Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Poltak Sitompul, SH mengaku selalu menggenggam tangan Tuhan dalam merenda hari dalam menunaikan aktivitas pokoknya. Pelajaran hidup yang selalu ia pegang itu diperoleh dari orangtuanya, Humala Sitompul dan Surtani Panggabean.
“Dalam menghadapi siapa saja, saya tak pernah merasa takut karena sudah menggenggam tangan Tuhan. Dari dulu ibu dan bapa mengingatkan saya agar selalu mendekatkan diri dengan Tuhan dalam doa sebelum dan sesudah bekerja,” ujar Ruhut Sitompul di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, awal Oktober lalu.
Pemeran Poltak, si raja minyak dari Medan dalam serial sinetron Gerhana, ini, mengaku Tuhan begitu baik padanya. Warga jemaat Mawar Saron ini sadar karena prestasi yang diraih dalam hidup merupakan berkat dan kebaikan Tuhan atas keluarganya. Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan pengalaman ia sharingkan kepada orang lain.
Saat berkampanye untuk jadi anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara 3, ia berdoa memohon kepada Tuhan agar meraih suara terbanyak. Nyatanya, doa anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu terkabul.
“Sebagai umat beriman, saya percaya sukses yang saya raih semata-mata karena menggenggam tangan Tuhan. Sungguh saya mengalami Tuhan menyertai usaha dan rencana saya karena menggenggam tangan-Nya,” kata Ruhut, yang turut pemain dalam film Kejar Kusnadi, ini.
Meski demikian, kadang umat Tuhan selalu mendapat cobaan dalam hidup. Misalnya, cobaan yang dialami warga HKBP Ciketing, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Sebagai wakil rakyat, ia dengan caranya sendiri melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar ada jalan keluar.
Relasi antarumat beragama, kata Ruhut, menjadi modal sosial atau kapital dalam membangun Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera lahir-batin. Setelah kembali dari Jerusalem usai ziarah rohani bulan lalu, Ruhut merindukan agar umat beragama hidup berdampingan secara damai dan bergandengan tangan dengan pemerintah membangun bangsa dan negara.
“Di Jerusalem umat Islam, Kristen, Jahudi, dan agama-agama lain hidup damai. Tempat-tempat ibadah juga dibangun berdampingan. Saya pikir relasi antarumat beragama seperti ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi umat beragama di Indonesia yang begitu heterogen etnis, suku, dan agamanya untuk membumikan toleransi dan pluralisme. Jika itu berhasil, betapa indahnya wajah Indonesia,” kata Ruhut.
Sebagai anggota DPR, aktivis politik, publik figur, dan anak Tuhan, ia selalu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam berbuat baik pun bukan berarti bebas tantangan. “Saya pernah dicap kafir dan diancam untuk dibunuh. Namun, saya tidak takut dan tetap menggenggam tangan Tuhan. Saya percaya Tuhan selalu bersama saya,” ujar Ruhut, anggota DPR kelahiran Medan 24 Maret 1954. (Ansel Deri)
Sumber: HATI BARU edisi November 2010
Ket Foto: Ruhut Poltak Sitompul SH
Ket Foto: Ruhut Poltak Sitompul SH
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!