Headlines News :
Home » » Tarsisia Hany Chandra: Dari Hotel ke Gedung Dewan

Tarsisia Hany Chandra: Dari Hotel ke Gedung Dewan

Written By ansel-boto.blogspot.com on Thursday, March 18, 2010 | 12:11 PM

Perempuan satu ini adalah alumna Sekolah Demokrasi Lewoleba, Lembata, NTT Angkatan Kedua. Sudah sekitar 13 tahun ia menggeluti dunia perhotelan. Namun ternyata, penghasilan tinggi yang ia terima dari dunia itu, membuatnya merasa hidup tidak alami.

Setelah terpilih menjadi anggota DPRD Lembata periode 2009-2014, ia berharap bisa menularkan pengetahuan dan pengalamannya dalam membuat kebijakan publik di Lembata. Ia adalah Tarsisia Hany Chandra (39).

Warung makan yang berada di daerah Rayuan Kelapa, tepat di belakang Masjid Lewoleba itu dipadati kendaraan bermotor. Warung itu dibangun di atas tanah seluas 15 x 20 m. Sejumlah pengunjung tampak sedang asyik makan siang dan minum es teh guna mengusir gerah di siang itu.

Warung bernama "Berkat Lomblen" ditulis di atas sebuah belahan kayu dengan cat berwarna hitam di bagian bawah dan putih di bagian atasnya. Dinding bambu juga dicat hitam dan putih entah bermakna apa.

Di sisi kiri dan kanan warung itu kotak-kotak nasi itu tersusun rapi. Sesekali, beberapa karyawan terlihat sibuk mengambil kotak nasi guna melayani pesanan konsumen dalam jumlah puluhan bahkan ratusan.

Saat saya temui 5 April lalu, Hany, sang pemilik warung, itu tengah membersihkan meja dari sisa-sisa makanan dan air minum. Suaminya, Hendrikus Roostianto Hadi, juga sedang asyik melipat kotak nasi sambil sesekali menyapa tamu yang datang untuk makan siang.

Perempuan beranak dua ini langsung meminta salah seorang karyawannya untuk mengantarkan segelas es teh di ebang (pondok berbentuk panggung, beratapkan rumput alang-alang) yang berada tepat di depan warung itu. Tempat yang enak untuk berbincang. Ada dua perempuan yang terpilih menjadi anggota DPRD Lembata periode 2009-2014.

Selain putri Bupati Lembata Drs. Andreas Duli Manuk, Erni Manuk, dari Partai PDIP, Hany terpilih menjadi anggota DPRD melalui Partai Kasih Demokrasi (PKD). Dalam proses rekapitulasi di tingkat Kabupaten Lembata, caleg nomor urut satu Daerah Pemilihan Lembata Satu yang meliputi Kecamatan Nubatukan, Ile Ape, dan Ile Ape Timur lolos ini dengan total suara 648 dari angka bilangan pembagi pemilih (BPP) 2269.

Hany menjelaskan, "Basis kekuatan ada di kelompok yang saya bentuk. Selain mendapat suara dari kelompok, ada banyak suara dari tempat-tempat yang tidak saya datangi. Ini penyelenggaraan Tuhan."

Hany mengaku terdorong untuk menjadi anggota DPRD, setelah mengikuti program Sekolah Demokrasi. Ia bersyukur, karena bisa mempelajari banyak hal seperti kebijakan publik. Padahal, sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya untuk berurusan dengan politik.

"Karena pengetahuan yang saya peroleh di Sekolah Demokrasi, saya memberanikan diri untuk maju, selain faktor pengabdian yang tulus buat Lembata," ujar Hany.

Bili Baon, warga Eropaun, Kelurahan Lewoleba Barat mengaku memilih Hany karena sifat sosialnya dan kepandaiannya membangun hubungan dengan masyarakat, supel dan sederhana. Namun Hany tidak menyangka jika sikap alamiahnya itu membuat banyak orang memilihnya.

"Saya sendiri tidak tahu kalau saya pernah berjasa dengan masyarakat. Yang saya tahu, bantuan yang saya berikan berupa pinjaman sedikit uang kepada teman-teman, itu murni karena melihat mereka amat membutuhkan. Ini saya lakukan jauh sebelum saya mencalonkan diri sebagai caleg," ujar Hany.

Selama kampanye, ia memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa turut berpartisipasi dan menggunakan hak pilih dengan cerdas. Ia pun lantas membentuk kelompok arisan beranggotakan pria dan wanita dewasa, di beberapa titik di dapilnya.

"Ini tidak butuh dana banyak. Arisan Rp.20 ribu, sedangkan iuran Rp.1000. Saya tambahkan Rp 200-300 ribu sebagai modal untuk simpan pinjam mereka. Dananya berasal dari kantong saya pribadi," Hany menambahkan.

Setelah sekian lama berkecimpung dalam dunia pariwisata, Hany mengaku akan memperjuangkan sejumlah infrastruktur objek-objek wisata di Lembata. Ia menilai industri pariwisata di Lembata perlu digerakkan dengan menyediakan jasa tour and travel bagi wisatawan.

Ia menyayangkan, meski telah ada langkah maju dengan digelarnya event tahunan berskala internasional, Sail Indonesia, sampai saat ini belum ada paket tour and travel yang memanjakan wisatawan dengan informasi dan akomodasi transportasi menuju objek-objek wisata di Lembata.

Ia juga menyatakan, di DPRD Lembata nanti dirinya akan mendorong anggaran pro-publik, dengan mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan melalui koperasi simpan pinjam.

Sebelum melangkahkan kaki ke DPRD Lembata, ibu dari Alexandra Maheswari (8) dan Benediktus Anjelo Kristanto (4,5) berpengalaman selama lima tahun menjadi MICE (Meeting Incentive Conference and Exhibition) Manager di Hotel berbintang lima Bintang Lagoon Resort; Guess Relation Business Centre Officer di hotel Grand Hyatt Bali selama 5 tahun; dan tiga tahun di Batam View Beach Resort sebagai Business Centre Manager.

Tetapi, ternyata, materi yang diterima tidak selalu membuatnya bahagia. Menurutnya, pekerjaan dengan penghasilan di atas rata-rata itu membuatnya tidak dapat menjalani kehidupan yang alamiah dan jauh dari kesan kekeluargaan. Pengetahuan dan pengalaman selama di negeri orang ingin ditularkannya dalam pembuatan kebijakan publik Lembata. (Alexander Taum, Lembata)
Sumber: www.blogs.nimd.org
Ket foto: Tarsisia Hany Chandra, anggota DPRD Lembata 2009-2014
SEBARKAN ARTIKEL INI :

1 comment:

  1. Muda-mudahan semua niat baik itu bisa terrealisasikan dala periode di mana Hany manjabat,karena Lembata sejak otonomi,memang semakin maju,contohnya,penderita HIV Aids,dan masi banyak lagi,Sementara Produk Wisata alam yang sangat menjanjikan itu, masi belum tersentuh ole pejabat terkait. Maka saya sangat bangga dan setuju dengan apa yang Hany inginkan. Semoga bisa berjalan mulus.

    ReplyDelete

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger