SEKRETARIS Jenderal Partai
Nasional Demokrat (Nasdem), Johnny G Plate optimistis elektabilitas pasangan
calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan
semakin meningkat ke depannya.
Hal itu menyikapi
survei terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang
dirilis, Minggu (7/10/2018).
Survei itu
menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul atas kompetitornya,
Prabowo-Sandiaga pada enam bulan sebelum Pilpres 2019.
"Itu
memberikan gambaran bahwa masyarakat sudah paham programnya Pak Joko Widodo,
sudah merasakan program Pak Jokowi dan ingin tentu melanjutkan program yang
dirasa puas," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin
(8/10/2018).
Meski demikian,
kata dia, koalisi tak berpuas diri dengan hasil survei SMRC tersebut. Menurut
Johnny, koalisi justru akan semakin meningkatkan efektivitas dan intensitas
kampanye ke depannya.
"Perlu
kerja-kerja teknis berupa kampanye mikro ke seluruh Indonesia lebih gencar,
lebih efektif dan lebih rajin lagi. Saya kira itu yang memberikan gambaran
lebih, survei yang dilakukan ini adalah perkembangan baik," ujar Johnny.
Johnny meyakini
koalisi akan semakin fokus dan mengutamakan kampanye berbasis data-data untuk
mendongkrak elektabilitas pasangan.
Hal itu dinilainya
sesuai dengan arahan Jokowi untuk menjunjung kontestasi politik yang rasional.
"Terkait
dengan rekam jejak, terkait dengan intergritas, terkait dengan kerja nyata,
karya-karya, pengalaman yang sudah dilakukan dan secara khusus dengan program
kerja yang ingin ditawarkan bagi Indonesia untuk kepentingan Indonesia
2019-2024," kata dia.
Pada survei SMRC
itu, dalam simulasi dua pasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 60,4 persen.
Sementara itu Prabowo-Sandiaga sebesar 29,8 persen.
"Untuk
simulasi dua pasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,8
persen. Sementara 9,8 persen tidak menjawab," ujar Direktur Eksekutif SMRC
Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Ia menuturkan,
unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf didukung oleh tingginya elektabilitas
Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.
Adapun
elektabilitas cawapres, kata Djayadi, bila melihat elektabilitas simulasi kedua
pasangan yang tak jauh berbeda dengan simulasi capres, maka kehadiran cawapres
belum memiliki dampak besar kepada elektabilitas capres.
Selain itu,
tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga ditolong oleh kepuasan publik
kepada kinerja Jokowi.
Survei SMRC
dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan
multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan,
yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara. Adapun margin of
error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar
95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Sumber: Kompas.com, 8 Oktober
2018
Ket foto: Johnny G Plate.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!