Resensi: Dinamika Politik Indonesia

Oleh Ansel Deri

Peresensi adalah penulis lepas,
tinggal di Jakarta

KETIKA George Walker Bush menjabat Presiden Amerika Serikat (AS), berbagai kebijakan luar negeri AS dikritik Loch K Johnson dalam bukunya, Seven Sins of American Foreign Policy. Guru besar University of Georgia, AS, itu menyebut Presiden Bush melakukan tujuh dosa politik dalam kebijakan luar negeri.

Di Indonesia, politik pun menjadi lahan yang (senantiasa) seksi. Para analis, terutama politik, demokrasi, HAM, dan lain-lain, kian peduli mengamati dinamika yang terjadi dalam kehidupan politik dan demokrasi. Kemudian menurunkan analisa-analisa bernas sebagai sumbangsihnya dalam ikut merawat dan membesarkan politik dan demokrasi dalam negeri.

Demokrasi Pilihan Aku: Warna-warni Politik Kita karya M. Alfan Alfian merekam sekilas perjalanan demokrasi Indonesia. Melalui buku ini, penulis menuangkan pemikiran terkait demokrasi, etika politik, ekonomi politik, agama, dan politik.

Upaya menerbitkan artikel-artikel lepas M. Alfan Alfian berawal dari kongko-kongko bersama rekan-rekan kuliahnya di Kota Malang. Mereka berdiskusi menyoroti topik demokrasi, partai politik, pemilu, dan kesejahteraan rakyat. Pemikiran-pemikiran itu pernah dipublikasikan di berbagai surat kabar nasional dan lokal serta majalah-majalah besar.

Artikel-artikel yang ditulis M. Alfan Alfian memberikan perspektif baru dan mampu menenteramkan siapapun yang membacanya. Meskipun kritis dan sedikit terlihat marah dalam merespon perilaku para elit politik, namun tetap disampaikan dengan cara yang santun. Hal ini semakin menegaskan sikap dasarnya yang memang low profile.

Sebagai seorang pemikir muda yang mempunyai latar belakang aktivis dan hingga kini masih mampu mengartikulasikan apa yang dilihatnya, ini menunjukkan bahwa ia masih konsisten dalam turut memajukan peradaban perpolitikan Indonesia melalui analisanya di berbagai surat kabar dan majalah terkemuka.

Judul Demokrasi Pilihan Aku bukan sekadar show, namun ada pesan lain. Yakni, mengupas bagaimana demokrasi dioperasionalkan. Tatkala membicarakan pemilihan umum maupun kepala daerah, harus tetap bersendikan pada demokrasi agar prosesnya tetap memiliki legitimasi di hati rakyat. Demikian pula manakala dia membicarakan sebuah ideologi maka proses perdebatannya harus tetap menitikberatkan pada kesepakatan awalnya. Bahwa negara ini dilahirkan melalui proses demokrasi yang panjang (hal. vii).

Hemat saya buku ini sangat menarik bagi siapa saja yang masih terus mengamati dinamika politik dan demokrasi tanah air. Khusus para politisi, buku ini bisa jadi modal untuk mempersiapkan diri menyongsong era baru dinamika politik yang saat ini sedang berkembang. Juga bisa memberikan “kesadaran” hak politik sebagai warga yang bernegara.

Sumber: KORAN JAKARTA, 18 Agustus 2009

Judul : Demokrasi Pilihan Aku – Warna-warni Politik Kita
Penulis : M. Alfan Alian
Penerbit : In-Trans Publishing Malang
Terbit : Juli 2009
Tebal : 340
Harga : -