Headlines News :
Home » » Pastor Nicholas Strawn SVD: Rindu yang Tertunda

Pastor Nicholas Strawn SVD: Rindu yang Tertunda

Written By ansel-boto.blogspot.com on Wednesday, January 30, 2008 | 11:25 AM

Pastor Nicholas Strawn, SVD, pernah memendam rasa rindu. Seharusnya, rindu itu terobati pada 24 September 2007 saat imam kelahiran Iowa, AS, ini merayakan Ulang Tahun (Ultah) ke-73 bersama para pasien di Ruma Sakit (RS) Bukit Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Saat itu, Rosemary dan Tom Mulligan bisa hadir untuk ikut bersyukur dan membagi kebahagiaan bersama pasien. Dua ponakannya itu, jauh-jauh sudah merencanakan meninggalkan California, Amerika Serikat untuk terbang ke Lewoleba melalui Denpasar.

”Mereka sudah mengabarkan saya akan tiba 17 Oktober. Keduanya juga sudah mengajukan cuti enam bulan sebelumnya. Koper juga sudah siap. Eh, pas mau berangkat Rosemary jatuh sakit dan mesti opname empat hari. Ya, bapak dokter bilang tidak boleh keluar negeri sampai tahun depan. Itu rencana Tuhan,” cerita Pater Niko, pastor yang kini bertugas melayani pasien RS Bukit Lewoleba, Dekanat Lembata, Keuskupan Larantuka.

Pastor yang terlahir dari seorang petani jagung di Iowa, menuturkan, dua ponakan itu sedianya akan dibawa keliling Lembata. Pasalnya, mereka berada selama tiga minggu di pulau penghasil pastor dan imam itu. Termasuk Boto dan Lerek, dua paroki yang ia layani selama menjadi misionaris di Indonesia sejak ditahbiskan di Illinois, AS.

“Orang Lerek sudah siap menjemput dengan tari-tarian adat. Tuak dan siripinang juga sudah siap. Di Boto kita akan minum tuak di konok (tempurung kelapa). Tapi, mau bilang apa. Itu rencana Tuhan. Mudah-mudahan tahun ini mereka hadir,” kata imam lulusan Catholic University of California, AS ini.

Pater Niko Strawn SVD memulai tugasnya sebagai misionaris di Pulau Lembata pada Februari 1964. Ia masuk Indonesia pada Desember 1963. Kemudian, terus ke Ende dan dijemput rekan-rekan imam di SVD Ende. Ia kemudian diantar ke Larantuka untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Lembata.

Tiba di dermaga Lewoleba, Lembata, ia langsung dijemput dengan kuda untuk selanjutnya menuju Paroki Lerek. Setelah melayani umat di Lerek, ia pindah ke Boto. Oleh karena makin uzur, ia diperbantukan di RS Bukti Lewoleba. Ya, mudah-mudahan rasa rindunya bisa terobati dengan kehadiran dua ponakannya. Bukan begitu, Pastor. 
Ansel Deri
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger