PRESIDEN Joko
Widodo menyatakan siap mengakomodir usulan Gubernur Papua Lukas Enembe dan para
bupati/walikota se-Papua yang meminta agar sistem penerimaan calon pegawai negeri
Sipil (CPNS) tahun 2018 dilakukan secara offline atau manual, bukan online.
Gubernur Lukas menyampaikan
hal tersebut menjawab awak media usai bersama 20-an bupati melakukan pertemuan
tertutup dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jumat (5/10).
“Penerimaaan CPNS
di Papua khusus, tidak sama dengan daerah lain, ada kekhususan bagi Papua,
pelaksanaan test yaitu pakai offline, dan Presiden setuju. Nanti beliau akan
perintah ke Menteri PAN RB. Kami berterima kasih kepada Presiden yang telah
mengerti hati pikiran orang Papua,” ujar Gubernur Lukas dalam keterangan tertulis
yang diterima Sabtu, (6/10).
Enembe yang juga
Ketua DPD Partai Demokrat Papua menambahkan, bupati mengatakan, sejatinya
khusus untuk Papua, Presiden sudah menegaskan soal tes CPNS secara offline ini
kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi sebelumnya,
Asman Abnur. Namun karena ada pergantian menteri dari Asman ke Syafruddin, maka
ada miss komunikasi terkait hal ini.
Gubernur Enembe
juga menyampaikan, pada kesempatan pertemuan tertutup dengan Presiden, ia
melaporkan perkembangan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020,
di mana Papua menjadi tuan rumah.
“Sejauh ini progress
terutama pembangunan stadion utama sudah 70 persen dan beberapa venue yang kita
bangun sudah kita laporkan juga kepada Bapak Presiden. Kami mohon ada dukungan dana APBN juga dari
pusat,” ujar Gubernur Enembe.
Oleh kendala dana,
satu hal penting yang diminta oleh Gubernur Enembe kepada Presiden adalah dana
infrastruktur otonomi khusus (Otsus) tahun 2019 bisa dialihkan untuk
pembangunan venue PON 2020.
“Selama ini, kan
kita tidak bisa pakai dana itu. Tidak bisa dialihkan ke kegiatan lain. Untuk
itu kami meminta kepada Bapak Presiden agar dapat memerintahkan Menteri
Keuangan untuk bagaimana kita bisa gunakan dana infrastruktur Otsus bagi
pembangunan untuk kepentingan PON Papua,” lanjut Enembe.
Menurutnya, dari
penyampaian Presiden Jokowi setelah pertemuan tertutup bersama para bupati se
Papua, Presiden menerima semua usulan dari Papua dan tidak menyampaikan hal-hal
lain. “Apa yang kita usulkan beliau terima dan memberi dukungan positif. Bagi
kami ini luar biasa,” tegas Enembe.
Donasi Palu Rp 4
Miliar
Gubernur Enembe
pada kesempatan itu juga menyatakan Pemerintah Provinsi Papua telah menyerahkan
donasi untuk bencana di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah sebesar Rp 4
milliar.
“Kita menyampaikan
turut berbelasungkawa atas peristiwa di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi
Tengah dan secara resmi kita sudah serahkan bantuan,” kata Enembe.
Menurutnya, bencana
gempa-tsunami seperti ini menjadi peringatan bagi pemerintah di seluruh
Indonesia, termasuk Papua karena hampir setiap saat ada terjadi gempa.
“Kejadian ini kami
masyarakat Papua juga turut prihatin. Untuk itu kami memberikan sumbangan atas
peristiwa yang sudah terjadi. Tidak sekadar Palu baru dilakukan berbagai upaya
mitigasi. Tetapi dengan kejadian seperti ini, maka pemerintah daerah harus siap
untuk mengantisipasi jika ada bencana,” ujarnya.
Pertemuan tertutup
berlangsung selama kurang lebih 45 menit di Istana Bogor. Ikut bersama Gubernur
Lukas, 20-an bupati/walikota, Ketua DPR Papua Yunus Wonda, Ketua Majelis Rakyat
Papua, Timotius Murib.
Ket foto: Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Ketua
DPRD Papua Yunus Woda, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib, dan
sejumlah bupati se-Tanah Papua saat memberikan keterangan pers (gbr 1) usai bertemu
Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat, 5/10 (gbr 2). Foto: Dok. Gusty Masan Raya
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!