Oleh
Franz Magnis-Suseno
Guru Besar Emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
ANGGOTA Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet
(kanan) memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya
di Kediaman Ratna Sarumpaet, Kawasan Bukit Duri, Jakarta, Rabu (3/10).
Ratna, oh Ratna!
Terima kasih, terima kasih! Di saat bangsa Indonesia diliputi rasa ngeri atas
ledakan kemarahan alam di Palu dan Donggala, di tengah-tengah memuncaknya
ketegangan pemilihan presiden dan pemilu beberapa bulan lagi, Ratna Sarumpaet
bersedia membuat bangsa Indonesia tersenyum rileks gembira, barangkali juga
sedikit nakal.
Dipukul apa tidak?
Operasi kecantikan:
wow? Lalu wajah serius Pak Prabowo Subianto dan senyuman manis asisten beliau,
Pak Fadli Zon. Teka-teki tentang apa yang sebenarnya terjadi? Harapan akan
suatu hoaks yang menyenangkan: bangsa Indonesia memerlukan satu-dua hari opera
slapstick di antara ketegangan dan keseriusan yang menjadi makanannya
sehari-hari.
Sebenarnya kok tak
masalah Mbak Ratna mau sedikit mempercantik diri di hari tua. Saya saja
sebenarnya ingin, hanya belum ada waktu (dan duit). Saya enggak mengerti,
keluarga kok begitu menakutkan sehingga Mbak Ratna merasa perlu menyembunyikan
operasi kecantikan. Keberatan apa keluarga dengan Mbak Ratna menjaga
penampilannya di hari tua?
Tetapi ya sudah.
Mbak Ratna memilih sedikit hoaks tentang dirinya sendiri. Menurut saya,
sebenarnya tak apalah itu. Hanyalah, yang sering membuat masalah adalah
konteksnya.
Lain kali,
sebaiknya konsultasi dulu dengan seorang sahabat mengenai rencana hoaks. Saya
saja heran membaca di salah satu Whatsapp bahwa Ratna dipukul babak belur di
dalam mobil. Waktu itu saya sudah merasa, memukul di dalam kesempitan suatu
mobil kok susah, lebih efektif tunggu sampai orangnya ke luar mobil, baru
pukul.
Tetapi yang
gawat-menyenangkan memang konteks lain: Mbak Ratna adalah anggota tim sukses
pemilihan presiden (pilpres) bagi Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga S Uno.
Begitu kedengaran
Mbak Ratna dikerjai orang, tentu yang dipikirkan adalah, itu mesti ada kaitan
dengan Mbak Ratna membantu Pak Prabowo. Jadi mesti dari lawan Pak Prabowo. Dari
orang yang benci-marah karena Mbak Ratna mendukung Prabowo. Jadi serius itu!
Kampanye beradab
Jelas juga, begitu
berita pemukulan itu muncul, Pak Prabowo tak bisa tidak muncul juga. Harus
berdiri di samping pendukungnya yang setia itu. Begitu juga Fadli Zon.
Lebih dari itu.
Kalau benar ada orang dipukul atau dikerasi karena menjadi anggota tim pembantu
Prabowo, atau tim sukses Presiden Joko Widodo, itu memang serius. Yang
membesarkan hati, dalam suasana pemanasan situasi pra-pilpres sampai sekarang
adalah bahwa kompetisi dan ketegangan kampanye —masih!— berlangsung dalam
suasana beradab, ya seperti seharusnya suatu kompetisi demokratis.
Kalau lalu ada
kekerasan, itu tidak boleh dibiarkan, itu perlu ditindak. Reaksi tim Prabowo
atas berita bahwa Mbak Ratna dihajar —dan kita melihat muka Mbak Ratna yang
memang, maaf ya Mbak, cukup mengerikan— sudah tepat. Itu tidak dapat dibiarkan
saja. Kita menginginkan kampanye yang bersih, beradab, tanpa kekerasan,
obyektif, berfokus pada kemajuan bangsa. Menghajar orang seperti Mbak Ratna
tidak boleh dianggap sepi.
Lha, belakangan
Mbak Ratna sadar juga bahwa ia kurang memperhatikan implikasi suatu hoaks kecil
(yang di luar konteks pilpres yang mendekat sebenarnya tak apa-apa). Tim
Prabowo seperti kecipratan juga (padahal reaksi mereka ya sudah semestinya).
Sekarang Ratna Sarumpaet malah harus keluar dari tim sukses (ya, memang, tidak
sukseslah hoaks itu).
Akhirnya, Mbak
Ratna, tidak perlu Anda terlalu menyesal! Belum ada yang rugi serius. Apa Pak
Prabowo akan berhasil menjadi presiden di 2019 atau tidak, tidak akan
terpengaruh oleh operasi kecantikan Mbak Ratna.
Dan Mbak Ratna
membuat bangsa Indonesia sebentar terangkat dari segala macam ketegangan yang
senantiasa, apalagi di saat ini, meliputinya. You gave us all a healthy laugh!
Harapan saya ada dua. Pertama, semoga Mbak Ratna tidak kehilangan semangatnya.
Kita masih perlu semangat garang-keras khas Sumatera Utara dari Mbak Ratna.
Yang kedua, semoga operasi kecantikan Mbak Ratna berhasil.
Sumber: Kompas, 6
Oktober 2018
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!