Headlines News :
Home » » Herman Loli Wutun: Lembata Contoh Koperasi Modern

Herman Loli Wutun: Lembata Contoh Koperasi Modern

Written By ansel-boto.blogspot.com on Wednesday, October 06, 2010 | 12:21 PM

Lembata bisa menjadi contoh kabupaten koperasi moderen di Indonesia. Untuk itu, prasarana pendukung seperti jalan dan jembatan harus dibangun agar akses pelayanan koperasi lebih lancar.

Pendapat itu diungkapkan Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Indonesia, Herman Loli Wutun di Lembata belum lama ini. Ia mengemukakan itu pada Seminar Sehari tentang Koperasi Tumbuh Menjadi Ekonomi Rakyat, Lahir dari Sebuah Inisiatif Rakyat Lembata. Seminar ini berlansung di Aula Koperasi Ankara, Kabupaten Lembata di Lewoleba.

Dikatakannya, bila mau membangun Lembata jadi kabupaten modern, yang harus didahulukan adalah jalan dan jembatan. Dua hal itu merupakan infrastruktur yang paling vital dalam mendukung koperasi agar berkembang maju.

Kalau Lembata ingin jadi kabupaten koperasi, lanjut dia, maka rakyat lembata harus menitipkan suara pada DPRD Lembata agar menganggarkan dana 50 persen dari APBD yang ada.

Dana itu, katanya, dimanfaatkan untuk membangun jalan dan jembatan. Sebab jalan dan jembatan dibutuhkan oleh koperasi untuk melayani anggota koperasi yang tersebar di desa-desa, di kampung-kampung.

Saat ini, lanjut dia, jalan yang layak digunakan di Kabupaten Lembata hanya 12 kilometer yang menghabiskan dana Rp 17 miliar lebih. Padahal kabupaten ini membutuhkan jalan yang harus dibangun sepanjang 630 km lebih.

Malah ini, lanjut dia, harus dipecahkan bersama, terutama oleh anggota DPRD Lembata. Bila malasah jalan itu tidak dipecahkan, maka tekad menjadikan Lembata sebagai kabupaten koperasi, agaknya sulit terwujud.

Loli Wutun juga menyarankan agar banyak bantuan yang diberikan dari pusat diantaranya dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) serta lainnya, harus dijadikan sebagai modal investasi untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) Lembata.

Dari dana itu, kata Loli Wutun bisa dijadikan sebagai modal investasi untuk menghasilkan PAD sebanyak-banyaknya. Bila PAD besar maka bisa dimanfaatan untuk membangun jalan yang menghubungkan desa dengan kota.

Bila jalan semakin baik, tentu PAD akan bertambah, daya beli masyarakat pun semakin baik. Jika demikian, maka investor akan datang, ekonomi akan tumbuh dan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.
Sumber: Pos Kupang, 6 Oktober 2010
Ket foto: Herman Wutun

SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger