Headlines News :
Home » » Melchias Markus Mekeng Bapa: Perjuangkan Peningkatan Trans Flores

Melchias Markus Mekeng Bapa: Perjuangkan Peningkatan Trans Flores

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, October 11, 2010 | 1:57 PM

Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) patut berbangga karena salah satu putra daerahnya terpilih menjadi Ketua Badan Anggaran DPR-RI periode 2010-2014. Dia adalah Melchias Markus Mekeng Bapa, anggota DPR-RI asal Maumere-NTT. Apa yang akan dilakukan Melky untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah asalnya? Wartawan Pos Kupang, OMDSMY Novemy Leo mewawancarainya di Jakarta, Rabu (6/10/2010). Berikut petikan wawancara tersebut.

Bagaimana perasaan Anda ketika terpilih menjadi Ketua Badan Anggaran DPR RI?
Saya bersyukur kepada Tuhankarena semua ini terjadi atas karunia-Nya. Terima kasih juga kepada keluarga, rekan, masyarakat dan semua pihak yang mendukung saya selama ini. Tentunya ada perasaan bangga dan di balik kebanggaan itu ada tugas yang lebih berat yang akan saya jalani dan selesaikan dengan bantuan semua pihak.

Faktor apa yang membuat Anda dipercaya menjadi Ketua Banggar DPR-RI?
Faktor dari dalam dan luar diri. Selama ini, saya komitmen dan konsisten dalam menjalankan tugas dan tangung jawab yang dibebankan kepada saya sebagai anggota DPR-RI. Selain itu, saya juga membekali diri dengan meningkatkan kemampuan intelektual. Dan tentu juga karena saya membina hubungan yang baik dengan kerabat, relasi, mitra saya selama ini. Masyarakat tentu melihat kemampuan setiap anggota DPR.

Selama ini NTT kurang tersentuh pembangunan. Apa sebabnya?
Banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya karena para investor melihat bahwa wilayah NTT belum menjadi daerah tujuan investasi, tujuan pariwisata. Karena itu, investor ragu menanamkan modalnya di NTT. Akibatnya, pertumbuhan perekonomian masyarakat dan daerah NTT tidak bisa berjalan cepat seperti di daerah lain. Di negara atau daerah mana pun di dunia ini, pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan erat dengan investasi. Investasi di tanah air belum merata. Sebesar 80 persen investasi terjadi di kawasan Jawa, sisanya sebesar 20 persen, tersebar di berbagai daerah, dan yang terbesar di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara kawasan Maluku, Flores, Nusa Tenggara, termasuk Papua, masih sangat minim.

Lalu apa yang harus dilakukan agar NTT bisa menjadi daerah tujuan investasi?
Menurut hemat saya, hal utama yang harus dilakukan yakni pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Seperti penyediaan infrastruktur jalan raya, air bersih dan listrik. Tiga hal itu harus dipenuhi sebagai modal untuk menarik minat investor ke NTT sehingga masyarakat dan daerah NTT bisa keluar dari kemiskinan. Apalagi NTT punya banyak potensi untuk dikembangkan.

Seperti apa potensi itu?
Wah. NTT, khususnya wilayah Flores punya potensi yang besar untuk menarik minat investor. Potensi sumber daya alamnya, hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan juga potensi pariwisata budaya, alam, religius dan lainnya. Itulah modal kita. Namun selama ini potensi itu belum dikelola secara tepat dan benar lantaran kendala minimnya infrastruktur di daerah. Karena itulah kita butuh campur tangan investor dan dana dari APBN (pusat).

Apa hubungan antara potensi, kebutuhan dasar masyarakay dan investasi?
Bayangkan saja, berbagai kemudahan yang bisa dicapai jika infrastruktur sudah memadai. Kondisi jalan raya ke sentra sentra produksi bagus, air bersih tersedia dan listrik masuk ke seluruh desa. Maka perekonomian di NTT akan hidup, investor akan datang, potensi yang ada bisa dikelola dengan tepat dan benar. Alhasil, daya beli masyarakat akan meningkat, maka makmur dan sejahteralah rakyat NTT.

Pemerintah pusat terkesan kurang memperhatikan NTT. Mengapa?
DAU dan DAK kita sedikit sehingga pembangunan belum maksimal dilakukan. Paling dana yang ada hanya bisa dipergunakan untuk tambal sulam dan hasilnya tidak maksimal. Daerah tidak punya kemampuan keuangan yang besar sehingga butuh intevensi dana dari pusat dan juga dari investor. Selama ini, banyak orang NTT yang duduk di DPR namun tidak ada yang duduk di Banggar sehingga belum maksimal memperjuangkan dana untuk NTT. Tapi sekarang, ada sekitar sembilan putra daerah NTT di Banggar, dan saya sendiri menempati posisi ketua Banggar. Tentu kondisi ini menjadi suatu peluang bahwa ke depan daerah dan masyarakat NTT bisa mendapatkan dana lebih banyak dari pusat untuk pembangunan infrastrukturnya. Dan, saya akan perjuangan dana dari pusat untuk NTT.

Hal apa saja yang Anda perjuangkan untuk NTT?
Ada tiga perjuangan saya, yakni akses jalan raya khususnya trans Flores, air bersih dan listrik. Namun tahap awal, saya akan memperjuangkan peningkatan pembangunan ruas jalan trans Flores. Ruas jalan ini membentang pada tujuh kabupaten dari ujung barat Flores hingga ujung timur Flores, yakni dari Manggarai Barat sampai Flores Timur.

Mengapa trans Flores jadi prioritas?
Karena dengan tersedianya jalan yang memadai, maka memudahkan akses tranportasi, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, pariwisata, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, bagi masyarakat kabupaten Flores-NTT juga masyarakat luar. Hasil-hasil bumi dari Flores bisa mudah dialihkan ke daerah, bahkan propinsi lainnya. Orang mudah masuk keluar ke wilayah Flores-NTT.

Anda mampu merealisasikan perjuangan itu?
Mengapa tidak? Untuk suatu tujuan yang baik dengan kewenangan yang ada, plus dukungan dana yang cukup serta dukungan masyarakat dan semua pihak, maka perjuangan itu bisa tercapai. Saat ini, saya sebagai salah satu wakil rakyat dari NTT telah duduk di badan anggaran dan saya akan berusaha memperjuangkan itu.

Saya sudah bicara dengan Kementrian PU dan sedang dilakukan kajian ke Flores untuk memastikan bahwa trans Flores masuk dalam kategori trans nasional. Dengan demikian, program peningkatan pembangunan trans Flores bisa masuk ke rencana pembangunan sarana nasional dengan intevensi dana APBN. Dana yang dibutuhkan ratusan miliar dan jika disetujui maka dana akan diberikan secara bertahap hingga terselesainya pembangunan dimaksud. Tahun 2011-2012 sudah bisa dimulai.

Lalu bagaimana dengan air bersih dan listrik yang masih menjadi keluhan warga NTT?
Maksimalnya kuantitas dan kualitas produksi SDA dipengaruhi juga oleh ketersediaan air bersih. Namun, di NTT, jangankan untuk menyirami kebun, air bersih untuk kebutuhan sehari-hari saja masih susah. Ditambah kondisi daerah anomali, dengan curah hujan hanya tiga bulan saja, maka air baku di NTT sangat terbatas. Kondisi ini juga diperkuat dengan struktur geologi di Propinsi NTT yang umumnya tersusun dari batuan muda dengan karakteristik batuan karang yang memiliki porositas yang tinggi sehingga tidak dapat menyimpan air. Untuk mengatasi terbatasnya sumber air baku ini, maka perlu dibuatkan embung-embung. Hal ini jelas berimplikasi pada biaya yang besar sehingga menjadi perjuangan saya. Tahap awal, waduk sudah dibangun di Maumere.

Untuk listrik, bagaimana?
PLN sebagai sebuah bisnis harus profitable and sustainable sehingga dapat menjamin layanan energi listrik yang cukup bagi rakyat Indonesia, termasuk rakyat NTT. Propinsi NTT cukup banyak memiliki potensi kelistrikan yang bisa dikelola dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri. Ropa, salah satu pembangunan kelistrikan di Flores yang harus dipercepat sehingga bisa mencukupi kebutuhan listrik di wilayah Flores.

Anda tidak khawatir dinilai hanya memperjuangkan kepentingan daerah asal Anda?
Saya kira tidak. Karena prinsip memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan daerah asal itu adalah suatu amanah, sumpah jabatan yang diucapkan setiap wakil rakyat saat dilantik. Tentu saja, saya pun harus melaksanakan sumpah jabatan itu. Saya harus berusaha memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan daerah pemilihan saya, NTT.

Apa harapan Anda kepada pejabat di NTT?
Pejabat di NTT jangan mencanangkan sesuatu program yang muluk-muluk, hanya untuk mencari nilai populis tanpa ada follow up ke setiap wilayah. Buatlah program yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar bagi rakyat banyak. DPRD pun hendaknya bisa mengkritisi program pemerintah yang tidak mendukung kebutuhan rakyat dan mendukung setiap program pemerintah yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ingin Punya Kebun di Sikka

Lahir dari keluarga politisi, membuat jiwa dan semangat politik Melchias Markus Mekeng-Bapa mulai terbentuk sejak kecil.

Ayahnya, Josep Blasius Bapa, malang melintang di dunia politis sejak tahun 1970-an. Apalagi sejak kecil Melky sudah sering melihat masyarakat di daerahnya masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.

Itulah yang menginspirasi Melky, panggilan akrab suami dari Maria Laurentia Widyana Soehadi ini, untuk menjadi wakil rakyat. Tak heran berbagai upaya melalui pendidikan formal, informal, kursus pelatihan, di dalam dan luar negeri dilahap habis ayah dari Petrus Hadi Satria Bapa, Raphael Ananda Perkasa dan Daniel Putra Gemilang, hanya untuk meningkatkan kualitas diri hingga mampu mengantarnya ke kursi DPR-RI.

"Saya ingin mengabdi buat rakyat Indonesia umumnya, dan untuk rakyat Sikka dan NTT pada khususnya.

Perjuangan masih panjang, banyak hal yang masih harus saya lakukan untuk rakyat dan saya membutuhkan dukungan dari semua pihak," kata Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Sikka-NTT, di ruang kerjanya di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (6/10/2010) siang.

Meski sibuk dengan berbagai kegiatan politik dan bisnisnya sebagai Chairman Mesana Group dan Chairman EMCO Group. Namun anggota DPR-RI dua periode ini tetap meluangkan waktu untuk keluarga dan hobby olahraga fitnessnya di rumah. Lelaki yang suka sekali berkumpul dengan keluarga besarnya ini menyadari bahwa dia tidak akan selamanya berkiprah di dunia politik.

"Saya ingin sekali punya kebun di daerah saya, untuk saya tanami jambu mente," kata pria yang pernah menjadi delegasi untuk kerja sama parlemen dunia ke Moscow, Rusia, delegasi Pansus Pajak ke AS dan delegasi Konperensi FAO di Roma, Italia ini. (novemy leo)

Biofil:
Nama : Melchias Markus Mekeng Bapa
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Jakarta, 8 Desember 1963
Agama : Katolik

Pekerjaan
Ketua Badan Anggaran DPR-RI
Chairman Mesana Group
Chairman EMCO Group

Pendidikan Formal
1970 - 1976 : SD Regina Pacis (Jakarta)
1976 - 1979 : SMP Regina Pacis (Jakarta)
1979 - 1982 : SMA Regina Pacis (Jakarta)
1982 - 1987 : De La Salle University, Metro Manila,
Jurusan Manajemen Keuangan; Philipina
2010 : Sedang menempuh Program Magister Hukum Bisnis
Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung

Aktivitas Politik:
1. Bendahara Fraksi Utusan Daerah MPR-RI, Periode 2001 -2003
2. Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bidang Ekuin
3. Ketua Pansus Undang - Undang Perpajakan DPR RI
4. Wakil Ketua Panja Reksadana DPR RI
5. Anggota Tim Privatisasi DPR RI
6. Anggota Tim Penyelesaian BLBI DPR RI
7. Anggota Pansus Lembaga Pembiayaan Ekspor DPR RI
8. Anggota Panja Penerimaan Negara berupa Dividen DPR RI
9. Anggota Pansus Bank Century DPR RI
10. Ketua Panitia Kerja Pajak DPR RI
11. Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI (2009-2010)
12. Ketua Badan Anggaran DPR RI (2010-2014)
Sumber: Pos Kupang, 11 Oktober 2010
Ket foto: Melchias Mekeng bersama Dirjen Pajak Tjiptardjo sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu, 7/4 lalu
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger