Tanah longsor di Dusun Lagadoni, Desa Leworaja, Kecamatan Wulandoni, Lembata, Rabu (28/10/2009) sekitar pukul 10.00 Wita, menutup rumah Samsun Jumad. Samsun dan beberapa tetangganya meninggalkan rumah menyelamatkan diri di rumah tetangga.
Anggota DPRD Lembata, Anton Gelat, bersama rekannya Hasan Baha, Abdul Rahman, dan Wakil Ketua Dewan, Hyasintus Burin, Sabtu (31/10/2009), meninjau lokasi bencana di pantai selatan Kota Lewoleba, atau sekitar 60 km dari Lewoleba tersebut.
Saat kejadian, jelas Anton Gelat kepada Pos Kupang di Lewoleba, Sabtu (31/10/2009) malam, istri Samsun berangkat ke pasar. Sedangkan Samsun berada di dalam rumah semi permanen itu. Samsun nyaris tewas tertimbun batu dan tanah putih. Ketika mendengar bunyi gemuruh disertai runtuhnya batu dan tanah putih dari atas bukit, Samsun lari ke pantai menyelamatkan diri.
Longsor yang terjadi di puncak kemarau ini juga mengancam 10 KK (kepala keluarga) atau sekitar 60-an jiwa yang berada di sekitar lokasi kejadian. Sudah lima malam mereka mengungsi ke rumah keluarga dan sahabat kenalan di kampung itu menyelamatkan diri mengantisipasi musibah.
Longsor ini juga merobohkan satu bak air minum bersih dan terputusnya jaringan pipa air bersih ke dua desa tetangga. Total kerugian ditaksasi mencapai Rp 50 juta, terdiri dari bak air sekitar Rp 30 juta dan rumah milik Samsun diperkirakan sekitar Rp 20 juta.
Anton mengatakan, warga sepakat pindah dari lokasi bencana ke Onga. Lokasi ini relatif nyaman untuk pemukiman kembali. "Mereka minta Dinas Pekerjaan Umum Lembata segera turun ke lokasi membantu mereka mengatasi masalah air bersih. Robohnya baik air dan putusnya jaringan pipa menyebabkan warga konsumsi air payau yang terasa asin," tutur Anton.
Anton mengatakan, Dusun Lagadoni berada di pinggir tebing, bagian bawahnya berbatasan dengan pantai selatan Lembata. Letak dusun seperti ini sangat membahayakan keselamatan warga. Longsor ini terjadi kemungkinan karena patahan bukit yang mengancam rumah-rumah warga berjarak sekitar 70-an meter di lereng bukit.
"Tekstur tanah putih gampang rubuh, sementara batu-batu tampak menggantung di pinggir-pinggir bukit, sewaktu-waktu menimpa penduduk yang berdomisili di sekitarnya," tutur Anton.
Menurut penuturan warga setempat, kata Anton, longsor itu berlangsung sangat cepat. Tak ada barang di dalam rumah milik Samsun yang berhasil diselamatkan. "Tak ada korban jiwa. Pak Samsun dengar gemuruh langsung lari keluar dari dalam rumahnya selamatkan diri," kata Anton.
Anton menambahkan, warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi longsor harus segera dipindahkan. Musim hujan segera tiba, longsor lebih besar diperkirakan bakal terjadi lagi. "Posisi pemukiman penduduk berada di pinggir tebing berbatasan dengan laut. Kita sarankan kepada warga supaya menjauh dari lokasi kejadian karena sangat berbahaya. Sewaktu-waktu longsor terjadi," tandas anggota Dewan dari Partai Demokrat ini. (ius)
Ket foto: Anton Gelat, anggota DPRD Lembata dari Partai Demokrat.
Sumber: Pos Kupang, 2 November 2009
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!