibrahim Medah
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!