KUPANG-Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti, Kolonel Inf Winston Pardamean Simanjuntak, mengatakan, TNI akan tetap membangun Markas Komando Resimen Militer (Korem) di Kabupaten Ende sekalipun ada penolakan.
“Rencana pembangunan Markas Korem di Pulau Flores yang berlokasi di Ende itu sudah mantap karena lokasinya cukup strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara,” kata Winston Pardamean Simanjuntak, yang dihubungi melalui telepon selular dari Kupang.
Kolonel Simanjuntak mengatakan, TNI memastikan pembangunan Markas Korem di Pulau Flores yang lokasinya di Ende setelah melewati serangkaian pertimbangan dan dukungan dari berbagai kalangan.
“Sosialisasi sudah dilakukan berkali-kali dan mendapat dukungan dari sebagian besar masyarakat Flores. Memang harus diakui untuk mendapatkan dukungan seluruh masyarakat tentu kegiatan sosialisasi harus terus berkelanjutan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kabupaten Ende, tepatnya Kecamatan Nangapanda menjadi pilihan utama lokasi pembangunan Markas Korem di Pulau Flores yang dipandang sangat strategis dari aspek pertahanan negara.
Selain letak Ende di tengah Pulau Flores dan telah didukung oleh infrastruktur pembangunan meskipun belum memadai, juga cukup strategis sebagai kawasan pertahanan negara dari kemungkinan invasi negara tetangga dan aksi terorisme.
“Memang ada pihak yang belum memahami konsep pertahanan negara di wilayah NTT yang berbatasan dengan negara tetangga. Karena itu, kami akan lebih sering menyosialisasikannya,” ujar Simanjuntak.
Ia menambahkan, rencana pembangunan Markas Korem di Ende juga telah didukung oleh masyarakat setempat yang menghibahkan 2.000 hektare lahan untuk kepentingan pertahanan negara. Dukungan tersebut erat kaitannya dengan kemanunggalan TNI dan masyarakat dalam mempersiapkan pertahanan negara di masa mendatang.
“Proses pembangunan fisik dijadwalkan tahun 2009, sekarang hanya sebatas pengukuran tanah atau masih tahap perencanaan. Tetap dilanjutkan pembangunannya karena masyarakat mendukung,” ujar perwira menengah TNI yang baru menjabat Danrem 161/Wirasakti sejak dua pekan lalu itu.
“Rencana pembangunan Markas Korem di Pulau Flores yang berlokasi di Ende itu sudah mantap karena lokasinya cukup strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara,” kata Winston Pardamean Simanjuntak, yang dihubungi melalui telepon selular dari Kupang.
Kolonel Simanjuntak mengatakan, TNI memastikan pembangunan Markas Korem di Pulau Flores yang lokasinya di Ende setelah melewati serangkaian pertimbangan dan dukungan dari berbagai kalangan.
“Sosialisasi sudah dilakukan berkali-kali dan mendapat dukungan dari sebagian besar masyarakat Flores. Memang harus diakui untuk mendapatkan dukungan seluruh masyarakat tentu kegiatan sosialisasi harus terus berkelanjutan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kabupaten Ende, tepatnya Kecamatan Nangapanda menjadi pilihan utama lokasi pembangunan Markas Korem di Pulau Flores yang dipandang sangat strategis dari aspek pertahanan negara.
Selain letak Ende di tengah Pulau Flores dan telah didukung oleh infrastruktur pembangunan meskipun belum memadai, juga cukup strategis sebagai kawasan pertahanan negara dari kemungkinan invasi negara tetangga dan aksi terorisme.
“Memang ada pihak yang belum memahami konsep pertahanan negara di wilayah NTT yang berbatasan dengan negara tetangga. Karena itu, kami akan lebih sering menyosialisasikannya,” ujar Simanjuntak.
Ia menambahkan, rencana pembangunan Markas Korem di Ende juga telah didukung oleh masyarakat setempat yang menghibahkan 2.000 hektare lahan untuk kepentingan pertahanan negara. Dukungan tersebut erat kaitannya dengan kemanunggalan TNI dan masyarakat dalam mempersiapkan pertahanan negara di masa mendatang.
“Proses pembangunan fisik dijadwalkan tahun 2009, sekarang hanya sebatas pengukuran tanah atau masih tahap perencanaan. Tetap dilanjutkan pembangunannya karena masyarakat mendukung,” ujar perwira menengah TNI yang baru menjabat Danrem 161/Wirasakti sejak dua pekan lalu itu.
Sumber: Antara, 5 Februari 2008
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!