Maut menjemput David Eduard Oematan, anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, kemarin (31/10). Pria 66 tahun itu tewas saat diterapi tukang pijat bernama Susan di Hotel Bali, Jalan Peneleh. Dugaan polisi, David meninggal karena serangan jantung, overdosis, atau sebab lain.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian menunjukkan, David yang wakil rakyat dari Partai Golkar tersebut berkunjung ke Surabaya terkait dengan kinerja satpol PP sejak Senin lalu (27/10). Rombongan wakil rakyat dari NTT itu menginap di Hotel Bali. Sekitar pukul 01.00 kemarin (31/10), David minta dipanggilkan tukang pijat. Seorang pemijat bernama Susan pun datang ke kamar 125, tempat David menginap.
Susan mengaku cuma memijat tamu hotel tersebut. Perempuan berusia 44 tahun itu juga menyatakan kaget mengapa David meninggal setelah dipijat sekitar 20 menit. Pemijat berkulit kuning tersebut memastikan, si tamu tidak minum obat apa pun. Hanya, David sempat terlihat batuk-batuk dan memegangi dadanya tanda kesakitan.
Karena khawatir, Susan lantas keluar kamar. Dia memanggil rekan David, Akris Falo, ke kamar. Dia melihat David sedang menahan sakit. Akris lantas menelepon rumah sakit terdekat. Dia meminta salah seorang dokter jaga untuk langsung meluncur ke lokasi kejadian. Begitu dokter datang, David sudah mengembuskan napas terakhir.
Petugas dari Polsek Gubeng lalu tiba dan mengevakuasi David. Jenazahnya dibawa ke kamar mayat RSU dr Soetomo. Di sana beberapa sanak saudara David yang tinggal di Sidoarjo berdatangan. Salah seorang anggota keluarga yang menolak namanya dikorankan mengatakan, David memang memiliki sejarah sakit jantung. Sakit itu sudah lama dia derita.
Wakapolsek Genteng Iptu Sugimin membenarkan adanya upaya penyelamatan David sebelum meninggal. "Tapi terlambat karena korban lebih dulu meninggal," kata Sugimin yang memimpin evakuasi.
Hingga kemarin, penyebab pasti kematian korban masih ditelusuri polisi. Sebab, ada sejumlah kemungkinan terkait dengan penyebab tewasnya David di kamar hotel tersebut. Mulai dugaan overdosis, serangan penyakit jantung, dan beberapa penyebab lain. Polisi yang mengajukan visum luar memastikan bahwa tidak ada tanda penganiayaan di tubuh korban. Karena itu, kemungkinan David tewas karena dibunuh sudah pasti tidak benar. (aga/fid/roz)
Sumber: Jawa Pos, 1 November 2008
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!